-->

3 Teori Pusat Pertumbuhan Menurut Para Ahli

Ada 3 Teori Pusat Pertumbuhan Menurut Para Ahli
3 Teori Pusat Pertumbuhan Menurut Para Ahli

Sosiologi Info - Berikut ini pembahasan dan ulasan Teori Pusat Pertumbuhan Menurut Para Ahli, dan Tokoh yang perlu diketahui. 

Akan tetapi, sebelum mengetahui Teori Pusat Pertumbuhan Menurut Para Ahli. 

Mari simak dulu penjelasan singkat tentang geografi, karena teori pusat pertumbuhan masuk dalam bidang keilmuan geografi

Sekilas Tentang Geografi 

Geografi ialah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang ada dimuka bumi. 

Baik tentang unsur-unsur pembentukan bumi, fenomena yang ada di bumi atau hubungan antar fenomena dengan makhluk bumi. 

Fokus geografi terletak pada lingkungan dan wilayah dalam sudut pandang keruangan. Bapak geografi ialah Alexander von Humboldt. Objek kajian geografi ialah geosfer. 

Geosfer merupakan gabungan dari atmosfer (udara), litosfer (daratan), hidrosfer (perairan), biosfer (flora dan fauna), dan antroposfer (manusia dan budayanya). 

Geografi terbagi menjadi dua yaitu ilmu geografi fisik dan ilmu geografi manusia. Untuk ilmu geografi fisik ialah geosfer.

Sedangkan ilmu geografi manusia adalah demografi, geografi sosial, geografi fisik, geografi ekonomi dan geografi industry. 

Geografi berkembang seiring berjalannya waktu dan zaman, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya penggunaan teknologi dalam ilmu geografi. 

Contohnya untuk analisis data dan teknik perolehan data yang lebih akurat dan cepat menggunakan sistem informasi geografi. 

Lantas apa saja kata para ahli mengenai teori pusat pertumbuhan tersebut ? Mari simak ulasannya dibawah ini.

Ada 3 Teori Pusat Pertumbuhan Menurut Para Ahli 

Berikut Teori Pusat Pertumbuhan Menurut Para Ahli yaitu: 

1. Pusat pertumbuhan Berdasarkan Potensi Daerah Setempat 

Pusat pertumbuhan yang dikembangankan berdasarkan potential model atau model yang beranggapan jika setiap daerah memiliki potensi yang patut untuk dikembangkan. 

Misalnya saja suatu daerah memiliki lahan yang luas, maka lahan tersebut dapat dikembangkan menjadi pertanian, perkebunan, peternakan, pertambangan atau usaha lainnya. 

Agar melihat potensi apa yang patut dikembangkan diperlukan untuk mengetahui faktor-faktor perbedaan setiap daerah. 

Misalnya pusat-pusat pertumbuhan didasari pada pengembangan potensi pertanian yang memperlihatkan pola yang berbeda dengan wilayah lainnya. 

Dikarenakan wilayah lainnya mengembangkan potensi industri kerajinan tangan, perkebunan dan perikanan. 

2. Pusat Pertumbuhan Berdasarkan Teori Tempat yang Sentral atau Central Place Theory

Teori ini dicetuskan oleh Walter Christaller, yaitu seorang ahli geografi yang berasal dari negara Jerman. 

Teori ini menjelaskan dan menentukan banyaknya kota, besarnya kota dan persebaran kota. 

Menurut Christaller, agar mengerti pertumbuhan kota perlu memahami konsep range (jangkauan) dan threshold (ambang). 

Jangkauan ialah jarak yang perlu ditempuh orang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan atau kebutuhannya. 

Sedangkan ambang ialah jumlah minimal penduduk yang diperlukan untuk mencapai kelancaran dan keseimbangan suplai barang. 

Penyedia barang dan jasa yaitu pertokoan, pusat pelayanan jasa yang berada pada lokasi strategis dan dapat dijangkau oleh semua penduduk. 

Lokasi strategis ialah lokasi yang menjadi pusat aktivitas yang didalamnya menyediakan berbagai kebutuhan penduduk dalam jumlah barang yang maksimal. 

Oleh karena itu, barang-barang yang mahal dan sulit terjual, seharusnya diletakkan pada lokasi yang strategis sehingga mampu dijangkau oleh penduduk dalam skala yang besar. 

Lokasi strategis berada pada pusat-pusat kota. Tempat yang sentral berdasarkan teori Christaller dapat digambarkan dalam segi enam. 

Yang mana pada titik tengah merupakan tempat sentral. 

Di titik tersebut, tentu penduduk dapat dilayani dan tercukupinya kebutuhan, sedangkan dari penjual akan ludes terjual dagangannya dan tidak mengalami kerugian. 

Sehingga penduduk yang ada pada titik tengah dapat dikatakan sebagai pelanggan tetap. Tempat-tempat yang dikatakan sentral.

Seperti pusat-pusat perbelanjaan, kota-kota besar, ibu kota provinsi, dan ibu kota kabupaten. Inti dari teori christaller yaitu topografi dan kehidupan ekonomi. 

Topografi yaitu kondisi permukaan bumi yang berbeda-beda sehingga mengakibatkan perbedaan iklim, kebutuhan dan selera. 

Sedangkan kehidupan ekonomi terbagi menjadi tiga yaitu primer, sekunder dan tersier. Primer ialah kebutuhan pokok seperti makan, tempat tinggal dan pakaian. 

Sedangkan kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan pelengkap seperti sepeda motor. Sedangkan kebutuhan tersier yaitu kebutuhan barang mewah seperti mobil. 

Sehingga pada teori ini menyatakan jika diperlukan letak yang strategis agar masyarakat dapat memenuhi kehidupan ekonomi dan mencapai kesejahteraan. 

3. Pusat Pertumbuhan Berdasarkan Teori Kutub Pertumbuhan atau Growth Poles Theory

Teori ini dicetuskan oleh Perroux. Perroux menyatakan jika pembangunan kota atau wilayah merupakan proses yang belum bisa dilakukan secara bersama-sama atau serentak. 

Akan tetapi, sesuai dengan kecepatan dan intensitas masing-masing. Tempat yang menjadi pusat pembangunan yaitu kutub-kutub pertumbuhan atau pusat pertumbuhan. 

Kota berkembang dari pusat pertumbuhan lalu menjadi wilayah atau pusat-pusat yang lebih rendah. 

Nah itulah penjelasan tentang sekilas memahami geografi.Demikian pembahasan tentang Teori Pusat Pertumbuhan Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.

Penulis: Hilda ayu 

Sumber Referensi: 

Yani, Ahmad dan Ruhimat, Mamat. Geografi Menyikap Fenomena Geosfer untuk Kelas XII SMA/MA Program IPS. Grafindo Media Pratama 

Khosim, Amir dan Lubis, Kun Marlina. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Grasindo

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !