-->

Ini Prediksi Koalisi Pilpres Beserta Capres dan Cawapres 2024, Akankah PDI-P dan Gerindra Bermesraan ?

Siapa saja ketiga calon serta koalisi yang akan berkompetisi pada Pilpres 2024 ? Akankah PDI-P dan Gerindra berkoalisi dan kembali menjali kemesraan ?
Ini Prediksi Koalisi Pilpres Beserta Capres dan Cawapres 2024, Akankah PDI-P dan Gerindra Bermesraan ?

Sosiologi Info - Kompetisi Pilpres 2024 akan ada tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, itu artinya akan ada tiga koalisi partai, yang pastinya sudah memenuhi syarat kursi ambang batas 20 persen. 

Siapa saja ketiga calon serta koalisi yang akan berkompetisi pada Pilpres 2024 ? Akankah PDI-P dan Gerindra berkoalisi dan kembali menjali kemesraan ? Yuk simak ulasan singkatnya. 

Harus penuhi syarat Presidential Threshold 20 persen. Siapa pun calon presiden yang akan maju pada Pilpres 2024 harus memenuhi syarat kursi di parlemen atau DPR RI yaitu mencapai 20 persen suara. 

Dengan adanya ambang batas pencalonan ini, tentunya membuat partai-partai besar dengan suara tertinggi akan diuntungkan. 

Namun, untuk pencalonan pada Pilpres 2024 kemungkinan calon presiden dan wakil presiden hanya akan ada maksimal tiga calon saja, atau dua calon saja. 

Coba kita hitung perolehan suara partai di parlemen pada Pileg 2019, yaitu diurutan :

1. PDI-P dengan perolehan 19,33 persen
2. Gerindra dengan perolehan 12,57 persen
3. Golkar dengan perolehan 12,31 persen
4. PKB dengan perolehan 9,69 persen
5. Nasdem dengan perolehan 9,01 persen
6. PKS dengan perolehan 8,21 persen
7. Demokrat 7,77 persen
8. PAN dengan perolehan 6,84 persen, dan 
9. PPP dengan perolehan 4,52 persen (Sumber : Tirto.id)

Dengan perolehan diatas tentunya tidak ada partai yang memenuhi syarat ambang batas pencalonan 20 persen, maka dipastikan partai akan menjalin koalisi untuk mencalonkan Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024 mendatang. 


Dengan melihat komposisi perolehan suara Pileg 2019, maka maksimal akan ada tiga pasangan calon yang akan bersaing, dan mungkin saja hanya akan ada dua pasangan calon saja, tergantung bagaimana partai politik membaca peluang mereka untuk sama-sama menjalin koalisi. 

Sejarah koalisi Pilpres dari tahun 2004 - 2019. Sejak pertama kalinya masyarakat memilih langsung presiden dan wakil presiden yaitu pada tahun 2004. 

Pemilihan umum pertama ini menjadi awal yang baik dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat sebagai marwah dan rohnya demokrasi. 

Siapa saja yang menjalin koalisi pada Pilpres 2004 tersebut, berikut ini rinciannya pasangan calon dan partai pengusungnya/pendukungnya :

Nomor urut 01 Pasangan calon Wiranto dan Salahuddin Wahid
Partai politik : Golkar, Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan, Partai Patriot Pancasila, dan Partai Nahdlatul Ummah Indonesia

Nomor urut 02 Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi 
Partai politik : Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Damai Sejahtera

Nomor urut 03 Amien Rais dan Siswono Yudo Husodo
Partai politik : PAN, PKS, Partai Bintang Reformasi, Partai Nasional Banteng Kemerdekaan, Partai Nasional Indonesia Marhaenisme, Partai Penegak Demokrasi Indonesia, Partai Serikat Indonesia, dan Partai Buruh Sosial Demokrat

Nomor urut 04 Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla
Partai politik : Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, dan PKPI

Nomor urut 05 Hamzah Haz dan Agum Gumelar 
Partai politik : Partau Persatuan Pembangunan

Pemenang Pilpres pada 2004 yaitu pasangan nomor urut 04 Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla dengan perolehan suara pada putaran kedua yaitu 60,62 persen (69.266.350).

Sementara pesaingnya, Nomor urut 02 Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi pada putaran kedua hanya mengumpulkan suara yaitu 39,38 persen (44.990.704). 
(Sumber referensi : https://id.wikipedia.org)

Selanjutnya, koalisi Pilpres pada 2009 yaitu sebagai berikut : 

Nomor urut 01 Megawati Soekarnoputri - Prabowo Subianto 
Parta politik pengusung : PDIP dan Gerindra

Nomor urut 02 Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono
Parta politik pengusung : Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, dan PKB

Nomor urut 03 Muhammad Jusuf Kalla - Wiranto
Parta politik pengusung : Partai Golkar dan Hanura

Pemenang Pilpres 2009 yaitu pasangan nomor urut 02 Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono dengan memperoleh suara sebesar 60,8 persen (73.874.562 suara). 
(Sumber referensi : https://id.wikipedia.org)

Kemudian, koalisi Pilpres pada 2014 yaitu sebagai berikut : 

Nomor urut 01 Prabowo Subianto - Hatta Rajasa
Partai pengusung : Partai Golkar, Gerindra, PAN, PKS, PPP, PBB, dan partai pendukung Partai Demokrat

Nomor urut 02 Joko Widodo - Muhammad Jusuf Kalla 
Partai pengusung : PDIP, PKB, Nasdem, dan Hanura, serta partai pendukung PKPI

Pemenang Pilpres pada 2014 yaitu pasangan nomor urut 02 Joko Widodo - Muhammad Jusuf Kalla dengan memperoleh suara sebesar 53,15 persen (70.997.833 suara). Sementara, lawannya pasangan nomor urut 01 Prabowo Subianto - Hatta Rajasa hanya memperoleh suara 46,85 persen (62.576.44 suara).  (Sumber referensi : https://id.wikipedia.org)

Terakhir, koalisi Pilpres pada tahun 2019 yaitu sebagai berikut : 

Nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin
Partai pengusung :PDI-P, Golkar, PKB, Nasdem, PPP, Hanura, PKPI, dan partai pendukung PBB, PSI, Perindo, Parta Nanggroe Aceh (PNA)

Nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga Uno
Parta pendukung : Gerindra, Demokrat, PAN, PKS, dan partai pengusung Berkarya, Idaman, dan Partai Aceh.

Pemenang Pilpres pada tahun 2019 yaitu pasangan nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin dengan memperoleh suara sebesar 55,5 persen (85.607.362). Sementara lawannya, pasangan nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga Uno hanya memperoleh suara 44,5 persen (68.650.239 suara). 
(Sumber referensi : https://id.wikipedia.org).

Ini Prediksi Koalisi Pilpres Beserta Capres dan Cawapres 2024, Akankah PDI-P dan Gerindra Bermesraan ?

Nah itulah kilas balik pesaing pasangan calon presiden dan wakil presiden dari tahun 2004 - 2019 yang berkompetisi pada Pemilihan Umum di Indonesia. 

Lalu bagaimana prediksi seputar koalisi yang bisa kita tilik dari berlangsungkan Pemilihan Umum secara langsung oleh masyarakat, sejak pertama pada 2004, 2009, 2014, dan 2019. 

Prediksi koalisi dan calon presiden/wakil presiden 2024. Nah, untuk dapat maju berkompetisi pada Pilpres 2024 haruslah memenuhi ambang batas atau syarat suara 20 persen kursi di parlemen DPR. 

Kalau kita lihat berdasarkan hasil Pileg 2019, maka tidak ada partai yang memenuhi syarat 20 persen, sehingga hal ini memungkinkan partai politik untuk menjalin koalisi partai. 

Prediksi yang akan saya berikan memungkinkan untuk adanya tiga koalisi maupun hanya akan ada dua koalisi, siapa saja calon presiden dan koalisi yang terjalin, berikut ini prediksinya : 

Koalisi partai pertama : PKB, Demokrat, dan PPP perolehan suara parlemen : 9,69 + 7,77 + 4,52 sehingga totalnya mencapai 21,98 persen.

Calon presiden dan wakil presiden : Khofifah Indra Parawansa - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Koalisi partai ke dua : PDI-P, Gerindra, dan Golkar perolehan suara parlemen : 19, 33 + 12,57 + 12,31 sehingga totalnya mencapai 44,21 persen.

Calon presiden dan wakil presiden : Ganjar Pranowo/Tri Rismaharini - Sandiaga Uno/Airlangga Hartarto

Koalisi partai ke tiga : Nasdem, PKS, dan PAN perolehan suara parlemen : 9,01 + 8,21 + 6,84 sehingga totalnya mencapai 24,06 persen.

Calon presiden dan wakil presiden : Anies Baswedan - Zulkifli Hasan/Ridwan Kamil

Catatan : PAN dan Golkar bisa saja berpindah ya

Nah, kira-kira itulah prediksi untuk Pilpres 2024 ya, kemungkinan prediksi ini bisa saja berubah, mengingat perubahan situasi tiga tahun kedepan sebelum Pilpres 2024. 

Jika ada prediksi lain silahkan komentar ya, terimakasih. 

Sumber foto :

Foto-foto calon : internet/fb 

Bendera partai https://towakaos.com

Tangkap layar  Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan  Prabowo - Sandiaga Uno https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_Presiden_Indonesia_2019

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !