-->

Mural Seni Visual Berisi Kritik Sosial, Budi : Upaya Melakukan Penyadaran

Apa Itu Mural ? Seni Visual Berisi Kritik Sosial, Budi : Upaya Melakukan Penyadaran.
Mural Seni Visual Berisi Kritik Sosial, Budi : Upaya Melakukan Penyadaran

Sosiologi Info - Mural sebagai karya seni bersifat visual yang kini menjadi perbincangan dan bahkan viral/trending di media sosial. 

Penghapusan mural yang dibuat oleh para seniman, oleh pemerintah melalui aparat membuat kita bertanya. 

Apa sebenarnya pengertian mural, lalu bagaimana perihal penghapusan mural yang dilakukan ? Simak ulasannya dibawah ini.

Apa Sebenarnya Pengertian Mural

Mural akhir-akhir ini menjadi perbincangan banyak orang. Berbagai pegiat, pejabat, bahkan masyarakat sering terlibat membahas perihal mural. 

Apalagi baru-baru ini mural yang dibuat oleh para seniman sering dihapus oleh pemerintah. Lalu apa sih pengertian dari mural ?

Dikutip dari laman https://id.wikipedia.org, menjelaskan bahwa mural adalah cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya.

Kemudian, pengertian dan pemahaman lainnya, menyebutkan mural bagian dari karya seni mural. Memiliki arti bahwa sebuah karya seni lukis yang dilakukan pada media permanen.

Seperti tembok, dinding dan permukaan permanen lainnya yang bisa ditemukan. Salah satu hal yang membuat seni mural.

Menjadi sangat unik adalah bisa dipadukan dengan berbagai desain arsitektur yang berbeda sekalipun. Istilah mural berasal dari bahasa Latin “murus” yang memiliki arti tembok.

Dalam sejarahnya, seni mural adalah teknik melukis yang sangat disukai oleh para seniman terkenal seperti Leonardo da Vinci, Pablo Picasso dan Michelangelo Buonarroti. 

Kedua seniman tersebut sangatlah berpengaruh di zamannya dan berhasil membuat seni mural menjadi berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini.

Seni mural juga seolah memberikan kebebasan bagi pembuatnya untuk mengeksplorasi kreatifitas yang dimilikinya lalu dicurahkan pada media yang permanen. 

Banyak sekali yang menganggap bahwa seni ini merupakan sebuah cerminan dari perasaan yang dimiliki oleh pelukis dan banyak juga yang melakukannya hanya sebagai hobi saja.  (Sumber : www.rumah.com)

Itulah pemahaman sekilas mengenai karya seni mural yang perlu juga kita ketahui bersama. Nah, lanjut lagi ke topik.

Seperti yang terjadi saat sekarang di Indonesia, bahwa seni mural yang dimuat diberbagai tembok yang menggambarkan berbagai situai masyarakat di masa pandemi Covid-19. 

Heboh penghapusan mural oleh pemerintah yang dilakukan aparat pun sering berakhir dengan viral/trending di media sosial. 

Publik pun ikut meramaikan perbincangan mural tersebut di ranah media sosial yang berbagai pendapat bermunculan, baik yang pro maupun yang kontra. 

Mural Seni Jalanan Yang Bersifat Visual untuk Upaya Melakukan Penyadaran

Ketua Program Studi Pengkajian Seni pertunjukan dan Seni Rupa, Sekolah Pascasarjana (SPs) UGM, Budi Irawanto, mengkritisi maraknya mural yang dihapus oleh pemerintah melalui aparat karena beberapa mural dianggap berisi kritikan kepada pemerintah. 

Seperti dikutip dari laman resmi, https://ugm.ac.id, menurutnya, mural merupakan seni jalanan yang bersifat visual. 

Sekarang ini menurutnya tidak sedikit seni jalanan ini berisi kritik sosial dan politik tidak hanya terjadi di Indonesia.

Namun hampir di banyak negara. Namun, ia tidak sepakat apabila penghapusan mural dengan menggunakan isu vandalisme atau dianggap mengganggu keindahan kota.

“Mural sebagai bagian dari seni jalanan sangat dekat dengan kritik sosial dan politik, tapi tidak semua mural bermuatan politik," ungkapnya.

Ia melanjutkan bahwa mural sebenarnya lebih banyak mengekspresikan keindahan visual menggunakan medium dengan yang ada di jalan, dinding, dan bangunan arsitektur.

Lanjutnya, dia mengajak seniman mural untuk membuat mural yang mampu membangun keindahan kota dengan baik. 

Meski berbagai mural juga berisi konten yang berupa kritik sosial dan politik kepada pemerintah sebagai bagian dari ekspresi. 

Oleh karena itu, ia mengharapkan pemerintah atau aparat tidak alergi terhadap kritik sosial lewat mural. 

Dia mengatakan mendukung penghapusan mural apabila berisi gambar ajakan kebencian dan provokasi serta tidak menampilkan karya seni yang sesungguhnya.

Menurutnya mural sebagai bagian dari seni sangat berkaitan erat dengan kondisi sosial dan politik yang  ada di suatu masyarakat. 

Seni sudah bergeser bukan lagi sebatas ekspresi individual dari senimannya, namun bagian ekspresi kolektif dan komunitas. 

“Seni juga bagian upaya melakukan penyadaran karena memiliki muatan pengetahuan,”tutupnya.

Sumber Referensi : 

https://www.rumah.com/panduan-properti/mural-adalah-seni-dan-perbedaan-grafitti-50196
https://ugm.ac.id/id/berita/21756-mural-berisi-kritik-sosial-bagian-dari-ekspresi-seni-jalanan

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !