-->

Penjelasan Teori Pertukaran Sosial : Asumsi dan Ciri Dasarnya

Penjelasan Teori Pertukaran Sosial : Asumsi dan Ciri Dasarnya.
Penjelasan Teori Pertukaran Sosial : Asumsi dan Ciri Dasarnya

Sosiologi Info - Apa saja asumsi dan ciri dasar untuk memahami Teori Pertukaran Sosial dalam melihat berbagai gejala sosial di kehidupan masyarakat ?

Nah untuk menjawab berbagai pertanyaan perihal asumsi dan ciri dasar Teori Pertukaran Sosial simak dulu ulasan singkat berikut ini ya.

Penulis : Mahasiswa Prodi Sosiologi Universitas Riau | Oni Andriani Putri

Mengenal Asumsi Dasar

Secara umum teori pertukaran sosial adalah teori yang menyatakan bahwa dalam suatu hubungan sosial terdapat unsur ganjaran (imbalan/reward), pengorbanan dan keuntungan yang saling mempengaruhi. 

Teori ini menjelaskan bagaimana orang memandang hubungan kita dengan orang lain menurut persepsi dirinya tersebut.

Terhadap keseimbangan antara apa yang dimasukkan ke dalam hubungan dan apa yang dikeluarkan dari hubungan.

Jenis hubungan yang sedang berlangsung dan peluang untuk memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Lebih jelasnya, Teori pertukaran sosial adalah teori ilmu sosial yang didasarkan pada gagasan.

Bahwa hubungan antara dua orang diciptakan melalui proses analisis cost-keuntungan (biaya-manfaat). 

Secara umum, sciencedirect menrepresentasikannya sebagai hubungan untung-rugi. 

Jika seseorang percaya bahwa dia bisa untung lebih banyak daripada rugi maka dia akan bertahan dalam hubungan itu. 

Sebaliknya, jika seseorang merasa lebih banyak kerugiannya, atau biayanya lebih besar daripada manfaatnya, maka mereka akan berhenti menjalaninya. 

Teori pertukaran sosial bukan hanya teori, tetapi juga kerangka acuan di mana para teoretisi dapat berdialog satu sama lain. 

Semua teori ini didasarkan pada berbagai asumsi tentang sifat manusia dan sifat hubungan. 

Sifat manusia yang dimaksud dalam konteks ini ialah pertama, manusia yang kerap ingin mendapat imbalan dan jauh dari hukuman. 

Kemudian, standar yang digunakan untuk mengevaluasi biaya dan imbalan akan bervariasi dari waktu ke waktu dan dari orang ke orang. 

Sedangkan sifat hubungan diartikan bahwa hubungan itu saling ketergantungan dan kehidupan berhubungan itu adalah suatu proses. 

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa asumsi dasar terbentuknya teori pertukaran sosial adalah setiap orang masuk.

Dan bertahan dalam hubungan sosial hanya selama hubungan itu menguntungkan ditinjau dari segi ganjaran.

Enam Ciri Memahami Teori Pertukaran Sosial

Setelah mengetahui asumsi dasar terbentuknya teori pertukaran sosial, selanjutnya perlu kita tahu juga bagaimana ciri-ciri teori ini. Berikut beberapa ciri teori pertukaran sosial:

1. Orang termotivasi untuk menerima suatu nilai (reward) ketika mereka harus merelakan sesuatu ( cost).

2. Seseorang akan berpartisipasi dalam pertukaran sosial ketika mereka menerima lebih banyak reward/ganjaran daripada biaya. 

3. Reward (ganjaran) dan biaya dapat berupa barang material atau dalam bentuk lain, seperti perasaan atau kenyamanan. 

4. Biasanya, mengharapkan untuk menerima imbalan yang sama dengan biaya (ekuitas) yang sama. 

5. Orang akan keluar dari hubungan itu jika menurut mereka biayanya lebih besar daripada imbalannya. 

6. Saat mengukur imbalan dan biaya, orang membandingkan harapan mereka, pengalaman sebelumnya, atau alternatif lain.

Dalam teori pertukaran sosial, manusia kerap membuat perbandingan secara sendiri tanpa disadari. Biasanya, yang dibandingkan adalah hubungan dengan harapan atau hubungan sebelumnya. 

Tujuan perbandingan adalah untuk membantu orang memutuskan kapan mereka akan mendapat keuntungan yang cukup dari suatu hubungan. 

Namun, jika seseorang tidak berada dalam hubungan yang sehat, mereka akan terus mencari hubungan yang aman. 

Karena itu, teori ini dapat digunakan bagi mereka yang mencari hubungan yang aman, sehat, dan bahagia. 

Dalam teori pertukaran sosial, bagaimanapun, ini tidak terlihat pada awal hubungan. Verywell mind menyebutnya dengan sebutan “fase bulan madu”. 

Pada awal menjalin hubungan, orang cenderung mengabaikan keseimbangan pertukaran sosial. 

Artinya, mereka rela berkorban demi hubungan dan mengabaikan biaya tinggi. Potensi penghasilan sering dilebih-lebihkan sampai pada titik yang tidak tepat. 

Ketika fase bulan madu ini selesai, mereka baru melakukan review. Dan dari sini diketahui Kerugian menjadi lebih nyata dan keuntungan menjadi lebih realistis.

Nah itulah penjelasan mengenai Teori Pertukaran Sosial perihal asumsi dan ciri ciri dasarnya. Dalam memahami berbagai perilaku dan tindakan pertukaran sosial di masyarakat.

Sumber Referensi :

Perkembangan teori pertukaran, struktural fungsional, dan ekologi budaya//penulis: Drs. Emizal Amri, M.Pd

https://Sciencedirect.ac.id 

https://Verywellmind.ac.id 

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !