-->

Menurut Merton : Ada Empat Tipe Perilaku Menyimpang dan Beserta Contohnya

Robert K Merton Empat Tipe Perilaku Menyimpang sebagai contoh fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. yuk baca
Menurut Merton : Ada Empat Tipe Perilaku Menyimpang dan Beserta Contohnya
Sosiologi Info - Menurut Robert K Merton, Anomie itu ada, dan sebagai akibatnya terdapat kecenderungan ke arah perilaku menyimpang. Nah, berikut penjelasannya.

Fenomena sosial dalam masyarakat. Kasus prank sampah Ferdian Paleka, sekarang memang sudah ditangkap oleh pihak berwajib. 

Tetapi, sadarkah kita, secara tersembunyi, atau kalau kata Robert K Merton itu fungsi latent kita kadang membiarkan hal-hal kecil diatas terjadi.

Tidak hanya pada kasus prank sampah yang dilakukan Ferdian Paleka, mungkin masih banyak kasus-kasus seperti itu yang tidak diketahui publik.


Sehingga barulah ketika Ferdian Paleka membuat prank sampah menjadi pembicaraan yang viral di media sosial.

Fungsi latent merupakan fungsi yang tidak diharapkan dalam masyarakat. Betul, secara tersembunyi prank sampah sembako yang diberikan kepada waria oleh Ferdian Paleka menjadi fungsi yang tak diharapkan.

Ya, karena memang tidak sesuai dengan norma yang berlaku, yaitu memberikan sumbangan berupa sampah busuk. Nah, disini memang ada kekeliruan yang dilakukan oleh Ferdian Paleka dalam video pranknya tersebut.

Namun, ada yang menarik dari kasus ini, yaitu warianya itu sendiri. Secara sadar, dan menjadi fungsi tersembunyi seolah-olah kita sebagai masyarakat membenarkan adanya waria, mungkinkah kita membenarkan itu ?

Itulah bagian dari fenomena sosial yang memang menjadi dualisme dalam masyarakat itu sendiri. Yang juga seharusnya kita memberikan preventif atau penjagahan terhadap norma yang menyimpang terhadap waria itu sendiri. 

Oleh karena itu, penting juga kita melakukan pencegahan, atau kontrol sosial, bagaimana norma yang ada dalam masyarakat dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya, sehingga tujuan bersama atau konsensus itu dapat tercapai.

Perilaku menyimpang bagian dari Anomie menurut Robert K Merton. Apa itu anomie ? Nah, menurut Merton, anomie terjadi bila ada keterputusan hubungan antara norma kultural dan tujuan dengan kapasitas yang terstruktur secara sosial dari anggota kelompok untuk bertindak sesuai dengan nilai kultural. 

Anomie dapat dikatakan ada, dan sebagai akibatnya terdapat kecenderungan ke arah perilaku menyimpang. Lalu, apa arti perilaku menyimpang itu ?

Perilaku menyimpang atau bisa juga kita sebut peyimpangan sosial, merupakan perilaku yang tidak sesuai nilai-nilai kebaikan atau kepatuhan, baik secara kemanusian, agama, secara individu ataupun pembenaran sebagai mahluk sosial. 

Dalam KBBI perilaku menyimpang, merupakan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma, dan hukum yang ada di dalam masyarakat. 

Dalam kehidupan bermasyarakat, tentunya kita sebagai manusia juga mesti mematuhi norma-norma yang ada, sehingga tindakan kita sebagai manusia tidak menyimpang, dan bisa berperilaku sesuai dengan norma yang dianggap baik oleh lingkungan masyarakat tersebut.

Robert K Merton, berpendapat bahwa sebagai akibat proses sosialisasi, individu belajar mengenal tujuan penting kebudayaan dan sekaligus mempelajari cara untuk mencapai tujuan yang selaras dengan kebudayaan.

Apabila kesempatan untuk dapat mencapai tujuan awal tidak terpenuhi, atau tidak mungkin akan ada, maka individu tersebut berusaha mencari alternatif, ya bisa saja alternatif itu penyimpangan sosial yang dilakukannya.

Dalam kasusnya Ferdian Paleka, mungkin saja baru ini dia ketahuan dalam membuat konten video di youtube yang dianggap masyarakat tidak manusiawi atau bertentangan dengan kepatuhan dalam masyarakat.

Coba deh, kita lihat kebelakang sebelum kasus prank sampah ke waria yang viral, yang memang ternyata video-video Ferdian Paleka, yang tidak wajar dan tidak patut untuk dijadikan konten. Yang mana kita khawatirkan, anak-anak yang belum cukup umur ikut menonton video tersebut.

Ini saya alami ketika bermain medsos FB, ada melihat video Ferdian Paleka yang tidak patut. Nah, disinilah kita membiarkan proses penyimpangan itu terjadi, yang mungkin saja membuat Ferdian Paleka ketika membuat konten prank sembako sampah tidak akan dibully atau bahkan masuk ranah bui.

Nah, itulah salah satu bagian dari penyimpangan sosial yang terjadi dalam masyarakat, dilakukan dengan berbagai cara. Merton memberikan pendapatnya terhadap perilaku penyimpangan, yaitu ada empat tipe penyimpangan sosial, sebagai berikut :

Pertama, Inovasi. Perilaku seseorang yang menerima tujuan secara budaya, tetapi menolak cara-cara yang diterima masyarakat. Kaidah-kaidah yang bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. 

Misalnya perampokan, begal, tindak kriminal, korupsi, beberapa kasus fenomena sosial itu bagian dari penyimpangan sosial, karena tindakan yang dilakukan melanggar norma itu sendiri.

Atau contoh terbaru, kasus Ferdian Paleka, seorang youtuber yang memberikan bantuan sembako  berupa sampah, melalui video prank yang dia buat tersebut.

Nah itu bagian dari penyimpangan sosial yang inovasi nya negatif, dan orang bertentangan dengan norma yang berlaku. Seharusnya, sembako yang diberikan berisi bantuan kebutuhan pangan yang bergizi untuk dimakan oleh penerima.

Kedua, Ritualisme. Terjadi manakala seseorang menerima cara-cara yang diperkenankan secara kultural, tetapi menolak tujuan-tujuan kebudayaan. 

Misalnya, kamu pasti pernah mendapatkan beasiswa, baik dari pemerintah atau dari lembaga lainnya, nah salah satu syarat yang mungkin akan kamu lewati, yaitu terus mengikuti upacara peringatan hari penting, baik di lingkungan kampus, sekolah, atau dipemerintah (instansi) pemberi beasiswa.

Kita datang pada saat upacara ya memang sebagai penghormatan, tetapi tujuan utama yaitu sebagai syarat untuk penerimaan beasiswa tadi. Itu hanya terhadi karena formalitas saja untuk mendapatkan tujuan utama beasiswa.

Ketiga, Retreatment. Pengunduran atau pengasingan diri, yang mana terjadi apabila seseorang menolak, baik cara-cara maupun tujuan yang diperkenankan secara budaya, tanpa menggantinya dengan yang baru. 

Atau pengertian lainnya nilai-nilai budaya yang sudah ada dan berlaku, namun pencapaian terhadap nilai-nilai tersebut tak sesuai dengan kaidah-kaidah masyarakat yang sudah melembaga atau yang telah ada.

Misalnya, coba kita kilas balik, gerakan reformasi bisa menjadi contoh, bagaimana kondisi keadaan yang tidak memungkinkan tercapainya konsensus bersama.

Oleh karena pemimpinnya yang korup, kolusi dan nepotisme, sehingga membuat nilai-nilai yang sudah melembaga tidak bisa menjalankan kaidah norma dan keadilan bersama seluruh rakyat. Nah, disinilah retreatment terjadi, sehingga adanya pengunduran diri seorang pemimpin.

Keempat, Rebellion. Pembrontakan yang terjadi ketika seseorang/masyarakat menolak, baik cara-cara ataupun tujuan yang sudah diperkenankan secara budaya. 

Walaupun nilai-nilai dan kaidah yang sudah ada berjalan, yang mana ingin diganti dengan yang lebih baru dan relevan dengan masyarakat tersebut.

Misalnya, pergerakan kemerdekaan yang Indonesia lakukan untuk melawan Belanda, itu bagian dari rebellion atau pembrontakan yang tujuan untuk mengubah tatanan, struktur, dan sistem kenegaraan yang berlaku pada saat itu.

Nah itulah, keempat perilaku penyimpangan yang dimuat oleh Robert K Merton, sebagai hubungan dengan adanya Anomie.

Solusi pemerdayaan dan pendampingan. Coba kita berbalik ke kasus Ferdian Paleka yang memberikan sembako sampah ke Waria. Solusi untuk mengatasi penyimpangan sosial yang dilakukan oleh Waria.

Tentunya, kita juga tidak boleh sepihak dan membuly orang, bahkan sampai menyiksanya sebagai hukuman. Itulah yang sekarang dialami oleh Ferdian Paleka.

Lantas, kita malah membiarkan penyimpangan sosial terjadi pada waria itu sendiri, dan membenarkan tindakannya secara tersembunyi. Apakah ini wajar ?

Ya, tentunya tidak, kita sebagai masyarakat yang mempunyai kepercayaan dan agama, pastinya tidak membenarkan penyimpangan yang dilakukan oleh waria tersebut.

Semestinya kita juga memberikan pencerahan, dan pengarahan terhadap waria itu sendiri. Misalnya, memberikan pemahaman yang baik terhadap perbuatan yang dilakukan itu tidak dibenarkan dalam nilai-nilai kemasyarakatan.

Lalu, apa solusinya yang bisa kita lakukan, sebagai penjabat, pelayan masyarakat, ya bisa saja kita memberikan pendampingan program pemerdayaan sebagai upaya mengarahkan para waria kembali ke jalan-jalan kebaikan sesuai dengan norma itu sendiri.

Program pemerdayaan untuk pelatihan keterampilan, saya kira mereka pastinya punya skill, yang terpendam, jika diberikan arahan dan pelatihan pastinya mereka mau beralih ke jalan yang baik.

Perlu juga setelah itu, memberikan bantuan modal untuk mereka agar bisa membuat usaha kecil sebagai pencaharian ekonomi dan pendapatan yang baru sebagai penunjang kehidupan mereka kedepannya.

Memang, sudah banyak lembaga masyarakat yang melakukan proses pemerdayaan ini kepada waria, yang memang jumlahnya banyak, mungkin tidak bisa teratasi dengan keterbatasan kemampuan lembaga tersebut.

Terkahir, data di 2017 dikutip dari Tempo menyebutkan ada sekitar 2 juta jumlah waria yang ada di Indonesia, yang bisa saja data terbaru menunjukkan trend peningkatan.

Ya, semoga saja segara ada jalan untuk mengatasi peyimpangan sosial transgender ini, dengan demikian bisa kembali lagi menjadi manusia yang menjalankan norma kebaikan yang ada.

Dan jangan mencoba-coba untuk ikut-ikutan menjadi transgender, jadilah manusia yang normal sesuai dengan ajaran agama dan kesusilaan yang ada di Indonesia, dengan cara itu lah kita juga tidak menambah jumlah waria yang ada.

Sumber Referensi Bacaan :
Buku TSM Edisi Keenam
https://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpang
https://business-law.binus.ac.id/2019/11/07/kajian-budaya-hukum-teori-regangan-robert-k-merton/
http://ensiklo.com/2015/08/19/penyimpangan-sosial-menurut-robert-k-merton/
https://nasional.tempo.co/read/900811/72-tahun-kemerdekaan-ri-ikatan-waria-kami-masih-sulit-urus-ktp

Sumber Bacaan Jurnal :
PERILAKU MENYIMPANG DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGIS
Oleh: Suyato
Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum
Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta

Sumber Foto Robert K Merton :
www.greelane.com

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !