-->

10 Contoh Culture Shock Saat Pandemi di dalam Kehidupan Sehari-Hari

Ada 10 Contoh Culture Shock Saat Pandemi di dalam Kehidupan Sehari-Hari Masyarakat Indonesia.
10 Contoh Culture Shock Saat Pandemi di dalam Kehidupan Sehari-Hari

Sosiologi Info - Apa saja contoh culture shock atau culture lag saat pandemi yang ada di dalam kehidupan masyarakat sehari harinya di Indonesia ?

Mau tahu jawabannya, mari simak dulu penjelasan pengertian tentang culture shock atau culture lag, beserta dengan contohnya di masa pandemi Covid-19, yuk baca.

Pengertian Culture Shock

Sudah pernah mendengar atau melihat langsung maupun mengalami langsung gegar budaya atau sering disebut sebagai Culture Shock.

Lalu istilah dari culture shock ini dikenalkan oleh siapa ya ? Nah pertama kali memang untuk istilah culture shock diperkenalkan oleh Oberg.

Dimana untuk menggambarkan respon yang mendalam dan negatif dari depresi, frustasi, dan disorientasi.

Yang dialami oleh orang orang yang dimana hidupnya dalam suatu lingkungan budaya baru di masyarakat.

Dimana istilah ini juga menjelaskan ketiadaan arah, merasa tidak mengetahui, harus berbuat apa maupun bagaimana akan mengerjakan segala sesuatu di lingkungan.

Yang baru ada di masyarakat serta tidak mengetahui apa yang tidak sesuai maupun situasi yang baru tersebut.

Menurut Ward menyebutkan bahwa pengertian dari culture shock adalah suatu proses aktif dalam menghadapi perubahan saat berada di suatu lingkungan yang tidak familiar. 

Itulah yang dialami sebagian masyarakat saat masa pandemi Corona. Akan mengalami culture shock di kehidupan sehari harinya pada saat pandemi Covid-19.

Apa saja contoh dari culture shock di dalam kehidupan sehari hari masyarakat di masa pandemi Corona ? Mari simak pembahasannya dibawah ini.

Contoh Culture Shock di Masyarakat pada Masa Pandemi Corona

Ada beberapa contoh dari gegar budaya yang dialami oleh sebagian masyarakat dalam aktivitas kesehariannya, terkhusus pada masa saat pandemi Covid-19.

Memang di masa pandemi Corona yang menjadi wabah baru ini di dalam bidang kesehatan telah membuat warga mesti dapat beradaptasi.

Sejak kemunculannya di tahun 2019 akhir saat pandemi Corona mulai menjangkit hampir seluruh dunia termasuk juga di Indonesia.

Ternyata telah membuat masyarakat mengalami gegar budaya atau culture shock di dalam berbagai bidang kehidupan.

Mulai dari bidang sosial budaya, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan berbagai sektor yang sering dilakukan masyarakat sebelum munculnya pandemi Corona.

Lantas apa saja contoh dari culture shock di masa saat pandemi Covid-19 di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari di Indonesia ?

Mari simak beberapa daftar, kumpulan, dan beserta dengan penjelasan serta contohnya di lingkungan kehidupan masyarakat atau manusia, yaitu :

1. Penerapan Protokol Kesehatan

Sejak awal penerapan dan himbauan akan pelaksanaan Protokol Kesehatan Covid-19 atau Prokes. Membuat sebagian masyarakat panik dan belum bisa dengan tekun serta disiplin.

Dalam menunaikan anjuran dan himbauan dari pemerintah karena masih baru mengalami suatu pandemi virus Corona.

Masyarakat harus dapat menyesuaikan dalam menerapkan untuk selalu memakai masker saat berada di luar rumah.

Selanjutnya, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi untuk berpergian yang tidak terlalu penting.

2. Penyiapan Pengecekan Kesehatan

Kemudian, saat berpergian dengan menggunakan moda transportasi harus melakukan pengecekan kesehatan seperti rapid test, swab test PCR, dan suntik vaksin Covid-19.

Inilah diawal awal yang membuat masyarakat mengalami kejutan budaya atau terkejut akan hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. 

Sebelum berpergian misalnya saat hendak melakukan penerbangan ke luar daerah harus mempersiapkan dokumen kesehatan tersebut dengan lengkap.

Serta menjalani karantina jika itu diperlukan saat kondisi tubuh menunjukkan tanda tanda adanya penularan virus Corona disana.

3. Belajar yang Serba Online atau Daring

Contoh culture shock di dalam kehidupan sehari hari di lingkungan sekolah juga terjadi saat pandemi Covid-19.

Yaitu mengenai penyesuaian dan adaptasi belajar online atau daring yang dilakukan dari rumah dengan bantuan smartphone, laptop dan jaringan.

Bagi sebagian pelajar atau siswa dan mahasiswa yang berada jauh dari lokasi jaringan internet bagus, atau alat perlengkapan yang tidak memadai.

Membuat ia mengalami kekejutan budaya atau culture lag. Dimana gegar budaya yang dialami sebagian pelajar, siswa, mahasiswa di lingkungan sekolah, kampus.

Memang terjadi di bidang pendidikan pada masa pandemi Corona seperti saat sekarang ini. Apalagi belum semua daerah di Indonesia lengkap dengan jaringan internet.

4. Belanja Serba dengan Dompet Digital

Contoh Culture Shock Saat Pandemi di dalam Kehidupan Sehari-Hari selanjutnya yaitu merubah kebiasaan untuk melakukan pembayaran dengan dompet digital.

Dengan cara ini akan mengurangi tingkat penularan virus Corona karena mengurangi bersentuhan langsung dengan bertransaki menggunakan uang tunai.

Oleh karena itu, pembayaran memakai dompet digital melalui yang ada di smartphone penting dilakukan di masa pandemi Corona.

Namun, tidak semua orang bisa dengan mudah memahami dan menggunakan aplikasi pembayara online atau digital.

Yang memungkin seseorang akan mengalami culture shock lebih dulu diawal awal karena belum terbiasa menggunakan pembayaran online.

5. Interaksi dan Komunikasi Langsung Berkurang

Proses sosialisasi yang mana biasanya interaksi dan komunikasi sosial dilakukan secara tatap muka atau langsung oleh setiap warga.

Dimana pada saat pandemi Covid-19 proses sosial dan hubungan itu dikurangi karena menghindari untuk terjadinya penularan virus yang meluas.

Oleh sebab itulah, akan memungkinkan untuk bisa terjadinya suatu kekejutan dan terkejutnya sebagian masyarakat dalam proses adaptasi sosial tersebut. 

6. Meeting Dilakukan Secara Daring

Hampir semua perusahaan, bisnis, dan kegiatan lainnya dilangsungkan dengan meeting via aplikasi online, sebut saja seperti zoom, google meet, dan lainya.

Proses meeting atau rapat, diskusi, seminar, semuanya dilangsungkan dengan cara daring atau online di saat pandemi.

Sebagian orang mungkin akan dapat dengan memudah menerapkan proses baru tersebut.Tetapi, sebagian orang lainnya akan mengalami culture shock. 

7. Kegiatan Keagamaan yang Dikurangi untuk Tidak Berkerumun

Dalam menjalankan aktivitas keagamaan warga juga akan dibatasi di masa pandemi, tidak seperti biasanya yang tidak ada pembatasan.

Saat melangsungkan ibadah di tempat ibadah setiap warga yang ada di Indonesia. Adanya pembatasan ini sebagai upaya mengurangi penularan virus Corona.

8. Tugas Sekolah yang Banyak 

Siswa dan pelajar maupun mahasiswa juga akan mengalami culture shock saat mengerjakan tugas yang begitu banyak.

Diberikan oleh tenaga pendidik atau tenaga pengajar, bahkan pekerjaan rumah itu harus dikerjakan oleh orang tua di rumah, khususnya bagi siswa SD. 

9. Tenaga Pengajar yang Tidak Terbiasa dengan Online

Guru, dosen, maupun tenaga pendidik yang ada akan melangsungkan pembelajaran secara online atau daring.

Yang mana kebiasaan baru ini juga harus disesuaikan oleh sebagian guru atau dosen yang sebelumnya tidak pernah mengajar secara online.

Sebagian akan mengalami culture shock karena harus beradaptasi terlebih dulu. Misalnya dalam mengoperasikan aplikasi yang digunakan tersebut.

10. Pedagang, Bisnis UKM yang Mesti Beradaptasi Saat Pandemi

Contoh culture lag atau gegar budaya dalam bidang ekonomi dan bisnis juga mengalaminya. Dimana para pedagang, pebisnis, penjual.

Mesti dapat dengan cepat, gesit, dalam menemukan cara-cara baru untuk menjual barang dagangannya kepada masyarakat.

Meskipun tidak lagi berjualan di toko, mall, ataupun di pusat perbelanjaan, karena adanya pembatasan dan himbauan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

Bagi pedagang yang belum bisa menyesuaikan untuk menjual online, dan mempromosikan melalui media sosial.

Maka ia akan mengalami untuk diawal-awal yaitu culture shock terhadap kebudayaan baru yang mesti ia sesuaikan sebagai seorang pebisnis.

11. Work from Home 

Hampir Semua Pekerjaan Kantor yang dulunya dilakukan secara offline atau langsung di kantor. Namun pada saat pandemi Covid-19 pekerjaan kantor dilakukan di rumah semua.

Bahkan anjuran itu tertuang dalam aturan yang berlaku dari pemerintah yaitu sekian persen yang mesti WFH dan berapa persen yang boleh datang ke kantor.

Terutamanya bagi daerah yang masuk dalam zona merah, dan zona yang tinggi tingkat penyebaran Covid-19.

Nah itulah sekilas penjelasan pengertian dari Culture Shock atau disebut juga Gegar Budaya maupun Culture Lag di kehidupan masyarakat saat Pandemi Corona, Covid-19.

Demikianlah pembahasan mengenai Ada 10 Contoh Culture Shock Saat Pandemi di dalam Kehidupan Sehari-Hari di masyarakat Indonesia.

Sumber Rujukan Sosiologi.info : 

http://digilib.uinsby.ac.id, diakses pada Minggu, 06 Februari 2022

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !