-->

Menurut Emile Durkheim : Ada 3 Karakteristik Fakta Sosial

Menurut Durkheim, fakta sosial adalah semua cara bertindak, berpikir, dan merasa yang ada diluar individu, bersifat memaksa, dan umum. Yuk simak ulasannya.
Menurut Emile Durkheim : Ada 3 Karakteristik Fakta Sosial
Sosiologi Info - Menurut Durkheim, fakta sosial adalah semua cara bertindak, berpikir, dan merasa yang ada diluar individu, bersifat memaksa, dan umum. Yuk simak ulasannya.

Peneroka Sosiologi. Sebagai salah satu tokoh yang berjasa terhadap perkembangan Ilmu Sosiologi, yang mana Emile Durkheim memisahkan Sosiologi dan Filsafat Sosial, dan menguatkan Sosiologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mandiri.

"Sosiologi merupakan Ilmu yang mempelajari Fakta Sosial," tegas Emile Durkheim

Untuk menegaskan, bahwa Sosiologi merupakan ilmu yang mandiri, Durkheim menulis The Rules of Sociological Methods. Durkheim menegaskan bahwa Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari fakta sosial.

Fakta sosial dalam perspektif Emile Durkheim

Kebanyakan orang dari kita, memandang bahwa fakta sosial merupakan hubungan yang semuanya tampak dan bisa ditangkap oleh pancaindra.

Menurut Durkheim, fakta sosial adalah semua cara bertindak, berpikir, dan merasa yang ada diluar individu, bersifat memaksa, dan umum.

Fakta sosial memiliki tiga karakteristik, yaitu :

Pertama, External, yaitu diluar individu. Artinya bahwa fakta sosial ada sebelum individu ada dan akan tetap ada setelah individu tidak ada.

Kedua, Determined Coercive, yaitu fakta sosial memaksa individu agar selalu sesuai dengannya (fakta sosial).

Ketiga, General, yaitu tersebar luar dalam komunitas/masyarakat, milik bersama, dan bukan milik individu.
Menurut Emile Durkheim : Ada 3 Karakteristik Fakta Sosial
Menurut pandangan Durkheim, kepentingan dan motif individu tidak termasuk kedalam fakta sosial, karena kepentingan dan motif merupakan sesuatu yang bersifat internal dari seorang individu.

Nah, coba kita pahami salah satu contoh berikut ini, misalnya kita ingin melakukan kajian tentang konsumsi, dengan menggunakan fakta sosial.

Maka, kita akan membatinkan pemikiran kita, bahwa konsumsi dipandang sebagai fakta sosial, seperti pola busana, pola konsumsi, atau cara makan.

Itu merupakan kenyataan yang bersifat eksternal, umum, dan memaksa. Kenapa bisa ? Coba deh, kita perhatikan perihal busana, seandainya anda ingin tampil beda dalam berbusana saat hendak menghadiri acara resmi atau acara nikahan.

Pastinya anda akan mengikuti bagaimana etika busana ketika hendak datang keacara tersebut, atau dalam berpakaian sehari-harinya, pasti kita akan memakai pakaian yang normal.

Beda dong, ketika ingin tampil ekstrem, dengan memakai baju renang datang keacara formal, atau aktivitas sehari-hari.

Bisa kacau kita dibilang, eh orang gila tuh, eh orang gak waras nih, ke pesta pakai baju renang, ditempat umum kok pakai baju renang.


Atau kamu yang mau kuliah pakai baju renang ke kampus, bisa mati deh kena bully, dan dikera orang gila nyasar ke kampus.

Nah, oleh karena itu, kita juga mesti menyesuaikan dalam hal berbusana atau pola kita dalam berbusana sehari-harinya, karena ini sudah menjadi pola berbusana.

Secara eksternal, diperlihatkan dengan adanya ketidakinginan kita dalam berbusana/pola busana yang berbeda, dari apa yang sudah ada dalam masyarakat, dan sudah berlangsung lama, sejak anda belum lahir dan atau sampai anda meninggal nantinya.

Contoh lainnya, misalnya anda perempuan yang sudah menikah, dan baru-baru ini suami anda meninggal, sudah pasti anda akan memperlihatkan kesedihan dan kedukaan anda.

Kalau anda tak sedih sebagai perempuan yang ditinggal oleh suami, tentunya warga akan memberikan stigma negatif kepada anda.

Misalnya, anda dikabarkan sudah punya penganti suami yang baru, sehingga anda tidak perlu sedih dan berduka.

Atau warga akan mencibir anda telah mempunyai selingkuhan baru, karena anda tidak memperlihatkan kesedihan dan kedukaan itu.

Nah inilah yang sudah disosialisasikan oleh semua masyarakat, yang bersifat umum, dan bersifat eksternal dari diri sendiri, karena itu semua merupakan hasil proses sosialisasi.

Adapun sifat memaksa, terlihat dari stigma yang dikenakan oleh masyarakat  kepada seseorang yang merasa, bertindak, dan berperilaku yang tidak sesuai dengan fakta sosial, yaitu jika tidak terlihat sedih dan berduka (dalam contoh kasus diatas).

Asumsi dalam Fakta Sosial

Apa asumsi dibalik fakta sosial ? Asumsinya, yaitu meliputi : Pertama, gejala sosial itu rill, dan mempengaruhi kesadaran individu, serta perilakunya.

Fakta sosial dirasakan keberadaannya oleh anggota masyarakat, dan menjadi tuntunan bagi individu dalam merasa, bersikap, dan berperilaku.

Fakta sosial merupakan sesuatu yang dianut dan dipakai secara bersama. Kedua, oleh karena gejala sosial adalah fakta yang rill, maka gejala tersebut dapat diamati/dipelajari dengan metode emperik.

Seperti kita jelaskan diatas tadi, bahwa fakta sosial dapat dipahami sebagai suatu kenyataan yang dapat dirasakan melalui indrawi manusia.

Oleh karena itu, secara indrawi manusia juga bisa menangkap dan merasakan kehadiran fakta sosial, maka ia dapat diamati atau dipelajari.
Menurut Emile Durkheim : Ada 3 Karakteristik Fakta Sosial

Dua bentuk Fakta Sosial secara Nyata

Merujuk pada asumsi dan karakteristik fakta sosial, maka fakta sosial harus dianggap sebagai suatu hal yang nyata. 

Menurut Emile Durkheim, sebagai suatu yang nyata tersebut, dapat mengambil dua bentuk, seperti yang dikatakan oleh Ritzer, yaitu :

-Dalam bentuk Material, yaitu  barang sesuatu yang dapat disimak, ditangkap, dan diobservasi, seperti arsitektur, dan norma hukum.

-Dalam bentuk Non-Material, yaitu sesuatu yang dianggap nyata, muncul dalam kesadaran manusia, seperti rasa hiba, kemarahan, kesedihan, kegemberiaan, kebahagian, dan lainnya.

Nah, itulah guys, beberapa karakteristik dalam fakta sosial menurut Emile Durkheim, dan ada dua bentuk fakta sosial yang dipandang secara nyata, yaitu bentuk material dan non material.

Sumber referensi bacaan : Buku Pengantar Sosiologi Perkotaan oleh Prof Dr Damsar, dan Dr Indrayani

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !