Identifikasikan Sikap-Sikap yang Tidak Mencerminkan Persatuan dan Kesatuan di Lingkungan Keluarga
Sosiologi Info - Jawaban Identifikasikan Sikap-Sikap yang Tidak Mencerminkan Persatuan dan Kesatuan di Lingkungan Keluarga.
Jelaskan, sebutkan, uraikan, tuliskan penjelasannya. Yuk simak pembahasannya dibawah ini dengan seksama agar mudah menjawab materi diatas.
Sekilas Mengenal Persatuan dan Kesatuan
Setiap manusia pada dasarnya akan hidup berdampingan dengan orang lain di dalam kehidupan bermasyarakat sehari-harinya.
Melalui proses interaksi dan komunikasi sebagai awalan setiap orang menjalin hubungan sosial tersebut di kehidupannya.
Satu individu dan kelompok yang ada di dalam masyarakat tak akan bisa untuk tidak menjalin hubungan sosial tersebut.
Menjalin hubungan sosial tak hanya di luar bersama masyarakat, dalam kehidupan keluarga juga penting untuk melakukan proses sosial tersebut.
Tujuannya adalah untuk dapat menjalin persatuan dan kesatuan dalam keluarga serta menumbuhkan hubungan yang harmonis antar sesama anggota keluarga.
Persatuan dan kesatuan bangsa adalah merupakan sesuatu yang perlu untuk terus dipertahankan. Persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang artinya utuh dan tidak terpecah belah.
Persatuan dan kesatuan itu mengandung arti bersatunya bangsa Indonesia yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi antar sesama.
Walaupun dalam bingkai perbedaan dan berbeda beda satu sama lain di kehidupan masyarakat.
Misalnya dalam hal perbedaan suku, ras, budaya, agama, etnis, golongan, dan berbagai perbedaan lainnya.
Oleh karena itu menjadi bagian penting untuk setiap orang dapat menjalin hubungan dan proses sosial yang dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan bersama.
Apalagi dengan keberagaman masyarakat yang dimiliki oleh setiap orang di dalam masyarakat Indonesia.
Membuat kita semuanya untuk dapat mengedepankan sikap sikap dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Begitu juga dalam lingkungan keluarga, yang bisa saja terjadi ketidaksamaan dalam berbagai hal.
Yang berujung pada tidak harmonisnya hubungan antara semua anggota keluarga tersebut. Justru mengarahkan pada sikap sikap yang tidak mencerminkan.
Adanya suatu persatuan dan kesatuan serta kebersamaan antara setiap anggota masyarakat di dalam kehidupan sehari-harinya.
Bisa saja di dalam lingkungan keluarga setiap anggota keluarganya tidak dapat menjalin hubungan dan proses sosial.
Oleh karena adanya berbagai perbedaan pandangan, pendapat, serta perspektif setiap anggota keluarga yang berbeda-beda.
Lalu apa saja manfaat dari adanya persatuan dan kesatuan di dalam kehidupan masyarakat di Indonesia yang beragam ?
Mari simak pembahasan dan ulasan dibawah ini dengan seksama agar dapat memahami materi pembelajaran diatas.
Manfaat Persatuan dan Kesatuan
Berikut dibawah ini ada beberapa manfaat dalam menjaga persatuan dan kesatuan di dalam kehidupan masyarakat yaitu :
1. Mewujudkan dan menciptakan suasana di dalam masyarakat yang aman, damai, dan tenteram
2. Agar dapat menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya di dalam kehidupan masyarakat
3. Untuk memperkuat ketahanan nasional dalam menghadapi berbagai segala ancaman dan gangguan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
4. Untuk dapat memperkuat jati diri NKRI
5. Agar dapat menjalin rasa persahabatan, kekeluargaan dan sikap dalam tolong menolong antar sesama dan adanya sikap nasionalisme yang dimiliki
6. Menjalin rasa kemanusiaan dan sikap saling toleransi serta rasa harmonis untuk hidup berdampingan secara rukun serta damai di masyarakat
Nah itulah ada beberapa manfaat yang didapatkan dari adanya persatuan dan kesatuan di dalam kehidupan masyarakat sehari-harinya.
Identifikasikan Sikap-Sikap yang Tidak Mencerminkan Persatuan dan Kesatuan di Lingkungan Keluarga
Berikut dibawah ini beberapa sikap yang tidak mencerminkan persatuan dan kesatuan khususnya di dalam lingkungan keluarga, yaitu :
1. Adanya sikap untuk mementingkan diri sendiri atau pribadi
Salah satunya sikap yang tidak mencerminkan adanya persatuan dan kesatuan di dalam keluarga yaitu sifat yang mementingkan diri sendiri, atau pribadi.
Yang masih tinggi diantara anggota keluarga, membuat makin susahnya terwujud persatuan dan kesatuan itu dalam keluarga.
2. Adanya sikap tidak mau secara bersama-sama dalam membersihkan rumah
Selanjutnya, setiap anggota keluarga tidak mau terlibat dalam kegiatan sosial di lingkungan keluarga. Misalnya dalam hal membersihkan rumah, atau halaman di lingkungan rumah tersebut.
Hal itu juga justru akan membuat persatuan dan kesatuan di dalam lingkungan keluarga tidak dapat terwujud.
3. Adanya sikap tidak menghargai suatu pendapat dari anggota keluarga yang lainnya
Berbagai perbedaan pendapat antara anggota keluarga mestinya untuk saling menghargai perbedaan tersebut. Nah ini justru sebaliknya.
Berbagai perbedaan yang ada di dalam anggota keluarga yang malah justru tidak dihargai, dan memaksakan kehendak sendiri.
Itulah contoh sikap dan perilaku yang tidak mencerminkan adanya persatuan dan kesatuan di dalam lingkungan keluarga.
4. Adanya sikap tidak menghormati orang yang lebih tua di dalam keluarga
Selanjutnya, sikap anggota keluarga yang tidak hormat dan sopan kepada orang yang lebih tua juga menjadi bagian sikap yang tidak mencerminkan adanya persatuan dan kesatuan di dalam keluarga.
5. Adanya sikap tidak mau untuk saling membantu sesama anggota keluarga
Kemudian, masih adanya ketidakinginan dan tidak mau memberikan bantuan kepada sesama anggota keluarga juga bagian sikap yang tidak mencerminkan persatuan dan kesatuan di dalam keluarga.
6. Adanya sikap tidak mau saling berbagi sesama anggota keluarga
Masih adanya sifat dan sikap yang tidak punya rasa untuk berbagai bersama sesama anggota keluarga. Itulah yang sikap terakhir dimana tidak mencerminkan adanya persatuan dan kesatuan dalam keluarga.
Nah itulah diatas ada beberapa sikap sikap yang mana tidak mencerminkan persatuan dan kesatuan di dalam lingkungan keluarga.
Demikianlah pembahasan mengenai Identifikasikan Sikap-Sikap yang Tidak Mencerminkan Persatuan dan Kesatuan di Lingkungan Keluarga.
Sumber Rujukan Sosiologi.info :
https://emodul.kemdikbud.go.id/A-Pkn-8/A-Pkn-8.pdf, diakses pada 17 Maret 2022