-->

5 Akibat Konflik Menurut Soerjono Soekanto dan 4 Faktor Penyebabnya

Ada 5 Akibat Konflik Menurut Soerjono Soekanto dan 4 Faktor Penyebabnya. Simak penjelasannya berikut ini ya.
5 Akibat Konflik Menurut Soerjono Soekanto dan 4 Faktor Penyebabnya

Sosiologi Info - Apa saja akibat konflik yang bisa muncul di kehidupan sosial masyarakat ? Berikut ini menurut yang diungkapkan oleh Soerjono Soekanto yaitu ada lima.

Simak penjelasan dibawah ini mengenai 5 Akibat Konflik Menurut Soerjono Soekanto dan 4 Faktor Penyebabnya. Yuk baca.

Penulis : Mahasiswa Prodi Sosiologi Universitas Riau | Oni Andriani Putri

Sekilas Memahami Konflik

Konflik secara umum diartikan sebagai suatu proses sosial yang terjadi antar individu maupun kelompok.

Yang mana satu dari beberapa pihak berusaha untuk menyingkirkan pihak lainnya dengan menghancurkan dan membuatnya kalah. 

Sementara, Soekanto mendefinisikan konflik sebagai suatu proses pertentangan atau pertikaian yang dilakukan individu.

Atau kelompok sosial guna memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan kekerasan.

Tetapi, konflik tidak terjadi begitu saja. Soerjono Soekanto (2006:91-92) mengungkapkan ada beberapa faktor penyebab terjadinya konflik, yaitu sebagai berikut:

1. Perbedaan pendirian dan perasaan masing-masing individu

2. Perbedaan pola kepribadian dan kebudayaan

3. Perbedaan kepentingan masing-masing individu

4. Perubahan sosial

Akibat Konflik Menurut Soerjono Soekanto

Konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, tidak mungkin tak akan berdampak pada hal-hal tertentu.

Ada beberapa akibat yang dapat ditimbulkan oleh adanya pertentangan atau konflik, yaitu :

1. Semakin Kuat Solidaritas In-Group

Suatu kelompok sosial yang bertikai dengan kelompok lain, akan membuat solidaritas kelompok tersebut semakin kuat. 

Mengapa konflik dapat meningkatkan rasa solidaritas dalam suatu kelompok?  Hal ini disebabkan karena ketika  konflik terjadi konflik.

Antara dua kelompok atau kedua belah pihak, maka masing-masing anggota kelompok merasa memiliki lawan atau tujuan yang sama. 

Dari sini, kelompok menjadi lebih solid, dan lebih kompak untuk menentang kelompok lawan

Contoh : 

perselisihan antara Suku Dayak dengan Suku Madura di Sampit yang karena masing-masing anggota kelompok dari setiap suku merasa punya musuh yang sama.

Sehingga agar kelompok sukunya lebih menang dan unggul maka semua anggota kelompok menyatu.

2. Hancurnya atau Retaknya Kesatuan Kelompok

Konflik dapat menyebabkan runtuhnya kesatuan kelompok karena egoisme. Keegoisan biasanya hanya mementingkan diri sendiri dan tidak mempedulikan kepentingan orang lain. 

Hal ini biasanya bisa memunculkan perpecahan dan konflik, yang kemudian dapat berakibat pada hilangnya rasa persatuan dalam sebuah kelompok.

Setiap individu dalam kelompok pasti memiliki kepentingannya masing-masing. 

Tetapi harus kita pahami dan ingat bahwa kita sebagai makhluk sosial tidak boleh egois karena masih ada kepentingan orang lain.

3. Berubahnya Karakter Kepribadian Individu

Ketika konflik muncul, orang akan selalu memikirkan tindakan apa  yang telah mereka lakukan hingga menciptakan konflik. 

Jadi, Anda akan berpikir lebih dewasa tentang bagaimana Anda menjalani hidup Anda sebagai manusia, dengan berbagai konflik yang biasanya ada. 

Semakin banyak masalah yang dihadapi seseorang, semakin besar peluang seseorang untuk menjadi sangat bijaksana dalam tindakannya. 

Dan sebaliknya, semakin irasional seseorang, semakin sedikit yang mereka temui dalam kehidupan ini.

4. Kehancuran Harta Benda dan Jatuhnya Korban Manusia

Adanya korban jiwa dan kerugian harta benda adalah salah satu dampak konflik yang sering terjadi. 

Hal ini biasanya terjadi karena konflik-konflik yang identik dengan kekerasan, seperti tawuran, kerusuhan, pengeroyokan, dan lain lain. 

Adapun kerugian harta benda yang dimaksud dalam konteks ini ialah seperti kerusakan fasilitas umum, kerusakan rumah sipil, kerusakan tanaman pada taman kota, dan lain-lain.

5. Akomodasi dan Dominasi serta Kalah (Takluk)-nya Salah Satu Pihak

Terakhir, akibat dari konflik ialah salah satu kelompok yang bertikai akan melakukan penaklukan atau penguasaan terhadap satu atau lebih kelompok lawannya. 

Bentuk penaklukannya ialah seperti eksploitasi terhadap agama, budaya, wilayah, dan lain sebagainya.

Nah, itulah tadi 5 akibat konflik yang diungkapkan oleh Soerjono Soekanto. Meski ada pengaruh positifnya, tidak berarti konflik boleh dilakukan terus menerus, ya.

Sumber Referensi : 

Buku Sosiologi Suatu Pengantar oleh Soerjono Soekanto (2006)

www.merdeka.com

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !