-->

Pengertian Minority Consent, Kompromi, Integrasi, Segregasi dan Contohnya

Pengertian Minority Consent, Kompromi, Integrasi, Segregasi dan Contohnya
Pengertian Minority Consent, Kompromi, Integrasi, Segregasi dan Contohnya

Sosiologi Info - Apa saja bentuk akomodasi dalam suatu penyelesaian konflik sosial di lingkungan kehidupan masyarakat ?

Nah untuk itu simak penjelasan dan ulasan mengenai pengertian Minority Consent, Kompromi, Integrasi, Segregasi dan Contohnya. Yuk baca

Upaya Penyelesaian Konflik

Manusia akan hidup berdampingan dengan individu lainnya. Ia akan terus berdampingan. Bahkan sampai membentuk suatu kelompok sosial.

Individu dalam kesehariannya beraktivitas di masyarakat sudah pasti akan melakukan proses sosial yang saling berhubungan.

Hubungan-hubungan itu adalah bagian dari menjaga serta menjalankan sebuat konsensus bersama mengenai nilai, norma, dan budaya. 

Setiap orang yang berinteraksi, bertindak, berperilaku sudah tentunya sesuai dengan norma norma yang telah ada.

Bagi mereka yang menyimpang dari ajaran nilai dan norma akan disebut sebagai orang yang melakukan penyimpangan. 

Oleh karena itu, dalam setiap perilaku yang dikerjakan oleh individu, ia akan menjalankan sesuai dengan kesepakatan bersama di masyarakat.

Semua aktivitas sosial, mulai dari berkomunikasi, berkontak sosial, bahkan dalam hal yang lebih intens pun manusia melakukan hubungan sesuai dengan kaidahnya masing-masing.

Mejalin hubungan sosial sesama manusia, baik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan individu, dan seterusnya.

Hubungan timbal balik ini akan terus menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dalam mencapai tujuan bersama. 

Nah memang dalam suatu proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu, atau kelompok. Pasti juga akan ada gesekan, perselisihan, ketegangan, dan berkonflik antar sesamanya.

Itu menjadi hal yang umum dan sering terjadi, bisa kita lihat dalam kehidupan sehari harinya di masyarakat. Pasti ada saja warga setempat antara individu, atau kelompok berkonflik.

Penyebab atau faktor adanya konflik pun beragam, mulai dari akibat perbedaan pandangan, perebutan kekuasaan, berkompetisi dalam berbagai hal, adanya kesalahpahaman.

Atau mis-komunikasi yang terjadi antara kedua belah pihak yang sedang berkonflik pun bisa saja menjadi penyebab seseorang bersitegang.

Semuanya itu mungkin saja terjadi, dalam keseharian masyarakat. Apalagi di Indonesia dengan berbagai ragam suku, etnis, agama, budaya, adat istiadat, dan perbedaan lainnya.

Itu semua mungkin saja menjadi salah satu penyebab dalam masyarakat yang sering terjadi konflik diantara keduanya. 

Selepas dari proses sosial yang terjadlin akibat adanya hubungan sosial timbal balik antara individu, atau kelompok di masyarakat. 

Dalam upaya penyelesaian konflik pun di tembuh untuk meredakan situasi yang sempat memanas tersebut. 

Bahkan sebagai cara untuk menyatukan kembali, membuat kesepakatan perdamaian antara keduanya juga menjadi penting. Bagi mereka yang sedang berselisih paham.

Nah cara penyelesaian ini biasanya dikenal dengan sebutan akomodasi. Pengertiannya adalah upaya dalam berbagai bentuk dilakukan untuk menyelesaiakan konflik di masyarakat. 

Bentuk bentuk dalam akomodasi ada banyak, mulai dari mediasi, koersi, arbitrasi, genjatan senjata, konsiliasi, dan ada beberapa lagi.

Upaya ini dilakukan sebagai kesadaran bersama untuk tidak terus bersitegang melakukan konflik yang akan merugikan kedua belah pihak.

Bentuk akomodasi sebagai komitmen dalam menyatukan kembali masyarakat yang sedang mengalami konflik.

Tujuan adalah untuk menuju kearah persatuan dan kesatuan serta mewujudkan perdamaian antara kedua belah pihak tersebut yang sedang bersitegang.

Nah pada ulasan kali ini kita hanya akan membahas tentang Pengertian Minority Consent, Kompromi, Integrasi, segregasi dan Contohnya.

Sekilas Memahami Pengertian dan Contohnya

Ada beberapa upaya yang dilakukan dalam penyelesaian konflik sosial di masyarakat dalam kehidupan sehari hari.

Baik antara individu dengan individu atau antar kelompok, begitu juga dalam yang lebih luas antara negara. 

Berikut ini pengertian dari Minority Consent, Kompromi, Integrasi, segregasi dan Contohnya, yaitu :

1. Minority Consent

Dalam upaya penyelesaian perseilihan, cara ini dilakukan dengan arti kemenangan kelompok mayoritas yang mana diterima oleh kelompok yang minortias atau yang kalah. 

Selanjutnya, kelompok minoritas tidak mempermasalahkan kemenangan kelompok mayoritas. Bahkan kelompok minoritas menerima keputusan itu dengan lapang dada. 

Kelompok minoritas juga sama sekali tidak merasa dikalahkan dan ia akan sepakat untuk melakukan berbagai kerjasama dengan kelompok mayoritas tersebut.

Contohnya :

Bisa kita lihat dalam pesta demokrasi, seperti pemilihan presiden. Bagaimana perselihan dalam waktu pemilihan atau menjelang pemilihan.

Semua tim dari kedua kubu akan melakukan serangan, dan saling berkonflik untuk memenangkan suara pemilih yaitu konstituennya atau masyarakat.

Nah dalam prosesnya, nanti ketika yang satu menang. Maka akan ada kelompok opisis. Namun, biasanya sebagian yang kalah akan mengikut atau gabung bersama pemerintah, atau berkolasi.

Teman teman bisa lihat saja ya pada setiap periode pemilihan presiden. Ya memang tidak bisa dipastikan. Namun itu sering terjadi. 

Begitu juga dengan kelompok masyarakat yang mendukung salah satu pasangan, maka akan mengikhlaskan kemenangan lawannya dalam pemilihan tersebut. 

2. Kompromi

Kemudian dalam bentuk akomodasi penyelesaian konflik dengan cara kompromi sering kita lihat dalam banyak kasus perselihan di masyarakat.

Kompromi adalah jalan tengah yang dipilih dan dicapai oleh kedua belah pihak yang sedang mengalami gesekan, atau terlibat konflik. 

Kedua belah pihak memilih setuju dan menyelesaikan atau saling mengurangi berbagai tuntutan tentang perseilihan atau adanya persengketaan yang dialami masyarakat tersebut.

Contohnya :

Bisa juga teman teman lihat dalam bidang politik, ketika partai politik saling berkompromi usai kalah dalam pesta demokrasi. 

Pasti akan ada yang awalannya menjadi oposisi. Tidak akan ikut menjadi oposisi, malah dia berkompromi dengan para elit di pemerintah. Masuk deh ikut gabung koalisi. 

3. Integrasi

Upaya penyelesaian konflik ini dengan cara mendiskusikan, menelaah, dan mempertimbangkan kembali berbagai pendapat.

Sampai ada diperolah sebuah keputusan, yang mana akan memaksa semua pihak yang sedang berkonflik. 

Begitu juga adanya proses dalam menyesuaikan lagi unsur sosial yang berbeda menjadi satu kesatuan di dalam masyarakat. 

Misalnya seperti perbedaan ras, etnis, agama, bahasa, dan sistem sosialnya, sehingga memberi ruang untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. 

Contohnya : 

Teman teman bisa lihat dulu ketika para pemuda melakukan berbagai aksi dalam mengatasi penjajahan. Munculnya Sumpah Pemuda menjadi contoh pentingnya integrasi sosial.

Baik antara individu maupun kelompok di masyarakat sehingga terwujudnya kesamaan tujuan yang sama, serta upaya menyatukan persatuan dan kesatuan tujuan pada masa itu.

4. Segregasi

Dalam bentuk penyelesaian konflik dilakukan dengan menerapkan upaya saling memisahkan diri antara kedua belah pihak yang sedang berselisih atau bersitegang, maupun bertentangan.

Contohnya :

Bisa kita lihat dalam kasus beberapa demonstrasi yang sering terjadi di Indonesia. Maka akan ada pemisahan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dalam mengurangi konflik disana. 

Apalagi kedua kubu yang mengajukan pendapatnya itu bisa saja saling bergesekan yang memicu adanya konflik yang merugikan.

Nah itulah sekilas penjelasan dan ulasan mengenai Pengertian Minority Consent, Kompromi, Integrasi, Segregasi, dan Contohnya. Semoga menambah bacaan teman teman ya.

Sumber Referensi :

Buku Pelajaran SMA dan MA kelas XI pada Kelompok Peminatan Ilmu Ilmu Sosial penulis oleh Dwi Mulyono

https://suka-suka.web.id/bentuk-bentuk-akomodasi

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !