-->

Dear Mahasiswa, Begini Cara Agar Menjadi Spesial Dimata Dosen Saat Kuliah, Boleh Dicoba !

Nah, ada Mahasiswa yang mulai melakukan untuk tampil percaya diri saat ada diskusi maupun dialog di lokal saat belajar.
Dear Mahasiswa, Begini Cara Agar Menjadi Spesial Dimata Dosen Saat Kuliah, Boleh Dicoba !

Sosiologi Info - Saat kuliah ada Mahasiswa yang takut dengan dosen ada juga yang ingin curi perhatian dosennya, biar menjadi Mahasiswa spesial. Apa saja yang bisa dilakukan ?

Nah, ada Mahasiswa yang mulai melakukan untuk tampil percaya diri saat ada diskusi maupun dialog di lokal saat belajar. 

Tidak hanya itu, ada juga Mahasiswa yang memperlihatkan minatnya untuk membaca buku diperpustakaan, ada juga yang mengambil hati dosennya melalui keaktifan organisasi, dan prestasi akademiknya. 

Baca selengkapnya, cerita yang ditulis oleh Nadia Safitri Mahasiswa asal 

"Memang cukup lelah, tapi banyak petikan yang dapat diambil seperti pengalaman-pengalaman yang tidak bisa didapatkan dua kali, belajar bertanggung jawab, dan komitmen. Hal ini tidak bisa kita dapatkan ketika pembelajaran dilakukan secara online," cerita Nadia Safitri

Kebijakan masa pandemi Covid-19 untuk pendidikan di perguruan tinggi. Di masa Pandemi ini, pemerintah melakukan perubahan kebijakan. Di bidang pendidikan, Nadiem Makarim selaku Bapak Kementerian kebudayaan dan pendidikan memberikan keputusan terkait dengan sistem pembelajaran yakni perubahan sistem pembelajaran yang dilakukan secara online atau pembelajaran dari rumah. 

Baik untuk kalangan SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Keputusan ini diambil dengan melihat kondisi dari angka penyebaran covid 19 yang terus menerus mengalami peningkatan. 

Terhitung sudah hampir 1 tahun sistem pembelajaran online dilaksanakan, sistem pembelajaran online ini memberikan dampak terhadap hasil belajar, motivasi dan proses belajar. 

Dari pembelajaran online ini banyak  yang memendam rindu aktivitas-aktivas selama pembelajaran offline. Hal ini tidak bisa dipungkiri. 

Mahasiswa termasuk dalam unsur yang melaksanakan pembalajaran secara online. Dari caut marutnya pembelajaran online yang terbilang sering menimbulkan kebosanan, dan hilangnya aktivitas-aktivitas mahasiswa selama kuliah langsung di kampus.

Secara tidak langsung banyak mahasiswa yang telah merindukan aktivitas-aktivitasnya selama di kampus. Sistem pembelajaran online mau tidak mau harus dilakukan demi kebaikan bersama. 

Memang tidak ada yang salah dengan pembelajaran online. Tetapi banyak perbedaan yang dirasakan oleh mahasiswa. Banyak hal yang tidak dapat dilaksanakan saat pembelajaran berubah menjadi online.

Pembelajaran online dilakukan melalui beberapa aplikasi seperti zoom, google meet, dan sebagainya. Rutinitas selama pembelajaran online yang saya rasakan ialah hanya berkomunikasi melalui aplikasi yang sudah saya sebutkan beberapa tadi.

Kemudian disusul dengan tugas dari dosen. Tidak ada lagi kegiatan yang dilakukan. Hal inilah yang memicu kebosanan dan kerinduan akan aktivitas-aktivitas kampus sebelum diberlakukannya pembelajaran secara online. 

Aktivitas-aktivitas kampus yang dirindukan banyak sekali. Seperti suasana kelas selama pembelajaran dilaksanakan. Ada yang memang memperhatikan, ada yang pura-pura memperhatikan (tubuhnya memang ada dikelas tetapi jiwa raganya diluar haha..)

Ada juga yang memang sudah bodo amatan bahkan kerjaannya hanya tidur di kelas, ada juga yang sukanya mencuri perhatian si dosen agar diperhatikan atau dispesialkan oleh dosen. 

Diskusi langsung dengan dosen. Berdialog dengan tugas. Tidak bisa dipungkiri sebagai mahasiswa pastinya akan diberikan tanggung jawab tugas oleh dosen baik itu secara individu ataupun kelompok. 

Diberi tugas biasanya mahasiswa berdialog dengan tugas di perpustakaan. Karena perpustakaan merupakan tempat sumbernya ilmu. Dan terdapat refrensi yang dapat dijadikan sebagai rujukan dan pastinya membantu tugas mahasiswa. 

Kemudian ada kegiatan mahasiswa yaitu sibuk mondar-mandir dengan kegiataan kepanitiaan. Mahasiswa semacam ini suka sekali terlibat dengan kegiatan kepanitiaan baik kepanitiaan dalam Jurusan, Fakultas dan Universitas. 

Kegiatan dengan rapat membahas agenda acara, pengumpulan dana,  pengaturan waktu antara jam kuliah dan acara kegiatan. 

Memang cukup lelah, tapi banyak petikan yang dapat diambil seperti pengalaman-pengalaman yang tidak bisa didapatkan dua kali, belajar bertanggung jawab, dan komitmen. Hal ini tidak bisa kita dapatkan ketika pembelajaran dilakukan secara online.

Kegiatan seperti Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) ternyata juga dirindukan oleh mahasiswa. Biasanya ketika melakukan Ujian baik Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). 

Biasanya mahasiswa banyak yang datang lebih awal saat ujian itu berlangsung dengan tujuan untuk berebut kursi dan mengatur tempat duduk untuk mendapatkan tempat duduk yang paling belakang. 

Memang hal lucu mengenai perebutan kursi tapi sangat amat dirindukan selama pembelajaran online. Kemudian juga ada suasana ketika ujian nontulis yang langsung menghadap dosen biasanya ujian ini dilakukan saat Ujian Akhir Semester (UAS), Betapa suasana sangat mencengangkan seperti takut gagal, takut tidak sempurna.

Biasanya setelah selesai mata kuliah banyak mahasiswa yang mengikuti diskusi baik itu diskusi dari intra organisasi maupun ekstra organisasi. 

Diskusi ini biasanya diluar mata kuliah dan membahas terkait dengan isu-isu yang sedang hangat ataupun isu-isu yang memang menarik untuk dibahas, tidak tanggung-tunggung diskusi ini bahkan menyita wajtu sampai maghrib. 

Bagi mahasiswa yang terlibat dalam organisasi pastinya mempunyai tangung jawab dan amanah dalam organisasinya,biasanya tipe mahasiswa seperti ini suka melakukan rapat yang entah waktunya sampai kapan. 

Berkumpul bersama teman, entah itu dalam rangka mengerjakan tugas ataupun hanya untuk bergibah bersama. 

Bagi mereka (mahasiswa) yang tidak menetap dikost ataupun biasa disebut mahasiswa pulang pergi (PP) suka sekali menumpang di kost temennya, dengan tujuan untuk menumpang tidur/istirahat ketika menunggu jadwal jam kuliah.  

Adalagi yang dirindukan ialah situasi saat pemilihan yang berbau politik. Situasi yang amat sensasional. Setiap jurusan dicalonkan 2 pasang sebagai calon ketua dan wakil ketua. 

Persaingan sangat dirasakan dengan adanya debat antar calon, kampanye yang terus menerus memunculkan situasi yang memanas. Hal ini sangat kurang dirasakan saat pandemic menghatam Indonesia. 

Kerinduan muncul karena dirasakan sudah cukup lama tidak menjalani aktivitas-aktivitas seperti biasa yang dilakukan di lingkungan kampus.

Kerinduan ini harus segera dituntaskan agar nantinya tidak ada lagi kerinduan yang mendalam di diri ini. Berdoa dan tetap mentaati peraturan yang telah dikeluarkan agar kembali keadaan yang normal. Dan kembali merasakan suka dukanya lingkungan kampus yang sebenarnya.

Penulis Artikel : Nadia Safitri Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Sosiologi

Sumber foto : Dokumentasi Nadia Safitri/Istimewa

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !