-->

Cara Mengatasi Problematika Perempuan Single Parent : Ada 3 Strateginya

Cara Mengatasi Problematika Perempuan Single Parent : Ada 3 Strateginya
Sosiologi Info - Bagaimana cara mengatasi berbagai problematika perempuan single parent yang ada di kehidupan sehari hari di lingkungan masyarakat ? Setidaknya ada tiga strategi yang bisa diterapkan sebagai cara dan solusi bagi seorang perempuan single parent. Yuk baca ulasannya.

Sosiologi Info - Bagaimana cara mengatasi berbagai problematika perempuan single parent yang ada di kehidupan sehari hari di lingkungan masyarakat ?

Setidaknya ada tiga strategi yang bisa diterapkan sebagai cara dan solusi bagi seorang perempuan single parent. Yuk baca ulasannya.

Penulis : Mahasiswa Prodi Sosiologi Universitas Riau | Oni Andriani Putri

Sekilas Memahami Problematika Perempuan Single Parent

Permasalahan yang di hadapi oleh perempuan single parent dalam kehidupan pribadi, sosial, keluarga, pekerjaan, maupun agama. 

Sikap profesional seorang single parent sangat diperlukan bagi seorang anak. Namun tidak dapat di pungkiri bahwa tidak sedikit masalah yang akan di jumpai ketika menjadi seorang single parent. 

Seorang perempuan yang menjadi seorang single parent tidak hanya akan memberikan pengasuhan dalam kehidupan rumah tangganya. 

Tetap juga memberikan nafkah  bagi keluarganya. Oleh karena itu bisa saja terjadi konfilk peran jika salah satup eran yang dilakukan dengan baik tetapi salah satu peran diabaikan.

Oleh karena kedua peran tersebut harus dilakukan secara seimbang karena sama-sama membutuhkan waktu, tenaga dan perhatian. 

Peran perempuan saat ini tidak lagi hanya sebagai seorang yang bekerja dalam ranah domestik sajap. Tetapi saat ini telah berkembang juga menjadi seseorang yang juga bekerja dalam ranah publik. 

Perubahan peran menjadi ganda ini tentu menjadi problematika yang cukup serius yang di alami oleh seluruh perempuan single parent.

Baca artikel selengkapnya disini : 4 Problematika Perempuan Single Parent : Faktor Penyebab dan Contohnya | Yuk Klik

Tiga Strategi Perempuan Single Parent

Sejatinya setia permasalahan itu dicari penyelesaiannya. Permasalahan tidak mungkin dibiarkan terus sampai berlarut-larut, karena akan menyebabkan kehidupan sehari-hari terganggu dan terkesan tidak efektif. 

Dalam menghadapi permasalahan, individu pada yang dapat mengatasi permasalahannya sendiri dan ada juga yang membutuhkan bantuan orang lain. 

Dalam jurnal (Rika & Risdayati, 2013.) ada 3 (tiga) strategi yang di terapkan perempuan single parent untuk menghadapi masalahnya, yaitu :

1. Strategi Ekonomi

Bagi mereka yang selama menjadi istri tidak biasa bekerja, maka setelah menjadi single parent ini mereka wajib untuk bergelut pada ranah publik ini. 

Berdasarkan temuan penelitian, perempuan single parent untuk memenuhi kebutuhannya ada yang bekerja sebagai penjual gas 3kg, petugas laundry, penjual barang harian, dan ada juga yang bekerja sebagai penjual makanan.

Selain strategi ini, mereka yang sudah memiliki anak-anak usia kerja meminta bantuan kepada sang anak untuk membantu meringankan kebutuhan keluarga. Terakhir, ada pula kerabat yang memberi bantuan material.

2. Strategi Interaksi Sosial

Seperti yang telah penulis uraikan di atas, beberapa anak beserta ibunya akibat status ini akan mengalami keterbatasan dalam berinteraksi sosial.

Untuk mengatasi masalah ini mereka biasanya mulai membuka diri dengan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang di adakan oleh masyarakat sekitar. 

Kegiatan ini berupa wirid yasin yang diadakan sekali dalam seminggu, kemudian juga ada arisan yang biasanya diadakan sekali dalam dua minggu. 

Dengan adanya kegiatan ini dan juga partisipasi dari para perempuan single parent, di harapkan tidak lagi ada keterbatasan mereka untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

Sedangkan untuk sang anak, jangan biarkan anak merenung sendirian. Beri dia kasih sayang dan perhatian yang lebih. 

Perlakukan anak seperti anak-anak lainnya. Mengajak anak untuk bercengkrama dengan lingkungan sekitar membuat anak lebih terbuka di banding ia terkurung dan  merenung dalam rumah. 

3. Strategi Psikologis

Dalam konteks ini, beban psikologis yang di alami perempuan single parent secara tidak sadar akan merubah pola kebiasaan. 

Tidak menutup kemungkinan ini akan berdampak buruk bagi anak. oleh karena itu seorang ibu harus mengajak bercerita dan berusaha memberi pengertian kepada sang anak. 

Dengan seringnya anak di ajak bercerita maka sang anak pun akan merasa mendapat kasih sayang dan perhatian.

Jadikan status single parent ini sebagai sebuah motivasi, bukan penyesalan. Karena ketika kita menganggapnyaa sebagai sebuah motivasi maka akan terus muncul rasa semangat hidup dan terus maju. 

Namun sebaliknya, jika kita menanggapi hal ini dengan penuh penyesalan maka tidak akan ada gairah hidup. Mungkin hanya depresi, stres, cemas yang akan menghantui diri kita.

Kesimpulan dan Saran

Setelah diartikel pertama penulis mengulas tentang Problematika Perempuan Single Parent : Faktor Penyebab dan Contohnya. Nah pada artikel kedua ini menjelaskan bagaimana cara mengatasi problematika tersebut. 

Berdasarkan paparan penulis diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan individu yang diikatpoleh hubungan perkawinan.

Dan tinggal dalam satu tempat tinggal yang sama. Pada umumnya, keluaga terdiri dari suami, istri, dan anak. Namun fenomena sekarang banyak keluarga yang sudah tidak utuh lagi.

Seperti anah tanpa ayah atau anak tanpa ibu. Fenomena seperti ini terjadi karena beberapa faktor yaitu kematian dan perceraian. 

Alhasil, mereka akan menyandang status single parent. Artikel ini lebih fokus kepada single mother (perempuan single parent). 

Banyak problematika yang akan di hadapi seorang perempuan jika ia menjadi single parent. Mereka yang semula tulang rusuk harus menjadi tulang punggung. 

Maknanya, tugas perempuan tidak lagi hanya pada ranah domestik, melainkan juga berperan pada ranah publik guna memenuhi kebutuhan keluarga. 

Sulit memanagemen waktu juga masalah serius yang mereka hadapi. Namun, berdasarkan temuan ada beberapa strategi yang mereka gunakan untuk mengatasi problematika yang ada. 

Pertama, dalam strategi ekonomi para single mother biasanya berjualan makanan, gas 3kg, membuka warung, dan bekerja di laundry. 

Kedua, dalam strategi interaksi sosial mereka biasanya kerap mengalami keterbatasan untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. 

Meski begitu usaha untuk kembali berinteraksi dengan normal tetap di lakukan yaitu dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan LSM. 

Dan terakhir, dalam strategi psikologis seorang ibu hendaknya sering mengajak anak bercerita dan memberi pengertian kepada anak agar anak tidak mengalami cacat mental. 

Kemudian, penulis juga memberikan saran, untuk selanjutnya diharapkan dapat meneliti secara langsung ke lapangan mengenai apa saja problematika yang benar-benar di hadapi oleh perempuan single parent. 

Selain itu juga penulis berharap untuk penulis selanjutnya dapat memberi solusi yang tepat bagi para perempuan single parent.

Sumber Referensi :

B.Hurlock., E. (1980.). Psikologi Perkembangan. Jakarta.: Erlangga.

Cohen., B. J. (1992.). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta.: PT. Rineka Cipta.

Friedman, M. (2010.). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, dan Praktek. Jakarta.: EGC.

Harmani., Y. (2012.). Teori Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta.: Deepublisher.

Lailiyah., Z. (2013.). Perjuangan Hidup Single Parent. Sosiologi Islam., 90.

M.Dagun., S. (2002.). Psikologi Keluarga. Jakarta.: PT. Rineka Cipta.

Prayitno., E. (2006.). Psikologi Dewasa. Padang.: Angkasa Raya.

Rika, D. M., & Risdayati. (2013.). Peran Perempuan Single Parent dalam Menjalankan Fungsi Keluarga (Studi di Perumahan Widya Graha II Kelurahan Delima Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru). Psikologi Pendidikan dan Perkembangan., 9.

Suprajitno. (2003.). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta.: EGC.

Zalona., F. F. (2011.). Masalah-Masalah yang di Hadapi Ibu Janda Sebagai Orang Tua Tunggal di Kelurahan Bukit Surungan Padang Panjang. Padang.: Pustaka UNP

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !