-->

Apa Itu Asimilasi, Ini Pengertian, 5 Contohnya

Apa Itu Asimilasi, Ini Pengertian, 5 Contohnya di kehidupan sosial masyarakat.
Apa Itu Asimilasi, Ini Pengertian, 5 Contohnya

Sosiologi Info - Pernah mendengar istilah dari asimilasi, apa sih itu pengertiannya yang ada di masyarakat ? 

Mau tahu simak yuk penjelasan, dan pembahasannya berikut ini beserta dengan contoh fenomena sosialnya dalam kehidupan sosial masyarakat.

Sekilas Memahami Asimilasi

Sebelum lebih jauh membahas tentang asimilasi, kita harus tahu terlebih dahulu definisi dari asimilasi. 

Dalam buku yang ditulis oleh sosiolog Amerika yang bernama James M. Henslin dengan judul “Sosiologi dengan Pendekatan Membumi Edisi 6 Jilid 2.” 

Dijelaskan bahwa asimilasi merupakan proses dimana suatu kelompok minoritas diserap ke dalam kebudayaan arus utama. Terdapat dua macam asimilasi. 

Dalam asimilasi yang dipaksakan, kelompok dominan tidak mengizinkan minoritas untuk beribadah dalam agamanya, menggunakan bahasanya, atau mengikuti kebiasaannya. 

Sebelum jatuhnya Uni Soviet. Misalnya, kelompok dominan, orang Rusia, menuntut agar anak sekolah Armenia memasuki sekolah dimana mereka belajar Bahasa Rusia. 

Orang Armenia hanya boleh merayakan hari raya Rusia, bukan hari raya Armenia. Asimilasi yang diizinkan. 

Sebaliknya, memperbolehkan kelompok minoritas untuk mengadopsi pola kelompok dominan dengan cara dan laju kecepatan sendiri. 

Lebih lanjut, dalam artikel ilmiah yang ditulis oleh Hari Poerwanto dengan judul “ASIMILASI, AKULTURASI, DAN INTEGRASI NASIONAL.” 

Dijelaskan bahwa, Frederich E. Lumley dalam Dictionary of Sociology mengatakan bahwa asimilasi adalah,

“The Process by which different cultures, or individuals or groups representing different cultures, are merged into a homogeneous units.” 

Dari dua definisi tersebut, kita bisa menggambarkan bahwa asimilasi ini merupakan dua pertemuan budaya.

Dimana salah satu budaya akan dikuasai dan menghilang sehingga menjadi sebuah budaya baru, atau mengikuti budaya yang baru. 

Dengan poin-poin inti kita bisa mengambil kedua pendapat sosiolog diatas bahwa, asimilasi adalah bentuk perubahan baik secara individu.

Ataupun kelompok,ia akan membentuk suatu hal baru yang bersifat homogen dan biasanya kelompok dominan yang membuat hal tersebut menjadi homogen. 

Jika dikaji secara lebih mendalam, membuat sesuatu menjadi homogen akan membuat terjadinya sebuah konflik.

Dimana antara dua individu atau kelompok saling mempertahankan eksistensinya, terutama pada aspek budaya. 

Contoh Terjadinya Asimilasi di Masyarakat

Ada beberapa contoh fenomena yang bisa kita lihat pada kehidupan sehari hari masyarakat tentang terjadinya asimilasi yaitu sebagai berikut :

1. Contoh dalam Menggunakan Bahasa 

Contoh relevan yang dapat kita lihat tentang asimilasi ini adalah gaya Bahasa anak-anak muda gen-Z yang semakin variatif. 

Bahasa-bahasa yang saya maksud yaitu Bahasa Indo-Inggris atau yang lebih dikenal dengan Bahasa Jaksel (Jakarta Selatan). 

Sebelum mengaitkan dengan contoh ini, tentu saya mencari sumber. Beberapa hari yang lalu saya membuka aplikasi tiktok, dan menonton salah satu konten video yang dibuat oleh @podcastkeselaje. 

Dalam video tersebut, Oza Rangkuti (pemilik akun dari @podcastkeselaje) membuat video narasi tentang semakin rumitnya Bahasa anak gaul yang ada di jaksel. 

Mulai dari jalan-jalan yang sekarang lebih akrab dengan healing, perasaan takut diungkapkan dengan Bahasa TBL (Takut Bange Loh).

Dan keadaan yang begitu cemas akan sesuatu hal itu diungkapkan dengan Bahasa overthinking, dan ungkapan kata serius dan jujur kini berubah menjadi seriously dan jujurly, dan masih banyak yang lain. 

Fenomena ini membuat aku tertarik untuk membahasnya secara lebih detail dalam kacamata sosiologi, ia tidak hanya sebagai Bahasa komunikasi saja, namun lebih luas dari itu. 

Adanya perubahan tutur kata khalayak membuat sebuah kebudayaan baru, dan kebudayaan lama ditinggalkan. 

Kita dapat melihat penggunaan Bahasa Indonesia, dalam hal ini Bahasa slang (gaul) semakin variatif, dan menjangkau hampir seluruh Indonesia. 

Dulu waktu aku jaman SD, penggalan kata saya itu lebih menggunakan Bahasa daerah Seperti kata Ambo dan Denai (Minang), atau Abdi dan Aing (Sunda), tergantung dimana tempat kita tinggal kita. 

Namun dengan semakin pesatnya teknologi, membuat masifnya informasi beredar hingga penjuru Indonesia. 

Informasi ini termasuk Bahasa, 7 tahun yang lalu ketika aku masih SMP di Padang Panjang, menggunakan kata Gua.

Atau Gue agak terasa sumbang dan diketawakan sok gaul, namun setelah tahun 2021 ketika aku sudah duduk dibangku kuliah tahun-3.

Imbuhan kata Gua atau Gue udah jadi Bahasa sehari-hari bagi anak-anak muda dan kaum urban di Kota Padang. 

Mungkin pengalaman aku ini juga dialami oleh teman-teman yang ada di Medan, Aceh, Bandung, Solo, Jogja, Malang, Surabaya, Makassar, Hingga Papua. 

Daerah-daerah yang masih kental Bahasa daerahnya. Hal ini tidak terlepas dengan terpusatnya media dan informasi yang ada di Indonesia yaitu di DKI Jakarta. 

Dimana Jakarta memegang peranan penting dalam arus informasi yang kita konsumsi sehari-hari, seperti sinetron, berita, koran.

Hingga film banyak di produksi di Jakarta, sehingga Bahasa slang (gaul) Indonesia itu terpusat dari Jakarta atau Jakarta Sentris lebih tepatnya di Jakarta Selatan. 

Terakhir sebagai penutup, bahwa Bahasa slang gen-z adalah contoh relevan dari asimilasi yang dapat teman-teman lihat di lingkungan tempat tinggal teman-teman. 

Bahasa baku Indonesia yang berlandaskan pada PUEBI dan KBBI, dipaksa untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. 

Ini bukan akulturasi, melainkan asimilasi dimana Bahasa Inggris mendominasi ketimbang Bahasa Indonesia. 

Selain contoh diatas ada beberapa contoh asimilasi dalam kehidupan masyarakat sehari harinya di lingkungan sekitarnya, yaitu :

2. Perubahan dalam berpakaian di antara anak muda, remaha, orang dewasa, hingga pada orang tua yang bermacam macam gaya.

3. Trend dalam mendengarkan musik yang coba terjadi asimilasi di masyarakat, misalnya trend musik dangdut, pop, dan sejenisnya.

4. Adanya budaya zinah sebelum menikah dilakukan banyak remaja di Indonesia yang mereka sebut sebagai pacaran.

5. Sebagia masyarakat Indonesia yang ikut memakai bikini ketika berada di pantai jugabagian dari asmilias tersebut. 

Nah itulah sekilas penjelasan dan pembahasan mengenai topik tentang Apa Itu Asimilasi, Ini Pengertian, Contohnya.

Penulis Artikel : Mahasiswa Sosiologi Universitas Negeri Padang, Novran Juliandri Bhakti

Sumber Referensi :

Henslin, M. James. 2007. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi Edisi Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. 

Poerwanto, H. (1999). Asimilasi, Akulturasi, dan Integrasi Nasional. 1928, 29–37.

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !