-->

Jelaskan Teori Cermin Diri Menurut Charles Horton Cooley dan Contohnya

Jelaskan Teori Cermin Diri Menurut Charles Horton Cooley dan Contohnya

Jelaskan Teori Cermin Diri Menurut Charles Horton Cooley dan Contohnya

Sosiologi Info - Jelaskan teori cermin diri menurut Charles Horton Cooley dan beserta dengan contoh fenomena sosialnya di kehidupan masyarakat sehari hari.

Simak pembahasan dan penjelasannya berikut dibawah ini dengan seksama ya adik adik baca sampai tuntas. 

Sekilas Tentang Charles Horton Cooley (1864-1929)

Individu selalu berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berkembang di masyarakat. Pada saat itulah masyarakat menilai individu yang tinggal bersamanya. 

Individu pun melihat dirinya melalui cermin (masyarakat). Pendapat ini dikenal dengan teori cermin diri atau looking glass self yang dipelopori oleh Charles Horton Cooley. 

Siapakah dia dan bagaimakah teorinya? 

Charles Horton Cooley adalah sosiolog berkebangsaan Amerika. Ia lahir pada 17 Agustus 1964 di Ann Arbor, Michigan, dan meninggal di daerah yang sama pada 8 Mei 1929. 

Cooley adalah anak dari seorang hakim mahkamah Agung Michigan, Thomas McIntyre Cooley (Britannica, 2022). 

Ia meraih gelar Ph.D di Universitas Michigan dan kemudian mengajar di sana sampai akhir hayatnya. Beberapa karya Cooley, antara lain sebagai berikut :

a. Human Nature and Social order (3 Jilid, 1902)

b. Social Organization (1909)

c. Social Process (1918)

Teori Cermin Diri atau Looking Glass Self Menurut Charles Horton Cooley 

Charles Horton Cooley mengembangkan konsep hubungan timbal balik dan tak terpisahkan antara individu dan masyarakat (Soekanto, 2017). 

Keduanya saling memberikan pengaruh masing-masing. 

Cooley memandang bahwa individu memerlukan masyarakat sebagai cermin atau gambaran tentang dirinya. 

Fungsi masyarakat menurutnya adalah memberikan informasi dan identitas bagi seorang individu.  

Bachtiar (2013) menyatakan bahwa individu dan masyarakat bukan dua realitas yang terpisah melainkan dua sisi realitas yang satu dan sama, seperti dua sisi koin. 

Teori Cermin diri (Looking Glass Self) menjelaskan tentang hal tersebut, yakni kondisi dimana seseorang bercermin pada masyarakat untuk menilai dirinya. 

Individu belajar mengidentifikasi dirinya melalui penilaian dan pandangan masyarakat. 

Manusia cenderung mengidentifikasi dirinya dengan sesuatu yang berada didekatnya, telah lama ia kenali/tinggali, hingga ucapan dan pikiran manusia lain disekelilingnya. 

Kita tentu tau dari mana kita berasal, bahasa, logat, tata nilai, dan norma yang tertanam didiri kita. 

Itulah yang disebut Cooley sebagai cermin, bahwa masyarakat lah yang memberikan wujud seperti apa yang seseorang ingin tau tentang dirinya. 

Maka, wajar jika kita berasal dari satu daerah atau suku kita kemudian mendapat tebakan dari orang lain apakah kita keras, lembut, cerdas, berani, dll. 

Contohnya jika kita dari berasal dari Suku Batak, kita terbiasa hidup dengan suara keras dan lantang, berani dan percaya diri.

Ketika kita menginjak usia remaja kita kenal dengan orang lain yang berbeda suku, tentu orang akan menilai kita sebagai orang Batak yang keras dan berani tadi. 

Singkatnya, kita melihat diri kita berdasarkan konstruksi masyarakat tentang diri kita.

Contoh Teori Cermin Diri atau Looking Glass Self Menurut Charles Horton Cooley 

1. Perempuan Muslim yang Memakai Jilbab

Perempuan muslimah atau sholehah akan disebut demikian oleh masyarakat apabila ia rutin memakai jilbab dan menunaikan sholat serta menjaga tutur dan tingkah lakunya. 

Meskipun seorang perempuan sudah menunaikan kewajiban agamanya.

Tetapi bila ia tidak terlihat menunaikan sholat dan kurang senang berinteraksi dengan manusia lain ia bisa saja dinilai masyarakat berbeda atau bahkan sebaliknya. 

2. Penilaian Sebagain Orang Standar Kekayaan Itu Punya Uang

Sebagian individu menilai standar kekayaan itu ialah memiliki uang yang banyak, lahan yang luas, dan rumah yang besar. 

Namun di masyarakat perkotaan individu yang kaya adalah yang memiliki rumah berlantai dua, dengan pagar setinggi 1,5 meter lengkap cctv dan satpam.

Mempunyai mobil-mobil mewah dan sering berpergian ke luar kota atau negeri. 

Individu pada karakteristik pertama akan melihat bahwa pandangan masyarakat kota terhadap dirinya adalah individu yang tidak kaya. 

3. Seorang Anak Kyai

Seorang anak kyai di Jawa dinilai masyarakat sebagai anak yang sopan dan berbakti, meskipun sebenarnya bisa saja tidak demikian. 

Sang anak yang mengetahui pandangan masyarakat itu bisa saja berubah menyesuaikan diri dengan yang dianggap.

Atau malah menyimpang jika ia menyimpang masyarakat akan menganggapnya sebagai anak yang nakal dan tak berbakti.  

Itulah tadi penjelasan mengenai teori cermin diri (looking glass self) oleh Charles Horton Cooley dan contohnya.  Semoga bermanfaat!

Penulis Artikel : Sandewa Jopanda

Referensi Bacaan Sosiologi.info : 

Bachtiar, Wardi. 2013. Sosiologi Klasik dari Comte hingga Parsons. Bandung: Remaja Rosdakarya 

Britannica, The Editor Encylopaedia. 2022. “Charles Horton Cooley, American Sociologist”. (www.britannica.com/biography/Charles-Horton-Cooley.html diakses pada tanggal 7 Juni 2022 pukul 08.05 WIB)

Soekanto, Soerjono. 2017. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !