-->

Apakah yang Dimaksud dengan Komunikasi ? Berikut Contohnya

Apakah yang Dimaksud dengan Komunikasi ? Berikut Contohnya

Apakah yang Dimaksud dengan Komunikasi ? Berikut Contohnya

Sosiologi Info – Apakah yang dimaksud dengan komunikasi ? Ini penjelasan dan contohnya di masyarakat.

Jika tidak adanya suatu komunikasi sebagai syarat terjadinya interaksi sosial sesama individu di masyarakat tersebut. Yuk baca.

Ketiadaan Teman Berbicara: Apa Kabar Dengan Komunikasi Sebagai Fasilitator Dalam Berinteraksi ?

Kita sering melakukan hal-hal sederhana, tetapi kenyataannya, seiring bertambahnya usia, itu menjadi semakin sulit. 

Kita belajar berkomunikasi dari reaksi dari orang-orang terdekat kita (yaitu orang tua, saudara kandung) dan dari pekerjaan kita sehari-hari dengan orang-orang terdekat kita. 

Seiring dengan berkembangnya lingkaran sosial, maka mentalitas belajar akan terbuka dan mempelajari berbagai istilah penting, sehingga dapat menjaga makna komunikasi. 

“Makna” menjadi sangat penting, karena kecuali dia hidup di zaman itu, tidak semua generasi bisa memahami sesuatu yang aneh. Istilah "kepo", "baper", "kesal", “santuy”, dan lainnya. 

Sekilas Mengenal Apa Itu Komunikasi

Komunikasi adalah sebuah cara untuk mendefinisikan sesuatu, melalui komunikasi orang berusaha untuk menyampaikan sebuah pesan.

Makna atau simbol kepada penerima pesan. Pesan yang diterima oleh penerima pesan bisa menciptakan pengertian dan pemaknaan yang berbeda-beda. 

Jadi komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan agar bisa diterima dan diterjemahkan dengan baik.

Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Manusia tidak dapat menghindari berbagai bentuk komunikasi.

Karena komunikasi manusia dapat menjalin hubungan yang dibutuhkan sebagai makhluk sosial. 

Komunikasi adalah proses menyampaikan pesan dari satu orang ke orang lain untuk tujuan tertentu. 

Penerima pesan akan dengan mudah memahami proses penggunaan komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan. 

Dapat dikatakan bahwa komunikasi membutuhkan keterampilan komunikasi yang baik agar penerima pesan dapat menerima.

Dan memahami tujuan yang ingin disampaikan dengan baik. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa komunikasi itu sangat penting.

Sikap terbuka dan sikap kritis sangat penting untuk mengikat makna dan mengetahui kapan harus menggunakan arti dan pada waktu yang tepat dan kapan tidak mengizinkan arti kata-kata itu. 

Jelas, komunikasi tidak cukup hanya dengan mengenal kata dan bahasa, dan komunikasi tidak hanya berlaku untuk satu generasi, tetapi juga untuk status sosial kelas. 

Layaknya sisi sebuah koin, setiap koin memiliki cara penjelasannya sendiri-sendiri, sehingga lebih mudah untuk dijelaskan. 

Bahasa dan komunikasi mewakili siapa kita? Kualitas komunikasi tentunya memiliki parameter yang berbeda antar budaya yang berbeda. 

Oleh karena itu, tidak dapat digeneralisasikan. Jika sikap terbuka dan kritis lenyap maka jurang antar generasi (antar generasi, kepentingan, pendapat, dan lain-lain ) akan semakin lebar.

Tetapi, apa jadinya jika komunikasi yang kita jadikan sebagai fasilitator dalam berkomunikasi justru tidak mampu merangkul kita dalam keadaan yang boleh dikatakan tidak baik? 

Tentu kita akan merasakan kesepian jika tidak adanya komunikasi. Salah contohnya adalah ketiadaan teman berbicara. 

Perihal Ketiadaan Teman Berbicara

Banyak orang bunuh diri bukan karena tidak punya harta, tapi karena tidak ada yang bisa bicara. 

Apalagi jika kita kehilangan seseorang, entah karena sesorang yang kita sayangi kecelakaan, ataupun kita yang patah hati. 

Mencurahkan isi hati sangatlah penting, terutama bagi mereka yang baru saja kehilangan seseorang atau menyebabkan mereka mengalami peristiwa traumatis. 

Kita tahu bahwa komunikasi sangat penting terutama dalam berinteraksi. Seperti yang kita tahu dalam ilmu sosiologi syarat dari interaksi salah satunya adalah komunikasi. 

Sejalan dengan yang disampaikan oleh Soerjono Soekanto (2013:61) yang mengatakan bahwa interaksi sosial adalah suatu pertukaran antarpribadi yang masing- masing orang menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka, dan masing- masing perilaku mempengaruhi satu sama lain. 

Ketiadaan teman berbicara membuat kita berpikir sejenak kalau tidak ada orang yang peduli dengan kita. 

Ketika kita ingin berkomunikasi melepaskan segala macam problema dalam pikiran tetapi tidak ada yang mau mendegarkan keluh kesah kita tadi. 

Jika sudah terjadi seperti ini maka keinginan untuk melakukan hal lebih pasti akan terjadi. 

Terkadang kita meliat media sosial memperhatikan salah satu teman kita yang curhat kepada media sosial memuat kita terkadang merasa.

Tidak harus semua diungkapkan kepada khalayak, karena mindset yang tertanam dalam diri kita adalah“bukan hanya mereka yang mempunyai masalah, tetapi saya juga.” 

Hal tersebutlah yang membuat kita terkadang merasa apatis terhadap apa yang terjadi di sekitar kita. 

Tanpa kita sadari, tidak adanya komunikasi justru membuat kita merasa terasingkan dalam dunia kita sendiri. 

Bercakap kepada kesunyian terkadang mampu memberikan jeda sejenak tentang artinya ketenangan.

Tetapi dengan menjadikan orang lain sebagai pendengar kita justru akan membuat kita lebih baik lagi dan merasa kita masih punya mereka untuk menenangkan kita.

Kita baru sadar jika mereka yang tidak mempunyai teman berbicara tadi membutuhkan peran seorang ‘pendengar’ untuk mereka yang mempunyai problema dalam kehidupannya. 

Dengan menjadi pendengar yang baik, setidaknya kita bisa membantu meringankan beban pikiran yang mereka alami dan bahkan kita bisa belajar dari pengalaman mereka agar kita terhindar dari hal tersebut. 

Untuk diri Aku sendiri khususnya, menjadi pendengar yang baik membantu menekan egoku, menentukan kapan saatnya aku harus pantas berkomentar tentang permasalahnya 

Dan tentunya harus berpikir dahulu sebelum berkomentar, karena kita dilahirkan di dahului oleh kepala baru kaki karena itu kita harus berpikir dulu baru bertindak. 

Kita sebagi pendengar harus mampu memposisikan diri kita sebagai apa kita bagi mereka.

Jika sebagian orang menganggap kalian hanya anak sok yang ingin mencari perhatian terhadap permasalahan kalian.

Aku akan dengan senang hati menjadi teman mengobrol kalian dan mendengarkan keluh kesah yang membuat diri kalian resah. 

Dan ingat kalian tidak sendiri dalam menghadapi dunia yang boleh dikatakan sangat kejam terhadap diri kita. 

Pasti akan ada  orang yang mau mengulurkan tanganya untuk membantu kalian. 

Kata–kata itulah yang tepat bagi kalian untuk menjadi pendengar. Jalinlah komunikasi, bukan merengangkan komunikasi. 

Nah itulah bahasan kita terkait Ketiadaan Teman Berbicara: Apa Kabar Dengan Komunikasi Sebagai Fasilitator Dalam Berinteraksi?

Sejatinya kita sebagai makhluk sosial memang sangat membutuhkan orang lain, maka jalinlah komunikasi antar sesama.

Nah itulah sekilas penjelasan mengenai topik pembahasan tentang Apakah yang Dimaksud dengan Komunikasi ? 

Penulis Artikel : 

Mahasiswa Sosiologi Universitas Negeri Padang (UNP) Suci Kurnia Putri

Sumber Referensi:

 (2021). Retrieved 28 December 2021, from http://eprints.umm.ac.id/47771/3/BAB%20II.pdf

Soerjono Soekanto. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !