-->

Tipologi Gerakan Sosial menurut Pandangan Sosiolog

Tipologi gerakan sosial menurut pandangan Sosiologi. Mulai dari pandangan Paul B Horton dan Chester L Hunt, David F Aberle.

Sosiologi Info – Tipologi gerakan sosial menurut pandangan Sosiolog. Mulai dari pandangan Paul B Horton dan Chester L Hunt, David F Aberle.

Gerakan sosial merupakan suatu usaha bersama (kolektif) untuk melakukan atau menentang suatu perubahan dalam masyarakat.



Menurut beberapa Sosiolog tentang gerakan sosial adalah sebagai berikut :

James M Henselin, dalam bukunya Sosiologi dengan Pendekatan Membumi, Henselin (2008) merumuskan gerakan sosial sebagai sejumlah besar orang yang berorganisasi untuk mempromosikan atau menentang perubahan.

Paul B Horton dan Chester L Hunt, dalam bukunya Sosiologi memberikan batasan gerakan sosial sebagai suatu usaha kolektif yang bertujuan untuk menunjang atau menolak perubahan.

Kamanto Sunarto, dalam bukunya Pengantar Sosiologi menjelaskan pengertian gerakan sosial sebagai perilaku kolektif yang memiliki tujuan jangka panjang untuk mengubah atau mempertahankan masyarakat atau institusi yang ada di dalamnya.

Gerakan sosial yang menolak perubahan sosial karena bertentangan dengan nilai dan norma dalam masyarakat. 

Menentang perubahan disini maksudnya yaitu perubahan yang berlawanan dengan norma atau aturan yang berlaku, seperti penyalah gunaan narkoba, korupsi, kolusi, nepotisme (KKN), dan adanya pornografi yang berlawanan dengan norma yang berlaku.

Itulah gerakan yang kontra dalam masyarakat sehingga masyarakat juga berhak dalam menonak perubahan tersebut.

Sementara, usaha atau gerakan sosial yang pro terhadap masyarakat, yaitu gerakan hidup sehat, kampanye lingkungan bersih, demokrasi yang bersih, penegakan HAM, dan contoh lainnya.

Gerakan sosial biasanya dipelopori oleh kepedulian masyarakat terhadap beberapa isu yang menjadi trending, dan permasalahan sosial terkait lainnya.

Lantas, bagaimana Sosiologi memandang gerakan sosial tersebut ? Nah, berikut tipologi gerakan sosial menurut beberapa para ahli sosiologi.



Paul B. Horton dan Chester L. Hunt

Horton dan Hunt (1989 : 198-201) menemukan ada enam bentuk dari gerakan sosial, yaitu sebagai berikut :

-Gerakan Perpindahan (migratory movement), yaitu arus perpindahan penduduk ke suatu tempat yang baru. Misalnya, arus pengungsian besar-besaran orang Vietnam Selatan ke Pulau Galang pada masa perang Vietnam. Itulah salah satu contoh perpindahan.

-Gerakan Ekspresif (expressive movement), merupakan gerakan yang mengubah ekspresi, sikap, atau reaksi terhadap kenyataan dan bukannya mengubah kenyataan (masyarakat) itu sendiri. Misalnya, gerakan ekspresif, melalui music, puisi, drama, lelucon, lawakan, dan lain sebagainya. Lelucon politik mungkin salah satu contoh yang bisa kita lihat.

-Gerakan Utopia (utopian movement), adalah gerakan untuk menciptakan suatu masyarakat sejahtera dalam skala terbatas, misalnya gerakan dengan kontruksi skala besar yaitu gerakan Kibut Israel, gerakan Darul Arqam Malaysia, dan gerakan lainnya.


-Gerakan Reformasi (reform movement), yaitu gerakan yang berusaha untuk memperbaiki beberapa kepincangan dalam masyarakat. Gerakan semacam ini biasanya sering muncul dinegara demokrasi, misalnya gerakan reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998, krisis yang terjadi membuat gerakan ini muncul.

-Gerakan revolusioner (revolutionary movement), yaitu gerakan yang dibangun untuk menggantikan sistem yang ada dengan sistem yang baru. Para penganut gerakan ini, menurut Horton dan Hunt, cenderung bersebarangan dengan penganut gerakan reformasi, mereka berpendapat bahwa perubahan radikal dan mendasar hanya dapat terlaksana apabila sistem sosial yang ada sekarang diganti dengan yang baru serta kelompok elite yang ada disingkirkan dan diputus mata rantai sirkulasinya, selanjutnya persaingan antarkelompok dalam perebutan kekusaan terjadi.

-Gerakan perlawanan (resistance movement), yaitu gerakan yang bertujuan untuk menghambat atau menghalangi suatu perubahan sosial tertentu. Perubahan sosial yang terjadi selama ini tidak saja membahagiakan, tetapi juga membuat sebagian orang menjadi ketakutan dan khawatir.

Ini disebabkan karena adanya perubahan dalam pandangan nilai, norma, dan sikap kelompok tersebut. Atau mereka yang mengalami perubahan yang berlawanan dengan norma, yaitu seks bebas, narkoba, pornografi, dan sejenisnya, yang mana mereka telah menimbulkan keresahan atau ketidaknyaman dalam kehidupan bermasyarakat. 

Begitulah, yang membuat munculnya gerakan perlawanan yang mana mereka menolak perubahan yang berlawanan dengan norma tadi, seperti anti seks bebas, anti narkoba, dan lain halnya.


David F. Aberle. Ada empat tipe dari gerakan sosial oleh David F Aberle, yaitu sebagai berikut :

-Gerakan sosial alternative (alternative social movement), yaitu gerakan yang bertujuan mengubah perilaku tertentu dalam diri individu. Dalam tipe ini mencakup berbagai kegiatan seperti kampanye antinarkoba, antimiras, anti seks bebas, dan lainnya.

-Gerakan sosial redemptive (redemptive social movement), merupakan gerakan yang bertujuan mengubah keseluruhan perlikau individu. Gerakan ini memiliki sasaran yang sama dengan gerakan alterative yaitu individu, namun berbeda dalam cakupan.
Gerakan ini (redemptive) mengubah perilaku lama menjadi perilaku baru, yang berbeda sama sekali dengan yang lama. Misalnya, gerakan keagamaan seperti gerakan fundamentalis keagamaan, yaitu fundamentalis Kristen, Islam, Yahudi, atau Hindu.

-Gerakan sosial reformatif (reformative social movement), adalah gerakan perubahan atau reformasi pada segi atau bagian tertentu dari masyarakat. Gerakan ini jelas berbeda dengan dua gerakan diatas, yang menekankan pada individu.


-Gerakan sosial transformative (transformative social movement), menunjuk pada gerakan untuk mentransformasikan tatanan sosial itu sendiri. Para anggota memiliki keinginan hendak mengubah tatanan sosial masyarakat menjadi tatanan yang lebih baik menurut versi mereka.

Tipologi Aberle dipertajam oleh Henselin (2008) dengan menambahkan dua tipe lainnya, yaitu gerakan sosial transnasional dan gerakan sosial metaformatif.

Gerakan sosial transnasional merupakan gerakan yang ingin mengubah kondisi tertentu yang tidak hanya ada dalam lingkungan mereka, tetapi juga di seluruh dunia.

Gerakan sosial ini ditunjukan untuk meningkatkan kualitas hidup tertentu, misalnya kaum buruh se-dunia, kualitas lingkungan hidup, pengentasan kemiskinan, dan lainnya.

Sementara, gerakan sosial metaformatif menunjuk pada gerakan yang ingin mengubah tatanan sosial  itu sendiri, yang tidak hanya pada skala lokal dan nasional, tetapi lebih luas lagi, yaitu tatanan sosial global.

Gerakan komunisme dan fasisme merupakan contoh dari gerakan sosial metaformatif. Gerakan fundamentalisme keagamaan bisa menjadi suatu gerakan yang bersifat juga gerakan metaformatif bila cakupannya telah global.

Memang, semua agama memiliki potensi untuk mengonstruksikan gerakan sosial metaformatif oleh pemeluknya.

"Begitulah gerakan sosial, Gerakan sosial merupakan suatu usaha bersama (kolektif) untuk melakukan atau menentang suatu perubahan dalam masyarakat".

Refrensi Bacaan : Pengantar Sosiologi Perkotaan oleh Prof Dr Damsar dan Dr Indrayani

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !