-->

Belajar Sosiologi untuk Apa ? Ini 6 Manfaatnya

Enam manfaat belajar Sosiologi. Sosiologi itu mempelajari masyarakat.
Belajar Sosiologi untuk Apa ? Ini 6 Manfaatnya
Pernah mendengar nama Sosiologi ? Siapa yang akan kamu ingat ketika berbicara tentang Sosiologi ? Mungkin saja kamu langsung mengingat Comte. Bernama lengkap Auguste Comte atau lebih panjangnya adalah Isidore Marie Auguste Francois Xavier Comte. Atau tokoh lain, asli Indonesia, siapa ?

Selo Soemardjan, Soejono Sukamto, dan tokoh lainnya. Ya, mungkin pernah akrab dengan nama ini, karena sudah sering membaca buku hasil karya beliau.

Hasil karya dari pembelajaran ilmu pengetahuan adalah sebuah nilai guna bagi mereka yang mempelajari Sosiologi. Value atau sering disebut sebuah nilai. Seberapa besar nilai dari hasil pembelajaran Sosiologi didunia ilmu pengetahuan pada masyarakat.

Bagi mereka yang mempelajari ilmu ini, ya sudah pasti penting bagi mereka, karena mempelajari Sosiologi tidak aka nada habisnya. Mengapa bisa ?

Sosiologi adalah cabang ilmu yang mempelajari masyarakat, objek sosiologi yang merupakan masyarakat, dilihat dari sudut hubungan antara manusia dan proses yang ada dalam masyarakat itu sendiri.

Kata mereka tentang sosiologi :
Soejono Sukamto, sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi, sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses proses sosial termasuk perubahan sosial.

Emile Durkheim, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada diluar individu dimana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.

Max Weber, sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.

Begitulah pengertian sosiologi menurut beberapa ahli sosiologi diatas. Secara umum, pada hakikatnya sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Sosiologi adalah studi tentang kehidupan sosial manusia.

Sudah jelas. Sosiologi itu mempelajari masyarakat. Lalu, apa yang kita dapatkan setelah kita mempelajari ilmu pengetahuan tentang Sosiologi. Biar kamu makin yakin terhadap Sosiologi, dan mungkin kamu tertarik untuk ikut belajar Sosiologi, Berikut kami rangkum belajar sosiologi untuk apa, dan 6 manfaatnya, sebagai berikut :
Belajar Sosiologi untuk Memuliakan Masyarakat

Belajar Sosiologi untuk Memuliakan Masyarakat
Belajar sosiologi adalah belajar tentang mengenal masyarakat. Maka, ilmu sosial satu ini sudah jelas mempunyai tujuan untuk dapat memuliakan masyarakat. 

Kajian sosiologi yang mempelajari masyarakat, akan dapat memberikan hasil terhadap sebuah fenomena sosial yang saat ini terjadi atau yang akan terjadi dimasa mendatang. 

Dengan demikian, belajar Sosiologi kita telah berupaya dalam memuliakan masyarakat, karena kita dapat memahami bagaimana proses-proses perubahan sosial masyarakat, baik tindakan, struktur sosial, perilaku, dan hal lainnya. 

Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, pengawasan tingkah laku, serta kebiasaan-kebiasaan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat, Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial. (Maclver dan Page).

Begitulah, sosiologi berupaya dalam memuliakan masyarakat, dengan hasil kajian tentang masyarakat, misalnya dalam upaya pembangunan, seperti pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) disana pasti ada kajian sosial termasuk didalamnya kajian sosiologis, yang mempunyai tujuan untuk menganlisa bagaimana RTH tersebut dapat sebagai ajang interaksi sosial, saling berhubungan dengan antar golongan masyarakat, menjadi tempat berkumpul yang nyaman dan aman. 

Dengan hasil analisis sosiologis dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat, itulah tujuan kamu mempelajari ilmu Sosiologi, karena masyarakat juga perlu dimuliakan, dalam berbagai proses pembangunan sosial.
Belajar Sosiologi untuk Belajar Berpikir Kritisi

Belajar Sosiologi untuk Belajar Berpikir Kritis
Belajar untuk bersikap dan berpikir kritis adalah tujuan yang mulia sebagai seorang insan yang lahir menjadi manusia. Mempunyai akal untuk berpikir, dan berbudi pekerti yang baik, itulah jiwa manusia sosial. Sosiologi sebagai ilmu yang memusatkan penelahaan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut. (Paul B Horton)

Seperti halnya dalam memuliakan masyarakat. Berpikir kritis adalah salah satu cara dalam memuliakan masyarakat dengan kajian yang memberikan solusi dan perbaikan dalam masyarakat. 

Berpikir kritis terhadap fenomena sosial yang terjadi saat ini, realitas yang berubaha setiap saat, itulah upaya dalam menelaah teori sosial atau teori sosiologi dalam bentuk kajian sosial masyarakat. 

Teori sosial adalah teori yang tidak menggunakan kelinci percobaan sebagai objek, tidak juga memiliki larutan kimia atau proposisi logika yang hendak dipermainkan, sedemikian oleh para ilmuan sebagaimana para fisikawan, kimiawan, atau matematikawan. 

Teori sosial berada di area gejala yang terlihat di siang hari selama riset dan malam hari menjadi bahan perenungan para ilmuwan sosial. (Pengantar Sosiologi Dasar, Dany Haryanto, dan G Edwi Nugrohadi, 2011).

Oleh karena itu, jika kamu ingin belajar untuk berpikir kritis belajarlah bersama Sosiologi, dapatkan momen yang special untuk mengkaji fenomena sosial dalam masyarakat.
Belajar Sosiologi untuk Memahami dan Belajar Kebudayaan Masyarakat

Belajar Sosiologi untuk Memahami dan Belajar Kebudayaan Masyarakat
Kebudayaan. Menurut ilmu antropogi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. 

Kata Kebudayaan berasal dari kata Sanskerta buddhayah yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian, kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal. (Pengantar Ilmu Antropologi, Prof Dr Koentjaraningrat, 2009).

Kamu akan memahami dan belajar bagaimana peradaban itu berkembang dan berubah sesuai dengan dinamika sosial masyarakat tersebut. Masyarakat selalu berubah. 

Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. (Ralph Linton). 

Kebudayaan sendiri hadir karena tangan manusia yang ikut menciptakan ide, gagasan, dan hasil karya dari proses kehidupan masyarakat dalam sebuah kelompok. Begitu juga hal yang sama disampaikan oleh Selo Seomardjan, orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan. Itulah kebudayaan dalam masyarakat.

Menurut Koentjaraningrat, menyatakan bahwa kebudayaan terdiri atas tiga wujud, yaitu :
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide, gagasan, nilai, norma, dan peraturan.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitet kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Begitulah, jika kamu belajar bersama Sosiologi kamu juga akan belajar memahami kebudayaan masyarakat yang mereka buat untuk sebuah peradaban manusia. Misalnya, dalam pembangunan RTH diatas, kita juga harus memahami kebudayaan masyarakat yang akan memanfaatkan RTH sebagai tempat berkumpul dan menjalin interaksi sosial antar masyarakat, sudah jelas kebudayaan juga berbaur disana.
Belajar Sosiologi untuk Meningkatkan Jiwa Sosial Kita

Belajar Sosiologi untuk Meningkatkan Jiwa Sosial Kita
Merasakan apa yang kita rasakan. Perbedaan yang mendasar dari kita dalam mempelajari sosiologi adalah bagaimana perbedaan itu menjadi hal yang dapat dipersatukan. 

Empati dan simpati dengan orang lain. Jiwa sosial kamu harus tumbuh dengan memahami dan menyadari bahwa perbedaan itu ada. Mulai dari perbedaan pendapat, tindakan, perilaku, dan bahkan sampai kepada perbedaan interaksi. 

Maka kamu perlu untuk belajar Sosiologi agar kepekaan terhadap lingkungan dan masyarakat menjadi kamu seorang yang berjiwa sosial besar, mempunyai rasa sepenanggungan dengan sesama manusia dan merasakan apa yang belum kamu rasakan, sehingga kamu akan merefelksikan diri menjadi bagian dalam masyarakat tersebut.

Jiwa sosial itu tumbuh karena adanya fenomena sosial dalam masyarakat, adanya kebudayaan dalam masyarakat, dan dengan berpikir kritis, dengan itulah kita dapat meningkatkan jiwa sosial kita sebagai bagian dari masyarakat dan kebudayaan masyarakat terbsebut.

Belajar Sosiologi untuk Mewujudkan Persatuan Sosial
Integrasi sosial itu penting untuk diwujudkan. Integrasi sosial merupakan sebuah sistem yang mengalami pembaharuan hingga menjadi satu kesatuan yang utuh. 

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian terhadap unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menghasilakan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasaian fungsi. (id.wikipedia.org).

Menurut, Talcot Parson, dalam teori AGIL, yaitu salah satunya I yang artinya Integrasi adalah sebuah sistem harus mengatur antarhubungan bagian-bagian yang menjadi komponenya.

Dengan mempelajari Sosiologi kita dapat mewujudkan Integrasi sosial atau penyatuan perbedaan dalam masyarakat. 

Seperti halnya dalam pembangunan RTH, bagaimana proses integrasi itu terwujud dalam proses interaksi disana, ada pola-pola interaksi yang berada dalam kontak sosial di RTH tersebut. 

Para masyarakat mejalin antarhubungan disana, tanpa membeda-bedakan masyarakat, ikut tersenyum dan bergembira dalam satu wahana yang mereka nikmati bersama masyarakat lainnya, yaitu interaksi di RTH.
Belajar Sosiologi Berpikir dengan Nalar yang Sesuai Dinamika Sosial Masyarakat

Belajar Sosiologi Berpikir dengan Nalar yang Sesuai Dinamika Sosial Masyarakat
Nalar. Sebarap jauh kamu berpikir dengan nalar dan logika. Dalam ilmu sosial, seperti halnya sosiologi akan ada banyak proses nalar itu terjadi, bisa jadi karena proses membaca teori-teori sosial, yang berkaitan dengan fenomena sosial masyarakat, sebut saja dalam Tindakan Sosial. 

Kata Max Weber, Tindakan sosial itu ada 4 tipe rasionalitas, yaitu tipe tindakan rasionalitas tradisional, rasionalitas afektif, rasionalitas berorientasi pada nilai, dan rasionalitas berdasarkan instrument. 

Berpikir dengan nalar dan logika fenomena sosial dalam masyarakat yang disesuaikan dengan proses belajar memahami teori-teori sosiologi, sehingga memahami dinamika sosial masyarakat tidak setengah-setengah. Nalar jalan, begitu juga proeses memahami teori yang didapat pada saat proses belajar. 

Kamu akan belajar berproses berpikir dengan nalar yang menyesuaikan dinamika sosial masyarakat. Seperti halnya dalam RTH, bagaimana masyarakat bertindak atas dasar berpikir rasional. Bisa saja berpikir atas dasari rasionlitas nilai/value, atau berpikir berdasarkan rasionalitas afektif dan instrumental. 

Disanalah nilai, emosi/afektif, dan tujuan atau instrument yang dipakai dalam proses interaksi sosial masyarakat di RTH. Memahami dengan nalar yang juga sesuai dalam dinamika masyarakat, serta teori-teori sosiologi itu sendiri.

Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk belajar Sosiologi ? Itulah beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan setelah belajar Sosiologi. Share artikel untuk dapat memahami manfaat belajar Sosiologi.

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !