Tips ! Lakukan Delapan Hal Ini untuk Melindungi Diri dari Bencana Kabut Asap
Tips ! Lakukan Delapan Hal Ini untuk Melindungi Diri dari Bencana Kabut Asap
Sosiologi Info – Asap di Provinsi Riau sepertinya sudah menjadi event tahunan, pasalnya tahun 2015 sempat membuat Riau berselimut asap sangat pekat. Dan negara tetangga pun pada tahun itu mendapatkan dampak dari kabut asap. Lalu bagaimana kita menyikapi dan melindungi diri dari bencana kabut asap yang seperti menjadi tradisi tahunan ini ? Berikut informasinya.
Sebelumnya saya
ingin mengucapkan terimakasih kepada para satgas, yang memadamkan api di
Provinsi Riau. Tidak terhitung jika mereka tidak bekerja keras dilapangan dalam
memadamkan api, mungkin saja kabut asap akan bertambah parah.
Maka, bisa
dipastikan keadaan di Provinsi Riau, sebut saja di Kota Pekanbaru, akan
mengalami lumpuh total, mulai dari aktivitas masyarakat terganggu, perekonomian
terhambat, serta dampak kesehatan yang merugikan sanak keluarga kita.
Mereka lah Pahlawan tanpa tanda jasa. Berkorban untuk orang banyak, bahkan nyawa menjadi taruhan mereka, meninggalkan keluarga di rumah, anak-anak, hanya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kita sebagai
masyarakat yang tidak ikut dalam proses memadamkan api alangkah baiknya untuk
tidak berkoar-koar seakan paling benar sendiri, jangan mengeluh, dan untuk tidak
memberikan berita berita hoax yang merugikan diri kita sendiri atau orang lain.
Karena, saya
sendiri mengalami bagaimana susahnya proses untuk memadamkan api, apalagi
lokasinya di lahan gambut, asap tebal, sesak pernafasan, dan banyak lagi deh.
Itu saya ikut
memadamkan api hanya beberapa hektar saja, nah bayangkan para petugas dan
masyarakat yang pada saat ini ikut memadamkan api sampai berkilo-kilo jauhnya.
Bisa kan kalian
membayangkan bagaimana sesaknya nafas, capeknya kaki, habisnya tenaga untuk
menarik selang-selang, dan mesin penyedot air.
Semalam, sabtu (14/09),
saya mendapatkan sedikit cerita dari salah satu keluarga yang bapaknya ikut
memadamkan api, “susah bang, madamkan api tu, bapak saya sehari full itu cuman
dapat 1 kilo saja, itupun dengan alat yang terbatas,” ungkapnya.
Saya termenung,
saya membayangkan, waktu saya ikut memadamkan api di daerah Rupat dan Inhil,
begitu sesaknya nafas menahan asap, capeknya kaki berlari menarik selang,
mencari sumber air, itupun kalau ada airnya, belum lagi apinya yang tiba tiba
loncat ke arah yang lain.
Terdiam sejenak…..mendengar
itu. “Satu kilo, satu harian penuh,”
Bisa kan kamu
membayangkan, jika itu terjadi sama keluarga kamu yang sedang bertugas, pasti
was-was supaya selamat dalam menjalankan pengabdian kepada orang banyak.
Nah, untuk itu
kita jangan banyak mengeluh, jangan banyak koar-koar, hindari kegiatan di luar
ruangan, perbanyak doa, dan kalaupun ingin keluar untuk mencari tempat yang di
dalam ruangan saja.
Jangan malah
senang, sekolah di liburkan, aktivitas kuliah di liburkan, tapi malah keluyuran
gak jelas, jadilah individu yang bisa menghargai pengorbanan para petugas di
lapangan, dan masyarakat yang ikut memadamkan api.
Saya percaya
kamu bisa mentaati semua itu.
Berikut ini saya
rangkum delapan hal yang bisa kamu lakukan untuk melindungi atau menyikapi
bencana kabut asap, sebagai berikut :