-->

3 Pandangan Konflik Menurut Robbin, Ini Penjelasannya

Ada 3 Pandangan Konflik Menurut Robbin, Ini Penjelasannya
3 Pandangan Konflik Menurut Robbin, Ini Penjelasannya

Sosiologi Info - Bagaimana pandangan konflik menurut Robbin yang ada di masyarakat dalam kehidupan sehari harinya, apa saja ya ?

Nah Robbin membagikan ada setidaknya tiga pembagian konflik dalam perspektifnya. mau tahu jawabannya. Yuk simak penjelasan dibawah ini.

Memahami Konflik di Masyarakat

Kenapa ya pasti ada saja perbedaan pendapat, perselisihan, pertikaian, perebutan kekayaan, kekuasaan yang akan berujung pada konflik di masyarakat.

Ya memang dalam proses sosial, hubungan yang terjadi tidak selalu mengarah kepada hal yang baik saja. Pasti ada sebagian yang membuat terjadinya suatu konflik tersebut. 

Reksohadiprojo mengatakan bahwa konflik adalah segala macam interaksi pertentangan yang diantara dua atau lebih pihak.

Selanjutnya, Ranupandoyo dan Hasnan menjelaskan konflik adalah ketidak setujuan antara dua atau lebih dari anggota organisasi.

Maupun kelompok dalam organisasi yang timbul karena mereka harus menggunakan sumber daya yang langka secara bersama sama.

Baca Juga : 5 Cara Menyelesaikan Konflik Sosial di Tengah Lingkungan Masyarakat

Atau menjalankan kegiatan bersama sama atau mempunyai status tujuan nilai dan suatu persepsi yang berbeda beda.

Kemudian menurut Robert M. Z Lawang menuturkan konflik ialah perjuangan untuk memperoleh status, nilai, kekuasaan. 

Dimana tujuannya mereka yang berkonflik yaitu hanya untuk memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan lawan maupun saingannya.

Nah itulah sekilas pemahaman konflik yang bisa teman teman perdalam lagi, dengan membaca pengertian konflik lainnya.

Selanjutnya ada tiga pandangan konflik yang disampaikan oleh Robbin, apa saja ? Mau tahu, simak penjelasannya dibawah ini ya sobat.

Ada 3 Pandangan Konflik Menurut Robbin

Apa saja pemahaman dan penjelasan dari Robbin mengenai konflik yang terjadi di masyarakat atau organisasi yang ia sebut sebagai The Conflict Paradoks. 

Pandangan yang menjelaskan bahwa disisi konflik itu dianggap dapat meningkatkan suatu kinerja kelompok. 

Namun, juga disisi lain kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk dapat meminimalisir akan terjadinya suatu konflik. 

Robbin kemudian membagikan ada tiga pandangan yang dapat memperjelas konflik di masyarakat tersebut, yaitu :

1. Pandangan Tradisional atau The Traditional View

Bagaimana perspektif ini dalam memandang suatu konflik ? Nah dikatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif, merugikan, dan harus dihindari.

Baik oleh individu, kelompok, serta masyarakat. Selanjutnya, dimana konflik disinonimkan dengan sebutan atau istilah violence, destruction dan irrationality. 

Yang mana konflik ini ialah suatu hasil disfungsional dari akibat komunikasi yang buruk, kurangnya kepercayaan.

Keterbukaan diantara orang orang, dan kegagalan manajer dalam menanggapi kebutuhan dan aspirasi pekerja atau karyawan.

2. Pandangan Hubungan Manusia atau The Human Relation View

Bagaimana perspektif ini dalam memandang suatu konflik ? Nah dikatakan bahwa konflik dianggap sebagai peristiwa wajar terjadi di dalam suatu kelompok maupun organisasi. 

Dimana konflik merupakan sebagai yang tidak dapat dihindari karena dalam kelompok atau organisasi pasti ada saja terjadi perbedaan pandangan, pendapat antara setiap anggotanya. 

Dengan demikian konflik harus dijadikan sebagau suatu hal yang bermanfaat, untuk digunakan sebagai mendorong peningkatan kinerja suatu organisasi maupun kelompok tersebut. 

Oleh karena itulah, dimana konflik dalam pandangan ini mestinya dijadikan sebagai motivasi diri agar dapat melakukan inovasi, perubahan, di dalam kelompok maupun organisasi tersebut.

3. Pandangan Ineraksionis atau The Interactionist View

Bagaimana perspektif ini dalam memberikan suatu pandangan tentang konflik yang terjadi di masyarakat ? 

Nah dimana konflik dalam pandangan ini yang cenderung mendorong suatu kelompok maupun organisasi untuk terjadinya suatu konflik. 

Hal yang disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai dan serasi. 

Disinilah cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak adanya suatu inovatif di dalam kelompok atau individu di suatu organisasi tersebut.

Maka pandangan konflik ini perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan, sehingga pada setiap anggota di dalam kelompok akant erus semangat, kritis, dan kreatif.

Nah itulah sekilas memahami ulasan dan pembahasan tentang topik 3 Pandangan Konflik Menurut Robbin, Ini Penjelasannya.

Sumber Referensi : 

Buku Sosiologi kelas XI untuk SMA dan MA pada kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial yang penulisnya adalah Dwi Mulyono

http://e-journal.uajy.ac.id/2617/3/2TS13316.pdf

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !