-->

Teori Fenomenologi Alfred Schutz : Profil, Realitas, Tipifikasi, Tipe

Teori Fenomenologi Alfred Schutz : Profil, Realitas, Tipifikasi, Tipe
Teori Fenomenologi Alfred Schutz : Profil, Realitas, Tipifikasi, Tipe

Sosiologi Info – Sobat Sosiologi pasti masih asing mendengar nama Alfred Schutz, yap seorang filsuf dan sosiolog yang terkenal dengan gagasan fenomenologinya. 

Gagasan Schutz sangat cocok jika sobat ingin melakukan penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. 

Jika teman-teman semua ingin tahu apa itu fenomenologi dan bagaimana metodenya? Simak terus artikel dibawah ini.

Mengenal Fenomenologi di Masyarakat

Berasal dari Bahasa Yunani ‘Phainomal’ yang berarti ‘menampak’. Fenomena adalah fakta yang disadari, dan masuk ke dalam pemahaman/pikiran manusia. 

Oleh karena itu fenomenologi sering disebut sebagai kajian/studi tentang pengalaman hidup manusia, tentang yang tampak di depan mata, dan bagaimana mekanisme penampakannya. 

Fenomenologi, sebagai aliran filsafat, teori, hingga metode berpikir ini sebelumnya tidak dikenal hingga menjelang abad ke-20. 

Abad ke-18 awal diperkenalkannya fenomenologi sebagai teori tentang ‘Penampakan’ oleh Johann Heinrich Lambert. 

Setelah sebelumnya terdapat dua aliran yang saling bertentangan, yaitu penganut Empirisme dan penganut Rasionalisme. 

Dari sinilah awal dimulainya perkembangan fenomenologi sepanjang abad 20 yang dipelopori oleh Edmund Husserl, yang dikenal melalui tulisannya yang berjudul Logical Investigations.

Tentang proses kesadaran manusia yang disengaja/Noesis, dan Noema untuk isi dari kesadaran itu. 

Tahun-tahun selanjutnya fenomenologi berkembang tidak lagi pada tataran kesengajaan, namun meluas kepada kesadaran intersubjektivitas, kesengajaan praktis, dan konteks sosial.

Profil Singkat atau Biografi Alfred Schutz

Alfred Schutz lahir di Wina tahun 1899 dan fakta luar biasa ia berkarir di bank dan pada waktu yang sama.

Ia mempelajari filsafat fenomenologi (phenomenological philosophy) dan penciptaan dasar fenomenologis untuk ilmu sosial.

Yang diselenggarakan lewat kerja paruh waktu di New School for Social Research di New York. 

Sekalipun Schutz tidak pernah menjadi murid Husserl, ia bersama dengan teman kerjanya, Felix Kaufman.

Mempelajari karya Husserl secara intensif untuk mencari dasar sosiologi pemahaman (a ‘sociology of understanding’) yang diturunkan dari kerja Max Weber. 

Pada saat itu, fenomenologi Husserl cukup menarik minat banyak ilmu, seperti psikologi sosial, pendidikan, ilmu Kesehatan, da banyak ilmu yang lain. 

Alfred Schutz dikenal sebagai ahli teori yang paling menonjol dan mampu membuat ide-ide Husserl yang dirasa abstrak menjadi lebih mudah dipahami. 

Schutz memusatkan perhatian pada cara orang memahami kesadaran orang lain, akan tetapi ia hidup dalam aliran kesadaran diri sendiri.

Perspektif yang dipakainya adalah untuk memahami kesadaran tersebut dengan konsep:

1. Intersubjektif/Life-World/ Dunia sehari-hari

2. Dunia sosial, hubungan antara dunia keseharian dan hubungan sosial yang berlangsung didalamnya.

Pada tahun 1940-an, Schutz termasuk ilmuwan yang rajin memberikan ceramah-ceramah di Amerika, di mana pada saat itu banyak dihadiri para ilmuwan sosial. 

Ilmuwan sosiologi yang begitu terkesan oleh gagasan Schutz adalah Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. 

Dan kedua orang ini, nantinya karya-karya Schutz bisa dikembangkan menjadi lebih sistematis. 

Dalam dunia akademisnya, Schutz terinspirasi oleh Max Weber dan Edmund Husserl. Max Weber adalah salah satu sosiolog yang begitu menginspirasi Schutz. 

Kekagumannya pada tokoh sosiologi klasik ini utamanya tertuju pada konsep verstehen. 

Menurutnya, yang membuat Schutz ingin sekali mendalami gagasan verstehen adalah karena verstehen belum merujuk secara khusus kepada ilmu-ilmu sosial.

Karena Weber seringkali masih menggunakannya untuk penjelasan yang bersifat umum, karena itu.

Schutz menyatakan bahwa yang diperlukan demi sempurnanya ini adalah verstehen yang harus didasarkan pada kehidupan sehari-hari (Supraja, 2015).

Selain Max Weber, Edmund Husserl juga seorang filosof yang menginspirasi Schutz. 

Tujuan fenomenologi Schutz sebenarnya ingin meletakkan fondasi tentang kehidupan sosial, sama seperti yang tergambar dalam filsafat fenomenologi Husserl. 

Menurut Husserl, fenomenologi menunjuk pada usaha untuk menggambarkan dasar-dasar akhir pengalaman manuisa dengan “melihat melebihi”.

Bentuk-bentuk khusus pengalaman manusia sehari-hari agar tergambarkan esensi yang menggarisbawahi pengalaman itu. 

Husserl mempertahankan bahwa pengalaman individu atas dunia bergantung pada kemampuan memahami esensi fenomena yang ia rasakan.

The Life World

Dari beragam realitas, realitas tertinggi menurut Schutz adalah Dunia Keseharian:

  1. Wide-awakeness
  2. Reality
  3. Dalam dunia keseharian orang berinteraksi
  4. Pengalaman dari seorang merupakan totalitas dari pengalaman dia sendiri
  5. Dunia intersubjektif dicirikan terjadinya komunikasi dan tindakan
  6. Adanya perspektif waktu dalam masyarakat

Dialektika The Life World

Memperjelas konsep ‘dunia budaya’ dan ‘kebudayaan’ Schutz memfokuskan pada pengetahuan yang kita miliki atau dimiliki seseorang yang disebut Stock of Knowledge. 

Yaitu bagaimana mereka mengerangkakan atau meletakkan pengetahuan dalam perspektif.

Unsur ini biasanya ditemukan dalam sosialisasi seperti yang dijelaskan dalam interaksionisme simbolik. 

Motif In Order To

Menurut Schutz, motif in order to ini dijadikan

Unsur pokok tindakan manusia

  • Pertama, perhatian terhadap aktor.
  • Kedua, Perhatian kepada kenyataan yang penting atau yang pokok dan kepada sikap yang wajar atau alamiah (natural attitude).
  • Ketiga, memusatkan perhatian kepada masalah mikro.

4 Realitas Sosial 

  • Umwelt

Pengalaman yang didapat dan dirasakan langsung di dalam dunia kehidupan ehari-hari.

  • Mitwelt

Pengalaman yang tidak dirasakan dam dunia keseharian

  • Folgewelt

dunia tempat tinggal para penerus atau generasi yang akan dating

  • Vorwelt 

Dunia tempat tinggal para leluhur

Tipifikasi

Ada 3 Tipifikasi utama Alfred Schutz dalam fenomenologi sosial, yaitu sebagai berikut :

1. Tipifikasi Pengalaman

Semua bentuk yang dapat dikenali dan diidentifikasi

2. Tipifikasi Benda-benda

Merupakan sesuatu yang kita tangkap sebagai sesuatu yang mewakili

3. Tipifikasi dalam Kehidupan Sosial

Sosiolog sebagai system, Role status, Role Expectation dan Institutionalization itu dialami atau melekat pada individu dalam kehidupan sosial.

4 Tipe ideal untuk meneliti fenomena sosial menurut Schutz:

  • The Eyewitness
  • The Insider
  • The Analysis
  • The Comentator

Pendekatan fenomenologi tidak konvensional, akan tetapi cenderung radikal.

Walaupun cenderung radikal tetapi ia tidak sama dengan pendekatan marxis yang terjebak dalam gerakan politik. 

Berbeda pula dengan fungsionalisme struktural yang lebih reduktif, fenomenologi menghargai potensi, otonomi, kreativitas individu.

Dan kemampuan mereka dalam menandingi sosialisasi, kebiasaan, kondisi-kondisi tertentu, dan tekanan-tekanan dari masyarakat (Nindito, 2013).

Pendekatan fenomenologi membimbing kita untuk mengenal lebih jauh yang kita alami di dunia sosial. 

Ia mengenalkan pendekatan yang bersifat radikalisme atau yang bersifat mengadakan penelitian secara pribadi dari pengalaman dan kecemasan batiniah bersifat intensional. 

Artinya, pengalaman membutuhkan orang-orang yang mengarahkan pada objek pengalaman itu. 

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa belajar metode fenomenologi bukan untuk menemukan teori-teori baru yang cocok untuk melihat fenomena.

Contoh fenomena sosial dalam melakukan penelitian menggunakan fenomenologi di masyaraka sebenarnya ada banyak. 

Tinggal bagaimana kita menyesuaikan keperluan dan minat untuk melakukan penelitian tersebut. 

Tetapi hanya menyuguhkan cara berfikir baru yang jelas tidak sama dengan sosiologi konvensional. Dalam penerapannya, Schutz mengajarkan cara berfikir yang sangat edukatif dan liberatif.

Demikianlah pembahasan tentang topik Teori Fenomenologi Alfred Schutz pdf, Teori Fenomenologi Menurut Ahli, Teori Fenomenologi dan contohnya di masyarakat.

Penulis Artikel : Mαhαsiswα Sosiologi Universitαs Riαu, Hussein Ruslαn Rαfsαnjαni

Sumber Referensi Sosiologi.info :

Nindito, S. (2013). Fenomenologi Alfred Schutz: Studi tentang Konstruksi Makna dan Realitas dalam Ilmu Sosial. Jurnal ILMU KOMUNIKASI, 2(1), 79–95. https://doi.org/10.24002/jik.v2i1.254

Supraja, M. (2015). Alfred Schutz : Rekonstruksi Teori Tindakan Max Weber. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 1(2), 81. https://doi.org/10.22146/jps.v1i2.23447

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !