-->

Begini Cara Menjadi Kartini Kekinian, Berani Coba ?

Memperingati hari Kartini. Banyak perempuan-perempuan Indonesia punya cara tersendiri dalam memaknai hari Perjuangan Kartini era sekarang.

Sosiologi Info - Memperingati hari Kartini. Banyak perempuan-perempuan Indonesia punya cara tersendiri dalam memaknai hari Perjuangan Kartini era sekarang atau era kekinian.  Misalnya dengan cara mencari dan menemukan solusi terhadap dunia pendidikan dengan membuat toko buku yang dapat memberikan referensi bacaan kepada khalayak ramai.  Menyatukan perempuan dengan visi dan misi membangun peradaban, serta membuat sebuah pilihan yang menjadi jalan pilihan setiap perempuan untuk juga menghasilkan karya.   Penulis : Suci Kurnia Putri | Mahasiswa Pendidikan  Sosiologi | Universitas Negeri Padang SUMATERA BARAT, PADANG - Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang mengadakan webinar untuk memperingati Hari Kartini pada hari Rabu, 21 April 2021. Dalam webinar kali ini Hima Sosiologi mengambil tema yakni “Perempuan : Antara Pilihan dan Peluang.” Webinar tersebut dihadiri oleh Pembina Hima Sosiologi, AB Sarca Putera, S.Sos, M.A. Webinar memilih tema “Perempuan; Antara Pilihan dan Peluang” menampilkan dua narasumber, Tiara Sasmita, S.Hum dan Hidayatul Azmi, S.Pd. Tiara Sasmita S.Hum, merupakan pendiri dari Kedai Teroka Padang yakni toko buku alternatif yang ada di Kota Padang. Sementara Hidayatul Azmi S.Pd merupakan illustrator dan pengurus forum Ladang Rupa.  Dalam sambutannya saat pembukaan acara, Pembina Hima Sosiologi Bapak AB Sarca Putera, S.Sos, M.A mengatakan bahwa kita juga mempunyai sosok Kartini yakni Rohana Kudus yang mampu bertarung sama halnya dengan Kartini dan masih banyak perempuan yang lain yang sama halnya dengan Kartini dengan hidup sulit untuk bertarung mencapai tujuannya. Karena sejatinya perempuan Indonesia pada eranya mempunyai pilihan dan peluang yang mereka ambil sendiri dan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.  Pilihan Perempuan Penuh Pertimbangan, Perlu Adanya Lingkaran untuk Saling Membangun Hidayatul Azmi S.Pd dalam presentasinya mengatakan bahwa ternyata perempuan dihadapkan dengan pilihan-pilihan dari yamg remeh sampai hal yang menantang. Seiring berjalananya waktu perempuan memiliki fase di mana harus mempertimbangkan banyak hal dalam hidupnya.  Perempuan dan laki-laki mempunyai perbedaan dalam memilih. Ternyata masih banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh perempuan  dalam membuat keputusan ketimbang laki-laki. Sering kali pilihan yang dihadapai perempuan adalah menantang.  Pertanyaan dilematis itu dapat dilihat ketika perempuan berusia 20 tahun ke atas di mana banyak pertanyaan yang muncul seperti kamu bekerja atau hanya ingin menjadi ibu rumah tangga.  Seolah perempuan harus mengorbankan satu hal dan sering kali tidak di izinkan untuk memilih keduanya. Perempuan yang bekerja dianggap melawan kodratnya, serta perempuan yang bekerja akan tertuduh mengorbankan karier, bakat, dan potensi yang dimiliknya sebagai perempuan.  Ribetnya perempuan adalah ketika Ia menimbang sebuah pilihan serta harus mengorbankan hal yang lain juga. Karena perempuan adalah makluk multi peran yang hadir dengan banyak tuntutan, sebagai Ibu, Anak, sebagai istri, menantu dan lain sebagainya. Nyatanya, perempuan sudah dibatasi peluang dan pilihannya itu sejak zaman dahulu bahkan dari ranah pemikiran serta pengetahuannya. “Akhirnya hal yang harus kita lakukan di tengah dominasi persaingan laki-laki dan perempuan dalam dunia kerja yakni perempuan sesama perempuan harus membuat lingkaran untuk saling membangun,” demikian kata Hidaytul Azmi di akhir presentasinya. Perempuan Bisa Mencari dan Menemukan Solusi untuk Mencerdaskan Pendidikan Melalui Toko Buku  Sementara Tiara Sasmita menyampaikan pengalamannya dalam merintis toko buku alternatif di Kota Padang. Di mana Ia bercita-cita ingin memiliki toko buku dan berhasil dengan nama kedai buku Teroka Padang.  Ia juga mengatakan bahwa di dalam kota atau kabupaten harus mempunyai toko buku yang layak. Hal inilah yang melatarbelakangi kenapa Tiara Sasmita memilih untuk mendirikan toko buku alternatif, di mana keterbatasan buku yang independen di toko buku besar, sehingga toko buku altenatif hadir untuk hal itu.  Dalam situasi inilah Tiara mempertimbangkan untuk mendirikan toko buku, demikian kata Tiara Sasmita di akhir presentasinya.  Perempuan Era Sekarang Berani Keluar dari Zona Nyamannya  Penulis sendiri mengambil kesimpulan terkait webinar ini yakni dewasa ini perempuan yang memiliki karir di luar rumah bukan menjadi hal yang tabu.  Kerja sebagai pegawai kantoran yang mengharuskannya pergi pagi pulang sore seakan menjadi cita-cita dan impian wanita masa kini. Berlomba-lomba untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan kampus terkenal dengan jaminan akan mudah diterima perusahaan.  Meningkatkan prestasi akademik dan soft skill telah lumrah dilakukan kaum perempuan masa kini. Tetapi, melihat realitanya ternyata perempuan era sekarang sudah cukup berani untuk keluar dari zona nyamannya.  Perempuan zaman sekarang sudah mampu memilih peluang yang menjadikan perempuan tersebut untuk lebih maju lagi. Maka dari itu bagi penulis sendiri webinar ini mampu memberikan kita sudut pandang lain dalam memahami perempuan dalam menentukan pilihan terkait peluang yang ada.

Sosiologi Info - Memperingati hari Kartini. Banyak perempuan-perempuan Indonesia punya cara tersendiri dalam memaknai hari Perjuangan Kartini era sekarang atau era kekinian. 

Misalnya dengan cara mencari dan menemukan solusi terhadap dunia pendidikan dengan membuat toko buku yang dapat memberikan referensi bacaan kepada khalayak ramai. 

Menyatukan perempuan dengan visi dan misi membangun peradaban, serta membuat sebuah pilihan yang menjadi jalan pilihan setiap perempuan untuk juga menghasilkan karya.  

Penulis : Suci Kurnia Putri | Mahasiswa Pendidikan  Sosiologi | Universitas Negeri Padang

SUMATERA BARAT, PADANG - Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang mengadakan webinar untuk memperingati Hari Kartini pada hari Rabu, 21 April 2021. Dalam webinar kali ini Hima Sosiologi mengambil tema yakni “Perempuan : Antara Pilihan dan Peluang.” Webinar tersebut dihadiri oleh Pembina Hima Sosiologi, AB Sarca Putera, S.Sos, M.A.

Webinar memilih tema “Perempuan; Antara Pilihan dan Peluang” menampilkan dua narasumber, Tiara Sasmita, S.Hum dan Hidayatul Azmi, S.Pd. Tiara Sasmita S.Hum, merupakan pendiri dari Kedai Teroka Padang yakni toko buku alternatif yang ada di Kota Padang. Sementara Hidayatul Azmi S.Pd merupakan illustrator dan pengurus forum Ladang Rupa. 

Dalam sambutannya saat pembukaan acara, Pembina Hima Sosiologi Bapak AB Sarca Putera, S.Sos, M.A mengatakan bahwa kita juga mempunyai sosok Kartini yakni Rohana Kudus yang mampu bertarung sama halnya dengan Kartini.

Dan masih banyak perempuan yang lain yang sama halnya dengan Kartini dengan hidup sulit untuk bertarung mencapai tujuannya. Karena sejatinya perempuan Indonesia pada eranya mempunyai pilihan dan peluang yang mereka ambil sendiri dan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. 

Pilihan Perempuan Penuh Pertimbangan, Perlu Adanya Lingkaran untuk Saling Membangun

Hidayatul Azmi S.Pd dalam presentasinya mengatakan bahwa ternyata perempuan dihadapkan dengan pilihan-pilihan dari yamg remeh sampai hal yang menantang. Seiring berjalananya waktu perempuan memiliki fase di mana harus mempertimbangkan banyak hal dalam hidupnya. 

Perempuan dan laki-laki mempunyai perbedaan dalam memilih. Ternyata masih banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh perempuan  dalam membuat keputusan ketimbang laki-laki. Sering kali pilihan yang dihadapai perempuan adalah menantang. 

Pertanyaan dilematis itu dapat dilihat ketika perempuan berusia 20 tahun ke atas di mana banyak pertanyaan yang muncul seperti kamu bekerja atau hanya ingin menjadi ibu rumah tangga. 

Seolah perempuan harus mengorbankan satu hal dan sering kali tidak di izinkan untuk memilih keduanya. Perempuan yang bekerja dianggap melawan kodratnya, serta perempuan yang bekerja akan tertuduh mengorbankan karier, bakat, dan potensi yang dimiliknya sebagai perempuan. 

Ribetnya perempuan adalah ketika Ia menimbang sebuah pilihan serta harus mengorbankan hal yang lain juga. Karena perempuan adalah makluk multi peran yang hadir dengan banyak tuntutan, sebagai Ibu, Anak, sebagai istri, menantu dan lain sebagainya.

Nyatanya, perempuan sudah dibatasi peluang dan pilihannya itu sejak zaman dahulu bahkan dari ranah pemikiran serta pengetahuannya. “Akhirnya hal yang harus kita lakukan di tengah dominasi persaingan laki-laki dan perempuan dalam dunia kerja yakni perempuan sesama perempuan harus membuat lingkaran untuk saling membangun,” demikian kata Hidaytul Azmi di akhir presentasinya.

Perempuan Bisa Mencari dan Menemukan Solusi untuk Mencerdaskan Pendidikan Melalui Toko Buku 

Sementara Tiara Sasmita menyampaikan pengalamannya dalam merintis toko buku alternatif di Kota Padang. Di mana Ia bercita-cita ingin memiliki toko buku dan berhasil dengan nama kedai buku Teroka Padang. 

Ia juga mengatakan bahwa di dalam kota atau kabupaten harus mempunyai toko buku yang layak. Hal inilah yang melatarbelakangi kenapa Tiara Sasmita memilih untuk mendirikan toko buku alternatif, di mana keterbatasan buku yang independen di toko buku besar, sehingga toko buku altenatif hadir untuk hal itu. 

Dalam situasi inilah Tiara mempertimbangkan untuk mendirikan toko buku, demikian kata Tiara Sasmita di akhir presentasinya. 

Perempuan Era Sekarang Berani Keluar dari Zona Nyamannya 

Penulis sendiri mengambil kesimpulan terkait webinar ini yakni dewasa ini perempuan yang memiliki karir di luar rumah bukan menjadi hal yang tabu. 

Kerja sebagai pegawai kantoran yang mengharuskannya pergi pagi pulang sore seakan menjadi cita-cita dan impian wanita masa kini. Berlomba-lomba untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan kampus terkenal dengan jaminan akan mudah diterima perusahaan. 

Meningkatkan prestasi akademik dan soft skill telah lumrah dilakukan kaum perempuan masa kini. Tetapi, melihat realitanya ternyata perempuan era sekarang sudah cukup berani untuk keluar dari zona nyamannya. 

Perempuan zaman sekarang sudah mampu memilih peluang yang menjadikan perempuan tersebut untuk lebih maju lagi. Maka dari itu bagi penulis sendiri webinar ini mampu memberikan kita sudut pandang lain dalam memahami perempuan dalam menentukan pilihan terkait peluang yang ada.

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !