Integrasi Kebudayaan Daya Tarik Wisatawan Datang ke Bali
Integrasi kebudayaan dalam masyarakat Bali terlihat dari bagaimana masyarakat Bali melaksanakan sebuah tradisi yang turun temurun. Integrasi kebudayaan adalah penyesuaian antara unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat (kamusbesar, 2017).
Sosiologi Info -Indonesia mempunyai pekerjaan rumah (PR) yang cukup berat, yaitu perihal
keamanan dan kenyamanan.
Itulah cara dan kunci sukses menarik wisatawan baik
lokal maupun mancanegara. Percuma, bila Pesona Indonesia yang indah dari Sabang
sampai Merauke.
Namun masyarakatnya tidak ramah, serta kenyamanan dan keamanan
yang kurang.
Setelah masyarakat yang ramah, nyaman dan
aman, langkah selanjutnya dalam menarik pelancong adalah dengan kebudayaan
daerah tersebut yang unik, menarik dan khas (asli) budaya nusantara.
Kebudayaan
yang beragam, mulai dari adat-istiadat, kebiasaan masyarakat, cara berpakaian,
tempat tinggal dan nilai religius yang dimiliki oleh daerah tersebut.
Siapakah
daerah dengan kebudayaan yang menarik itu ?
Terkenal, bukan karena keberadaannya di
Indonesia, malah kebalikannya, daerah ini dikenal sebagai Indonesia, sepertinya
sudah melekat dengan pelancong mancanegara.
Bali namanya. Pulau dewata
sebutannya. Dan pulau seribu. Pulau Bali banyak nilai-nilai budaya masyarakat
yang bisa kita jadikan teladan, mulai dari masyarakatnya yang ramah, kondisi
setempat yang nyaman dan aman, serta daya tarik kebudayaannya.
Itulah yang membuat Bali dikenal sebagai
Pesona Indonesia yang menakjubkan, karena selain alam, kuliner, para pelancong
bisa melihat kebudayaan khas masyarakat Bali secara lebih dekat dan membuat
nilai religius muncul pada diri seseorang.
Ini yang menjadi daya tarik
tersendiri bagi wisatawan mancanegara dan lokal datang ke Pulau Dewata.
Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS)
Bali mencatat menerima kunjungan wisatawan mancanegara 4,92 juta orang selama
tahun 2016.
Jumlah tersebut meningkat 23,14 persen dibanding tahun sebelumnya
yang tercatat 4,001 juta orang (Debora, 2017).
Apa saja daya tarik Pulau Seribu Pura ini
? Apakah karena kebudayaan masyarakat Bali atau hal lain yang menjadi pemikat
pelancong.
Pertama, tradisi adat-istiadatnya, mulai dari upakara yang kecil,
sedang dan utama.
Misalnya, mecanang atau mebanten dengan canang sari,
mesaebanan/ngejot, upakara pemkaran mayat atau upakara ngaben dan tradisi
upakara lainnya.
Kedua, pakaian adat masyarakat Bali yang
unik dan menarik, karena perpaduan warna, biasanya bagi yang kaum laki-laki
dengan udeng, baju, kamben, yang serba putih berpaduan dengan kuning atau
kotak-kotak hitam dan putih.
Sementara pada wanita menggunakan sanggul gonjer
atau teger (wanita dewasa), dengan perpaduan warna putih dan kuning.
Ketiga, rumah adat Bali, dengan
menggunakan kayu yang serba ukiran, serta dinding yang juga serba diukir
membuat rumah adat Bali menarik untuk dilihat secara dekat. Disinilah seninya
orang Bali.
Keempat, tarian khas Bali, mulai dari Tari
Panji Semirang, Tari Condong, Tari Barong, Tari Kecak, dan jenis-jenis tarian
lainnya.
Kelima, alat musik khas Bali, yaitu
gamelan Bali dan rindik yang terkenal hingga ke mancanegara. Biasanya alat
musik ini selalu mengiringi upakara
Dari beberapa kebudayaan diatas dengan
makna dan fungsinya yang berbeda-beda, pada intinya akan menjadi satu
kebudayaan yaitu Tradisi Masyarakat Bali. Tradisi ini sudah mengakar dari dulu
dan sampai sekarang sebagai sebuah warisan kebudayaan.
Menurut Ilmu Antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar (Koentjaraningrat, 2009).
Kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu : 1)
wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma,
peraturan dan sebagainya, 2) wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas
serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat., 3) wujud kebudayaan
sebagai benda-benda hasil karya manusia (Koentjaraningrat, 2009).
Itulah budaya masyarakat Bali yang
terbentuk karena wujud atas ide, gagasan, nilai, norma, dan peraturan religius.
Semua kebudayaan yang menjadi daya tarik wisatawan datang ke Bali sebuah
penyatuan kebudayaan dalam bentuk wujud kebudayaan religius.
Integrasi
kebudayaan dalam masyarakat Bali terlihat dari bagaimana masyarakat Bali
melaksanakan sebuah tradisi yang turun temurun. Integrasi kebudayaan adalah
penyesuaian antara unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga mencapai suatu
keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat (kamusbesar, 2017).
Penyesuaian keseluruhan nilai-nilai budaya
pada masyarakat Bali adalah langkah mereka dalam menarik pelancong dunia dan
lokal untuk datang ke Pulau Seribu Pura ini.
Hal seperti ini seharusnya bisa
juga diterapkan di daerah lain yang ingin meningkatkan wisatawan mancangegara
atau lokal.
Salah satu PR kita sebagai masyarakat dan pemerintah sebagai
pelayan untuk dapat memperhatikan nilai-nilai kebudayaan sebagai cara pemikat
para pelancong.
Sumber Refrensi
Debora, Y. (2017, Februari 18). https://tirto.id. Dipetik Desember
3, 2017, dari https://tirto.id:
https://tirto.id/bps-kunjungan-wisman-ke-bali-meningkat-2314-persen-cji2
kamusbesar. (2017, Desember 3). Dipetik Desember 3, 2017, dari kamusbesar:
https://www.kamusbesar.com/integrasi-kebudayaan
Koentjaraningrat, P. D. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sumber Foto : www.phdi.or.id