8 Contoh Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara di Lingkungan Masyarakat

Sosiologi Info – Berikut ini adalah Contoh Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara di Lingkungan Masyarakat yang benar dan bisa sebagai contoh.

Apa saja contoh kasus pelanggaran hak warga negara di lingkungan kehidupan sehari hari masyarakat tersebut.

Mari simak pembahasan dan penjelasannya mengenai topik materi pembelajaran tersebut di bawah ini ya.

Manusia hidup dalam kehidupan sudah diatur hak dan kewajibannya. Hak dan kewajiaban diatur dalam perundang-undangan. 

Hidup setiap indidu selalu beriringan dnegan hidup individu lainnya hal ini juga sama hal dengan hak dan kewajiban. 

Setiap individu tidak boleh menganggu hak dan kewajiban ornag lain atau bisa dikatan mempunyai sikap menghargai. 

Di lingkungan masyarakat maish banyak kasus pelanggaran hak warga Negara yang terjadi. Apakah sobat mengetahuinya? Mau tahu apa saja contohnya? Mari simak pembahasannya di bawah ini.

Sekilas Memahami Pelanggaran

Pelanggaran hak warga Negara merupakan suatu perilaku yang terjadi ketika warga Negara tidak dapat menikmati atau memperoleh haknya sebagaimna semestinya yang ditetapkan oleh undang-undang. 

Pelanggaran hak warga Negara merupakan akibat dari adanya pengingkaran terhadap kewajiban, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warga Negara itu sendiri.

Ada 8 Contoh Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara di Lingkungan Masyarakat

Berikut ini beberapa contohnya, yaitu:

1. Tidak Menaati Peraturan Lalu Lintas

Setiap warga Negara mempunyai kewajiban untuk menaati peraturan lali lintas baik itu untuk pejalan kaki, pengendara bermotor dan pengguna jalan lain. 

Contoh: tidak mempunyai surat kendaraan yang lengkap, parkir secara sembarangan di suatu tempat, melanggar lampu merah, dan lain lain. 

Perbuatan tersebut melanggar Undang undang lalu lintas, melanggar kewajiban menghormati hak orang lain. 

Apalagi bila pelanggaran tersebut diikuti dengan membahayan orang lain maka sesorang melangar hak asasi orang lain.

2. Merusak Fasilitas Umum

Merusak fasilitas umum berarti pelanggaran hak warga Negara terhadap lingkungan. Contoh fasilitas umum yag sering kali dirusak adalah telepon umum.

Mencoret-coret halte, merusak kendaraan umum, padahal jika rusak akan merugikan diri sendiri yang menggunakan fasilitas tersebut.

3. Membuang Sampah Sembarangan

Membuang sampah sembarangan berarti pelanggaran hak warga Negara terhadap lingkungan dan alam sekitar. 

Membuang smapah sembarangan akan berakibat pada lingkungan yang kootr, bau dan banjir maka kita sendirilah yang akan rugi dan merugikan ornag lain.

4. Tidak Berpartisipasi dalam Kegiatan Lingkungan

Contoh kegiatan lingkungan ialah pelaksanaan siskamlin, membayar iuran wraga dna ikut serta dalam membantu korban bencana alam.

5. Tidak Jujur dan Melakukan Korupsi

Dampak korupsi bagi Negara sebenanrya ialah perilaku yang mencerminkan tidak kejujuran, perilaku ini merugikan rakyat dan Negara.

6. Tindakan Diksriminasi

Dalam kehidupan bermasyarakat, pastinya menemui setiap orang yang berbeda-beda baik itu dari latar belakang etnis maupun agama yang ia percayai. 

Ada beberapa pihak yang melakukan diskriminasi terhadap oranglain seperti dalam agama. 

Ia meyakin bahwa agama yang ia anut ialah agama yang paling baik sehingga menganggap bahwa gama lain buruk.

7. Tindakan Pencurian

Tindakan pencurian merupakan kasus pelanggaran hak warga Negara, karena dalam pencurian ia melakukan kegiatan mencuri yang tidak sesuai dengan haknya. 

Pencurian sering kali terjadi dalam bentuk benda, uang, harta maupun aset dari orang lain.

8. Tindakan Kekerasan

Fenomena tindakan kekerasan sering terjadi di lingkungan masyarakata, apalagi jika terjadi suatu permasalahan. 

Tindakan kekerasan merupakan bentuk kasus pelanggaran hak warga Negara. Nah itulah pembahasan dan penjelasannya.

Demikian pembahasan tentang Ada 8 Contoh Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara di Lingkungan kehidupan masyarakat sehari harinya. Semoga bermanfaat ya adik adik pembaca.

Penulis: Nadia Safitri

Sumber Refrensi:

Tasum dan Rani Apriani. 2019. “Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan”. Yogyakarta:Penerbit Deepublish.