-->

Alasan Kuliah di Jurusan Sosiologi : Menyenangkan dan Manfaatnya Banyak

Alasan Kuliah di Jurusan Sosiologi : Menyenangkan dan Manfaatnya Banyak
Alasan Kuliah di Jurusan Sosiologi : Menyenangkan dan Manfaatnya Banyak

Sosiologi Info - Apa saja alasan untuk meniatkan diri kuliah di Jurusan Sosiologi ? Katanya sih menyenangkan dan banyak manfaat ketika belajar ilmunya.

Mau tahu, simak penjelasan dan ulasan dari mahasiswa yang satu ini ya. Pasti dapat menambah referensi kamu. Simak yuk.

Penulis : Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) | Rafly Caesario | IG @rafly_crs

Kuliah di Jurusan Sosiologi Membuat Mahasiswa Atheis ?

Saat masih SMA, saya sering mendengar bahwa jurusan sosiologi itu jurusan yang underrated. 

Bahkan, saya juga diingatkan oleh kakak kelas saya kalau jurusan ini bisa membuat saya menjadi “atheis”. 

Wah, serem banget ya bisa jadi atheis? Eitts..tunggu dulu, jurusan ini tidak se-ekstrem yang dibayangkan kok! 

Selain itu, ada yang bilang juga kalau jurusan sosiologi itu mudah karena sesederhana materi yang ada di buku teks SMA… Hmm, benar tidak ya?

Setelah saya masuk ke sosiologi, stigma yang menggema di kepala saya perlahan pudar. Stigma pertama, yaitu jurusan sosiologi bisa buat saya jadi atheis. 

Ternyata stigma tersebut NOL besar karena anak-anak sosiologi ternyata lumayan religius loh! Meskipun ada saja sih beberapa yang terlihat tidak religius. 

Namun, hal yang perlu diingat adalah kita tidak boleh untuk melihat seseorang dari luarnya saja. 

Jadi, saya berpikir positif saja kalau anak-anak yang terlihat kurang religius mungkin sangat religius ketika berada dalam kesendirian hehe.

Selain dari anak-anaknya, mata kuliah yang diajarkan juga tidak mengajarkan saya menjadi atheis. 

Mata kuliah yang ada misalnya sosiologi perubahan sosial, sosiologi organisasi, sosiologi pendidikan, teori sosiologi klasik dan kontemporer, dan lainnya. 

Namun, sebenarnya kemungkinan untuk menjadi atheis bisa saja terjadi ketika kita sebagai mahasiswa sosiologi terlalu mendalami kepribadian tokoh-tokoh sosiologi. 

Oleh karena itu, saran saya, sebagai mahasiswa sosiologi sebaiknya yang perlu didalami adalah konsep-konsep para tokoh bukan kepribadian dari tokoh tersebut. 

Kalau kata pepatah mah “yang baik diambil, yang jelek dibuang”

Setelah mendekonstruksi konstruksi masuk jurusan sosiologi bisa jadi atheis, saya berusaha mendekonstruksi anggapan kalau jurusan sosiologi sesederhana materi yang ada di buku teks SMA.

Ternyata…jurusan sosiologi itu lumayan kompleks tetapi tetap menyenangkan loh! Maksudnya gimana tuh kompleks tapi menyenangkan? 

Gini, gini.. kalau di kampus saya sendiri banyak mata kuliah yang menekankan penguasaan teori yang jelimet itu!

Misalnya mata kuliah teori sosiologi klasik dan kontemporer, sosiologi industri, sosiologi perubahan sosial, dan hampir semua mata kuliah punya teori yang harus mahasiswa hafal dan pahami. 

Namun, dibalik itu semua, ada sisi menyenangkan yaitu ketika melakukan penelitian kuantitatif dan juga melakukan pengolahan data penelitian. 

Menyenangkan di saat, saya belajar bagaimana melakukan penelitian dalam satu tim yang besar, yakni beranggotakan 21 orang. 

Selain itu, saya merasa senang karena dengan penelitian, saya menemukan passion yang tepat sehingga dapat menjadi bekal saya untuk melamar pekerjaan nanti. 

Oh iya, penelitian yang saya lakukan bersama tim adalah tentang pola konsumsi yang ada di TikTok dimana topik ini merupakan topik yang terbilang baru khususnya di Indonesia.

Sekian dulu tulisan ini, semoga dengan adanya tulisan ini dapat meruntuhkan segala stigma negatif tentang jurusan sosiologi. 

Intinya, jangan pernah takut untuk mendalami suatu jurusan termasuk jurusan sosiologi ketika kita masih memiliki nilai-nilai pribadi yang melekat dalam diri kita!

Nah itulah penjelasan sekilas mengenai Alasan Kuliah di Jurusan Sosiologi : Menyenangkan dan Manfaatnya Banyak.

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !