Teori Sosiologi Post Modernisme dan Contohnya di Masyarakat
Sosiologi Info - Apa saja yang termasuk dalam teori sosiologi post modernisme ? Untuk menjawabnya yuk simak penjelasan berikut ini.
Setidaknya ada dua teori yaitu teori sosiologi konsumsi dan teori sosiologi globalisasi serta contonnya yang bisa kamu pahami untuk awalnya, yuk baca.
Sekilas Pemahaman Teori Sosiologi
Teori sosiologi tidak hanya klasik dan modern. Pemahaman terhadap teori sosiologi kian perkembang dengan sesuai zaman dan berbagai masalah sosial di masyarakat itu sendiri.
Dalam perkembangannya, teori post modern juga menjadi bagian penting dalam peradaban manusia yang mengalami perubahan di kehidupan sosialnya tersebut.
Baca Juga : Ada 10 Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli dan Kesimpulannya
Dimana dalam pemahaman teori postmodern lebih kepada masyarakat konsumtif yang kian subur dan dinikmati oleh masyarakat.
Mulai dari munculnya berbagai makanan cepat saji, layanan aplikasi online yang mempermudahkan aktivitas setiap individu di dalam masyarakat.
Hingga berbagai kemunculan akses kemudahan terus timbul dalam berbagai gejala dan fenomena sosial di masyarakat tersebut.
Nah pada kesempatan kali ini kita akan sedikit mengulas dan memberikan pemahana tentang teori post modernisme yang ada di masyarakat. Simak dibawah ini ya.
Penjelasan Teori Sosiologi Post Modernisme
Dalam pemahaman teori ini memang lebih memberikan definisi masyarakat postmodern sebagai suatu masyarakat konsumeristis.
Konsumsi yang memainkan peran sangat penting dalam teori post modernisme. Dimana secara garis besar teori yang ada meliputi yaitu :
1. Teori Sosiologi Konsumsi
Memang dalam perjalanan perkembangan teori di masyarakat, adanya perubahan seperti yang terjadi pada teori post modern.
Dimana dalam perkembangannya juga ada berbagai persoalan atau masalah yang dihadapi dan itu pun ingin segera diatas oleh para sosiolog postmodernis.
Sebut saja seperti tokoh sosiologi konsumsi yaitu George Ritzer. Memang dalam setiap perkembangan teori di masyarakat maupun fenomena sosialnya pasti ada saja masalahnya.
Mcdonaldisasi dan Sarana Konsumsi Baru
Istilah yang dikenal dengan sebutan Mcdonaldisasi di era modernitas konsumsi yang mana akan berujung pada globalisasi konsumsi.
Hal itu dikemukan oleh George Ritzer. Ia menyebutkan bahwa suatu proses dimana prinsip dari restoran atau makanan cepat saji dan lebih khususnya McDonald's.
Dimana mulai mendominasi kehidupan masyarakat di seluruh dunia, ya mulai dari bisnis restoran, seks, agama, politik, pendidikan, dunia kerja, biro iklan, keluarga, dan lainnya.
Konsen adanya Mcdonaldisasi ini telah membuat masyarakat berubah dalam dimensi rasionalitas. Situasi ini masyarakat akan lebih mengutamakan kuantitas dari pada kualitas.
Contohnya pada saat meningkatnya layanan home delivery atau gofood dan sejenisnya di Indonesia, bukannya meningkatkan efisiensi malah membuat kemacetan jalan raya.
Dimana dipenuhi dengan kendaraan baik roda dua dan roda empat. Hal yang sama juga pernah terjadi di Jepang,
Jalanan dipenuhi oleh motor dan mobil yang melakukan pengantaran pesanan yang meningkatkan adanya jumlah kendaraan di jalan raya tersebut.
Selanjutnya Ritzer memberikan beberapa pedoman dalam proses Mcdonaldisasi yaitu :
> Efisiensi
Nah seperti sekarang ini mulai berkembang Mall atau pusat perbelanjaan yang digabungkan menjadi satu kebutuhan saja.
Mulai dari kebutuhan belanja dapur, fashion, kuliner, hingga tempat wahanan bermain yang semakin memanjakan masyarakat yang berkunjung disana.
> Kalkulabilitas
Nah menyambung dari contoh diatas tentang keberadaan Mall atau pusat perbelanjaan. Tidak hanya efisiensi dari segi kalkulabilitas.
Dimana adanya tanggapan masyarakat yang paling besar dan megah atau mewah serta lengkap itulah yang memiliki kualitas super.
Masyarakat akan memilih ke Mall yang lebih besar karena dengan adanya fasilitas pendukung dan atraksi yang spektakuler memuaskan keinginan masyarakat itu sendirinya.
2. Teori Sosiologi Globalisasi
Tidaknya karya tentang Mcdonaldisasi. Rizter berpendapat bahwa globalisasi tidak memili arti yang apa apa. Maksudnya adalah adanya kedekatan efektif antara globalisasi dan kehampaan.
Kehampaan disini adalah bentuk yang terutama dikonsepsikan, dikontrol, dan tidak memiliki suatu kandungan apapun.
Ada empat subtipe dari suatu kehampaan yaitu :
1. Tanpa tempat, contohnya mall yang merupakan struktur hampa dan mudah di publikasi di seluruh dunia, serta diisi dengan berbagai macam produk atau muatan, dari satu tempat ke tempat yang lainnya.
2. Tanpa benda, contohnya kartu kredit yang tidak dapat dibedakan dengan miliaran yang lain yang bekerja denganc ara persis sama bagi semua orang yang menggunakannya.
3. Tanpa orang, contohnya diasosiasikan telemarketer yang berinteraksi dengan pelanggan dengan cara yang sama, terutama mengandalkan tulisan.
4. Tanpa Pelayanan, contohnya dengan adanya penyediakan ATM yang mana ini bertolak belakang dengan teller bank yang masih dioperasikan oleh manusia.
Dimana adanya globalisasi konsumsi telah menyebarkan adanya kehampaan dalam masyarakat itu sendirinya.
Nah itulah sekilas dalam penjelasan diatas terhadap topik pembahasan mengenai tema Teori Sosiologi Post Modernisme dan Contohnya di Masyarakat.
Sumber Referensi :
Buku Pengantar Sosiologi Dasar oleh penulis yaitu Dany Haryanto, S.S dan G Edwi Nugrohadi, S.S,. M.A