-->

Perjuangan Pahlawan Nasional yang Berjuang Sebelum Tahun 1908 Siapa Saja dan Uraiannya

Perjuangan Pahlawan Nasional yang Berjuang Sebelum Tahun 1908 Siapa Saja dan Uraiannya. Kunci jawaban kelas VIII SMP/MTs Aktivitas 4.1 halaman 79.
Perjuangan Pahlawan Nasional yang Berjuang Sebelum Tahun 1908 Siapa Saja dan Uraiannya

Sosiologi Info - Perjuangan Pahlawan Nasional yang Berjuang Sebelum Tahun 1908 Siapa Saja ? Ini kunci jawaban untuk kelas VIII SMP/MTs Aktivitas 4.1 halaman 79.

Berikut ini dengan mengisi tabel di bawah ini, dan urainnya yaitu mulai dari Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Ageng Tirtayasa.

Kemudian ada Pahlawan Nasional yaitu Tuanku Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Kapitan Pattimura, dan I Gusti Ketut Jelantik.

Mau tahu apa saja penjelasan dan pembahasannya ? Mari simak uraiannya dibawah ini ya adik adik dengan seksama. Yuk baca. 

Perjuangan Pahlawan Nasional yang Berjuang Sebelum Tahun 1908 Siapa Saja dan Uraiannya

Aktivitas 4.1 

Setelah adik adik memahami sekilas mengenai perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908. 

Mari pelajari lebih lanjut perihal perjuangan Pahlawan Nasional yang berjuang sebelum tahun 1908, dengan mengisi tabel dibawah ini.

Tabel 4.2 Pahlawan Nasional

1. Sultan Ageng Tirtayasa

Uraiannya :  

Sudah pernah mendengar nama tokoh pahlawan nasional Sultan Ageng Tirtayasa ? Ia adalah sultan dari Kerajaan Banten yang memerintah pada tahun 1651 sampai 1683. 

Nah masa pemerintahannya dianggap sebagai masa keemasan dari Kerajaan Banten pada masa tersebut. 

Pada masa itulah, Banten menjadi pusat perdagangan yang berniaga dengan pedagang dari Inggris, Denmark, China, India, dan negara lainnya. 

Wilayah Banten ini juga meluas hingga ke daerah Cirebon dan Kalimantan. 

Nah pada masa inilah terjadinya perebutan kekuasaan di Nusantara antara Banten dengan melawan Belanda (kongsi dagang VOC) karena keinginan Belanda yang memonopoli perdagangan rempah rempah. 

Tetapi, saat hendak menyerang VOC di Batavia. Sultan Agung justru diserang oleh anaknya sendiri yaitu Sultan Haji. 

Dimana Sultan Ageng pun akhirnya ditawan dan diasingkan pada tahun 1683 ke Batavia. Ia meninggal dunia pada tahun 1685.

2. Sultan Hasanuddin

Uraiannya :  

Tokoh pahlawan nasional selanjutnya yang berjuang sebelum tahun 1908 yaitu Sultan Hasanuddin. 

Ia merupakan pimpinan dari Kerajaan Gowa di Makassar, Sulawesi Tenggara dari tahun 1653 sampai tahun 1669. 

Nah dimana pada masa itu, Makassar menjadi pusat perdagangan di Indonesia, yang mana bagian timurnya.

Oleh karena itulah Belanda ingin menguasai pelabuhan untuk dapat melakukan dan memonopoli rempah rempah tersebut disana. 

Belanda akhirnya melakukan politik devide et impera atau politik adu domba yang mana berhasil untuk mengalahkan Makassar dengan dibandung oleh Arung Palakka. 

Dengan demikian, akibat dari kekalahan tersebut Sultan Hasanuddin harus menendatangani perjanjian Bongaya pada tahun 1667. 

Hasil dari perjanjian itu adalah perdagangan bangsa Eropa selain Belanda dilarang di Makassar. 

Sultan Hasanuddin pun akhirnya mengundurkan diri sebagai Raja Gowa dan meninggal dunia pada tahun 1670.

3. Tuanku Imam Bonjol

Uraiannya :  

Selanjutnya, pahlawan nasional yang Berjuang Sebelum Tahun 1908 yaitu Imam Bonjol. Ia lahir tahun 1772 dan meninggal dunia pada tahun 1864. 

Imam Bonjol adalah merupakan pimpinan kaum Padri di Sumatera Barat. Ia memimpin kaum padri yang mana sedang berlawanan dengan kaum Adat. 

Sehingga pada akhirnya kaum Adat meminta bantuan Belanda dan menyebabkan terjadi peperangan Padri pada tahun 1820 tersebut. 

Memang awalnya Belanda tidak bisa mengalahkan kaum Padri, oleh karena sebagian besar tentara Belanda sedang bertempur di Jawa melawan Pangeran Diponegoro. 

Nah pada tahun 1825 Belanda mengadakan perjanjian damai dengan Kaum Padri. Namun, setelah Pangeran Diponegoro ditawan, Belanda kembali menyerang kaum Padri. 

Belanda akhirnya berhasil menawan Imam Bonjol dan mengasingkan Imam Bonjol hingga ia meninggal dunia di Manado pada tahun 1864.

4. Pangeran Diponegoro

Uraiannya :  

Nah pahlawan nasional ini adalah bernama Pangeran Diponegoro. Ia adalah merupakan tokoh yang mana melawan penjajahan Belanda. 

Dimana kesultanan Yogyakarta yang pada saat itu dianggap sebagai bonekanya Belanda. Perang Diponegoro ini dilakukan dan mulai pada 1825.

Dimana ketika itu Pangeran Diponegoro melancarkan serangan terhadap Kesultanan Yogyakarta dan Belanda. 

Saat itu Jawa dikuasai oleh Belanda dan ditindas dengan berbagai kebijakan Belanda yang sangat amat merugikan rakyat maupun para bangsawan pada masa itu. 

Perang itu pun berlangsung dengan sengit, karena Diponegoro didukung oleh banyak rakyat. 

Namun, Diponegoro tidak bisa mengalahkan Belanda pada saat itu, karena tidak bisa menaklukan Kota Yogyakarta. 

Serta tidak bisa mengalahkan Belanda yang menggunakan sistem benteng untuk membatasi gerakan dari Diponegoro. 

Perang itu berakhir pada tahun 1830 dimana setelah Belanda menipu Pangeran Diponegoro dengan ajakan untuk berunding. 

Namun, malah Pangeran Diponegoro ditawan dan dibuang ke Sulawesi.

5. Kapitan Pattimura

Uraiannya :  

Kemudian, ada tokoh pahlawan nasional bernama Kapitan Pattimura atau nama aslinya yaitu Thomas Mattulessy. 

Namun, ia lebih populer dengan sebutan Kapitan Pattimura. Dia merupakan pemimpin dari perjuangan rakyat Maluku pada saat melawan Belanda. 

Pattimura melawan Belanda dimana setelah Belanda menguasai kembali Maluku dari Inggris pada tahun 1816, setelah perang Napoleon. 

Nah perlawanan Pattimura pada saat itu karena adanya kebijakan Belanda yang merugikan masyarakat Maluku. 

Seperti terutamanya bila dibandingkan dengan kebijakan dari Inggris. Pattimura yang menyerang Benteng Duurstede dan menguasai benteng itu pada 16 Mei 1817. 

Namun, ia kemudian tertangkap oleh Belanda dan diberikan atau dijatuhkan hukuman mati.

6. I Gusti Ketut Jelantik

Uraiannya :  

Adik adik masih ingat tokoh Pahlawan Nasional yang satu ini bernama I Gusti Ketut Jelantik ? 

Nah pahlawan nasional ini adalah merupakan perdana menterinya Kerajaan Badung yang ada di Pulau Bali. 

Tokoh ini yang memberikan perlawanan dan melawan upaya Belanda pada saat itu untuk menaklukan dan menduduki Pulau Bali. 

Ia sebagai seorang pemimpin rakyat Bali, melakukan berbagai perlawanan terhadap ekspedisi yang dilakukan oleh Belanda. 

Ekspedisi itu dilakukan oleh Belanda pada tahun 1846, 1848, dan 1849. 

Namun, perlawanan itu harus berakhir saat I Gusti Ketut Jelantik kalang dalam peperangan tersebut, dan ia tewas saat diserang oleh Belanda. 

Dimana pada saat itu ia mengungsi ke Kintamani di Gunung Batur daerah atau wilayah Kerajaan Karangasem pada tahun 1849.

Demikianlah untuk jawaban soal pertanyaan diatas tentang Perjuangan Pahlawan Nasional yang Berjuang Sebelum Tahun 1908 Siapa Saja ? 

Ini kunci jawaban untuk kelas VIII SMP/MTs soal pertanyaan untuk Aktivitas 4.1 halaman 79.

*Disclamer untuk kunci jawaban diatas 

1. Kunci jawaban untuk soal pertanyaan dan tugas diatas tidaklah menjadi kunci jawaban yang mutlak benar ataupun salah. 

Karena jawaban diatas hanya sebagai bahan pembelajaran dan untuk menambah referensi saja. Jadi tidak ada jaminan jawaban diatas benar.

2. Soal untuk pertanyaan diatas memungkinkan untuk kunci jawabannya bersifat terbuka. Itu artinya adik adik dapat menambah, menemukan, mengeksplore jawaban lainnya. 

3. Kunci jawaban diatas tidak bisa dijadikan sebagai patokan dalam menjawab soal atau tugas yang diberikan.

Jawaban diatas hanya untuk bahan pembelajaran dan pegangan kepada siswa, pelajar, atau orang tua yang mendampingi anaknya belajar di rumah. 

Sumber Bacaan Sosiologi.info : 

Buku Pembelajaran tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Edisi Revisi 2017, Penulis oleh Lukman Surya Saputra, Ida Rohayani, dan Salikun, Penyelisa Penerbitan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !