-->

Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi Beserta Unsur Intrinsiknya

Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi Beserta Unsur Intrinsiknya.
Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi Beserta Unsur Intrinsiknya

Sosiologi Info - Apa saja contoh cerpen pengalaman pribadi? Mari simak contoh cerita pendek tentang motivasi beserta dengan unsur intrinsiknya.

Sebelum membaca contohnya mari simak pengertian singkat mengenai cerpen, berikut penjelasannya di bawah ini. 

Sekilas Pengertian Cerpen

Cerpen adalah karangan pendek berbentuk prosa. Dalam cerpen, suatu segmen kehidupan seorang tokoh tersegmentasi.

Di isi dengan peristiwa-peristiwa yang saling bertentangan, mengharukan atau menarik, dan mengandung kesan-kesan yang tak terlupakan (Kosasih dkk , 2004: 431). 

Cerpen atau cerita pendek adalah bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen cenderung pendek, padat, dan to the point. 

Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi Beserta Unsur Intrinsiknya

Berikut adalah contohnya, yaitu : 

Pengalaman Berlibur di Pantai

Liburan semester lalu Aku dan keluarga berlibur ke tempat Nenek. Dalam suasana yang masih pandemi kami berlibur ke sana dengan naik mobil. 

Aku beruntung pandemi pada akhir tahun kemarin mulai mereda. Meskipun masih harus tetap  mematuhi protokol kesehatan. Tentunya aku sudah jauh hari mempersiapkan kegiatan liburan tahun ini.

“Lala, Apakah barang-barang sudah siap dikemasi?”, ujar Ibuku

“Sudah, tapi cemilan untuk di mobil belum Bu, sedikit lagi selesai,” tuturku.

Setelah semuanya sudah selesai, kami pun bergegas membawa barang-barang yang akan di bawa berlibur ke rumah nenek. 

Dirasa sudah siap, kami pun berangkat sekitar pukul 07:00 WIB, mengingat di hari libur pasti jalanan akan sedikit macet. Maka dari itu kami memutuskan berangkat pagi.

Lokasi tempat Nenekku berada tidak terlalu jauh dari tempat tinggalku, yaitu sekitar 90 KM dan kami memutuskan untuk menyewa mobil rental. Ya, cukuplah untuk kami berlima orang ini.

Ada aku, Ibu, Ayah, dan kedua kakak laki-lakiku. Benar. Rasanya jenuh bila harus terus berdiam di rumah dan membuka buku. 

Akhirnya kami berlibur juga setelah hampir dua tahun berdiam diri di rumah karena pandemi. Belajar itu sangat penting, tapi kukira liburan dan jalan-jalan pula tidak boleh diremehkan. 

Kalau sudah jenuh, tidak ada gunanya belajar karena apa pun materi ajar bakal enggan masuk ke otak. Ya begitulah pikirku.

 Kami sampai di rumah nenek pukul sembilan pagi. Aku langsung menata barang-barang dengan rapi, meskipun dengan keadaan yang cukup lelah saat perjalanan jauh.

Hari ini kami berencana selepas shalat Zuhur pergi ke kebun binatang di kota tempat nenekku tinggal.

Sampailah kami semua pada tujuan pertama. Kebun binatang. Di sana aku melihat binatang seperti monyet, gajah dan juga harimau. 

Banyak sekali perubahan yang terjadi di sini selama dua tahun lamanya aku tidak ke sini. Biasanya, akhir tahun aku dan keluarga selalu ke sini untuk berwisata.

Setelah puas melihat binatang, kami pun pergi ke pantai yang tidak jauh dari rumah nenek. Kami akan menhgabiskan waktu di sini sampai malam menjemput. 

Aku tentunya ingin melihat sunset di sore hari. Pemandangan yang sudah lama tidak aku temui selama dua tahun ini.

Setelah melaksanakan shalat Ashar, aku dan kedua kakakku pergi ke tepi pantai. Bermain ombak, berlarian dan mencari binatang kecil di tepi pantai. 

Tapi dari kejauhan aku melihat orang-orang ramai seperti sedang terjadi sesuatu. Lalu aku dan kakakku bergegas ke sana untuk melihat apa yang terjadi.

“Dasar pengamen tidak tahu diri,” Maki Ibu tersebut.

“Maaf Bu, tapi Ibu salah paham”, tutur anak itu.

“Salah paham gimana, jelas dompet saya hilang dan kamu habis mengamen di dekat saya,” raut wajah ibu itu terlihat menahan amarah

Tapi saya tidak ada mengambil dompet Ibu, dan saya memang pengamen tapi saya tidak diajarkan orang tua saya untuk mencuri, tutur anak tersebut sambil meremas tepian bajunya.

“Sebaiknya ibu cek kembali di tasnya, siapa tahu ketinggalan di mobil ibu atau di suatu tempat, tutur kakakku.

Ibu tersebut kembali memeriksa tas, dan ya ternyata dometnya tertinggal di mobil. Anak ibu tersebut memberi tahu lewat sms kalau dompet ibunya tertinggal. 

“Maaf, saya teledor ujar ibu tersebut. Ternyata dompet saya tertinggal di mobil sewaktu ingin duduk di tenda itu.”

“Iya ibu, lain kali jangan menuduh seseorang tanpa bukti. Lihatlah anak ini dipertontonkan orang-orang. Pasti dia juga ketakutan”, ujar kakakku yang bernama Bayu.

“Saya minta maaf ya, Nak.” 

“Iya bu, tutur anak itu.”

Aku yang melihat kejadian itu merasa kasihan dengan orang yang dituduh tanpa adanya bukti. Di liburan kali ini.

Aku menemukan sebuah kisah yang pelajarannya bisa dijadikan pedoman agar tidak menuduh orang secara sembarangan.

Setelah melihat pertengkaran itu, kami lanjut melihat sunset. Wah, betapa bagusnya senja di sore itu. 

Kami sekeluarga akhirnya memutuskan untuk pulang cepat lantaran hari yang akan turun hujan. Rencana untuk sampai malam di sini ternyata gagal. 

Akhirnya kami pulang ke rumah nenek untuk beristirahat dan melanjutkan hari esok dengan keadaan yang lebih fresh.

Unsur Intrinsik

Berikut ini unsur intrinsik dari cerpen di atas yaitu :

1. Tema: Pengalaman Pribadi

2. Alur/Plot: Maju.

3. Setting: Rumah Lala, rumah Nenek, Kebun Binatang, Pantai

4. Tokoh: Lala, Ibu, Kakak, Pengamen, Ibu-ibu di Pantai

5. Watak: Rina (Baik), Ibu (Penyayang), Bayu (Bijaksana), Pengamen (Baik), Ibu di Pantai (Sombong, Suka menuduh)

6. Sudut Pandang: Sudut pandang orang pertama 

7. Amanat: Jangan pernah menuduh seseorang tanpa adanya bukti yang jelas

Demikian pembahasan tentang topik Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi Beserta Unsur Intrinsiknya. semoga bermanfaat ya adik adik.

Penulis: Suci Kurnia Putri

Sumber Referensi

Kosasih. 2004. Teori Pengkajian Sastra. Bandung: Titian Ilmu.

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !