-->

Pendekatan Sosiologi Talcott Parsons : Teori Sistem Sosial

Pendekatan Sosiologi Talcott Parsons, Teori Sistem Sosial : AGIL.
Pendekatan Sosiologi Talcott Parsons : Teori Sistem Sosial

Sosiologi Info - Pernahkah pembaca mendengar teori Agil, Sistem Sosial ? Kajian apa yang bisa dibedah oleh teori tersebut. 

Berikut ini ulasan pendekatan sosiologi Talcott Parsons : Teori Sistem beserta penjelasannya lengkap. 

Penulis : Alumnus Sosiologi Universitas Riau (Unri), Sandewa Jopanda

Sekilas Tentang Sistem Sosial 

Talcott Parsons mendefinisikan (Ritzer dan Goodman, 2008) sistem sosial sebagai jalinan interaksi para aktor intektual.

Di dalam situasi yang sekurang-kurangnya mempunyai aspek lingkungan fisik atau psikis, yang terdorong ke arah mengoptimalkan kesejahteraan.

Dan antar hubungan mereka ditetapkan dan diatur menurut sistem yang teratur secara kultural serta mempunyai simbol-simbol bersama. 

Baca Juga : Teori Sosiologi Talcott Parsons AGIL dan Contoh Fenomena Sosialnya

Sistem sosial juga diartikan sebagai interaksi antara sistem, struktur, institusi dasar dalam sosiologi.

Yang diperlukan pelaksanaannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan salam suatu sistem sosial.

Sistem sosial juga tidak hanya soal interaksi individu ke individu melainkan juga antar komunitas, antar kelompok, antar institusi dan antar masyarakat. 

Salah satu contohnya masyarakat daerah A dengan B dalam Provinsi X. 

Pencetus Teori Sistem Sosial 

Sosok penting dibalik teori ialah Talcott Parsons. Beliau lahir di Colorado Springs, Colorado, 1902. 

Ketika berkuliah di German, dia mendapatkan pengaruh yang besar dari pemikiran-pemikiran Weber. 

Nama besar Parsons dalam disiplin sosiologi memberikan tempat khusus padanya,  bila kita merujuk pada artikel :

Teori Sosiologi Populer Dikalangan Mahasiswa dan Peneliti versi Sosiologi.Info, teori parsons ini menampang di posisi ke 4 paling banyak dipakai di Sosiologi. 

Pencarian “teori sistem sosial Talcott Parsons” di google scholar mencapai 2290 artikel (sejak 2017-Oktober 2021).

Struktur Sosial, Sibernetika, atau struktur fungsional adalah sekumpulan nama dari teori yang dicetuskan Parsons.

Penulis cenderung menggunakan sistem sosial sebagai nama teori ini. 

Alasannya tak lain, karena Parsons sendiri menyematkan kata “system social” untuk menyimbolkan konsep pemikirannya. 

Tetapi beragam nama diatas tidak memberikan perbedaan secara konseptual, semuanya bermuara pada satu inti pemikiran teoritisi ini.

Yakni pemenuhan kebutuhan dalam suatu masyarakat didasarkan pada pelaksanaan fungsi sub sistem atau interaksi institusi dasar atau struktur dasar. 

Apakah itu struktur, sistem, institusi dasar ?

Struktur, institusi, sistem sejatinya adalah ungkapan atau istilah dalam sosiologi yang dimaknai sebagai unsur, komponen, atau variabel yang saling berhubungan dan terikat. 

Sistem adalah gabungan dari subsistem atau unsur-unsur yang saling memengaruhi satu sama lain (Fadli, 2015). 

Raho (2007) menyatakan kesatuan yang paling dasar dalam sistem sosial menurut Parsons ialah interaksi berdasarkan peran. 

Empat Fungsi Penting Teori Sistem Sosial

Parsons yakin bahwa ada empat fungsi penting diperlukan semua sistem, yaitu Adaptation (A), Goal Attainment (G), Integration (I), dan Latency (L). 

Secara bersama-sama, keempat imperatif fungsional ini dikenal sebagai skema AGIL (Ritzer dan Goodman, 2008).

Agar tetap bertahan (survive) suatu sistem harus memiliki empat fungsi sebagai berikut.

Adaptation (Adaptasi) 

Adaptasi menurut KBBI ialah penyesuaian terhadap lingkungan. Sistem harus menyesuaikan diri dengan keadaan disekitarnya. 

Keadaan bisa saja berubah maka sikap adaptif yang dimiliki oleh sistem harus tinggi dan mampu bertransformasi mengikuti perkembangan dan perubahan keadaan. 

Penyesuaian itu dilakukan agar pelaksanaan fungsi masih dapat berjalan dengan baik.

Adaptasi menurut Parsons, berhubungan dengan institusi/sistem dasar ekonomi. Sistem dasar ekonomi tidak hanya berfokus pada kegiatan finansial.

Dan pemenuhan kebutuhan secara material, akan tetapi juga lini-lini lain dalam kehidupan sistem sosial.

Adaptasi bisa berkaitan dengan cara berpakaian, aturan berperilaku yang dianjurkan dalam sistem, filosofi, interaksi, dan dan hal-hal lain.  

Goal Attainment (Pencapaian Tujuan)

Tujuan dari suatu sistem tentu berkaitan dengan kebutuhan yang hendak dipenuhi. 

Perumusan dan perencanaan tujuan harus didasarkan pada kemampuan dan cara mencapainya. 

Tujuan sebagai salah satu unsur sistem sosial menurut Parsons berkaitan dengan institusi dasar politik. 

Hal-hal yan termasuk dalam sistem politik bisa mencakup strategi, penguasaan, pengaruh dan sebagainya. 

Integration (Integrasi)

Integrasi dimaksudkan untuk mengelola antar hubungan ketiga fungsi penting lainya (A,G,L). 

Biasanya, integrasi disimbolkan dengan aturan dasar/hukum (legal) yang dapat dipatuhi dan diterima. Aturan dasar yang ada akan membangun satu harmoni. 

Integrasi bisa berupa sebuah tradisi dalam masyarakat, dalil agama yang tabu untuk dipatuhi.

Apabila kajian sosiologinya mengenai organisasi keagamaan, atau kontrak dalam organisasi atau perusahaan.  

Latency (Latensi atau Pemeliharaan Pola)

Memelihara adalah sesuatu yang agak sulit. Wajar kemudian banyak mindset masyarakat kita lebih kepada pembuatan bukan pemeliharaan. 

Pemeliharaan pola dimaksudkan agar semua sistem terus berjalan dengan baik. 

Terjaganya sistem akan memudahkan pelaksanaan fungsi dan mencapai tujuan dengan mini hambatan. 

Pemeliharaan pola bisa melalui 3 sistem dasar yakni education (pendidikan), family (keluarga), dan religion (agama).

Meski teori sistem sosial mampu membedah banyak sekali permasalahan seperti ketatanegaraan, implementasi aturan, organisasi, perusahaan, lembaga pendidikan.

Komunitas bahkan masyarakat pengelola suatu objek, akan tetapi membicarakannya dengan dosen pembimbing tetap harus dilakukan. 

Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan tambahan pemahaman yang lebih baik dari teori ini. Semoga membantu!

Sumber Referensi :

Ritzer, George dan Douglas J Goodman. 2008. Teori Sosiologi. Yogyakarta: Kreasi Wacana

Fadli, Muhammad. 2015. “Peran Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Bagi Mahasiswa Unnes”. Skripsi. Tidak diterbitkan. Semarang: UNNES.

Raho, Bernard. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !