Kunci Jawaban PKN Kelas 12 SMA Halaman 2, 3
Sosiologi Info – Berikut pembahasan Kunci Jawaban Tugas Berita Terkait Kasus-Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban warga Negara PKN Kelas 12 SMA Halaman 2, 3.
Mari simak penjelasan dan pembahasannya yang tertera di bawah ini dengan saksama ya adik-adik. Seperti yang dilansir dari buku pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Untuk kelas XII SMA, MA, MAK, edisi revisi 2018. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Dengan penyelia penerbitan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud RI tahun 2018.
Sebelum memperhatikan jawaban alternatif yang telah disajikan, tentunya disarankan untuk adik-adik terlebih dahulu menjawab soal tersebut sesuai pemahamannya.
Jawablah tugas tersebut sesuai kadar kemampuan adik-adik dahulu. Nah, setelah selesai menjawab soal tersebut.
Adik-adik bisa menambahkan atau membandingkan hasil jawaban apakah sudah menjurus kepada hal yang sama.
Perlu adik-adik ketahui bahwa jawaban alternatif yang disajikan ini hanya sebagai tambahan dalam pembelajaran. Jadi adik-adik bisa mengambil apa yang kurang dalam pembelajaran tersebut.
Jawaban ini tentunya tidaklah mutlak benar 100 persen, silakan adik-adik mencari jawaban yang relevan lainnya.
Kunci Jawaban Tugas Berita Terkait Kasus-Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban warga Negara PKN Kelas 12 SMA Halaman 2, 3
Berikut soal dan jawabannya
Sebagai tahap awal pembelajaran pada bab ini, cermatilah berita di bawah ini.
Mendagri: Partisipasi Pilpres 70 Persen Sudah Luar Biasa
Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Indonesia Bersatu II, Gamawan Fauzi mengapresiasi tingginya partisipasi pemilih pada Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli lalu.
Dia menilai, partisipasi pemilih Pilpres mencapai 70 persen adalah luar biasa.
“Ini (partisipasi pemilih) 70 persen itu luar biasa. Sudah bagus,” kata Gamawan di Gedung Kemendagri, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2014).
Ia mengatakan, wajar jika persentase angka partisipasi pemilu legislatif (Pileg) lebih tinggi dibandingkan Pilpres.
Sebab, kata Gamawan, pada Pileg, kandidat dipilih lebih banyak. “Kalau Pileg kerabat ikut memilih.
Kandidatnya lebih banyak, 12.000 orang. Kalau Pilpres ini hanya empat orang kandidat,” ujar mantan Gubernur Sumatera Barat itu.
Sebelumnya, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengakui persentase tingkat partisipasi pemilih pada Pilpres 2014 menurun dibandingkan Pileg April 2014 dan Pilpres 2009.
Partisipasi pemilih Pilpres 2014 hanya 70 persen. “Partisipasi (Pilpres 2014) sekitar 70 persen. Memang kalau dilihat tren nasional mengalami penurunan,” kata Sigit.
Partisipasi pemilih pada Pileg 2014 mencapai 75,14 persen. Sedangkan pada Pilpres 2009 partisipasi pemilih adalah 72 persen. Namun, dia mengatakan, angka 70 persen bukan angka yang buruk.
Pada Pileg tercatat ada 124.972.491 suara sah. Adapun daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu Legislatif 2014 mencatatkan 185.826.024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan, partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2014 mencapai 75,11 persen.
Dengan angka partisipasi itu, 24,89 persen pemilih tidak menggunakan hak pilihnya. Adapun total pemilih yang tercatat dalam DPT pilpres sebanyak 190.307.134 orang.
Jumlah ini meningkat 2.454.142 orang dari DPT Pileg. Penurunan tingkat partisipasi di Pilpres terjadi secara persentase, meski terjadi peningkatan dari sisi jumlah suara.
Sumber: http://www.kemendagri.go.id
Nah, setelah Anda mencermati berita tersebut, jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Mengapa partisipasi pemilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mengalami penurunan dibandingkan dengan angka partisipasi pada saat Pemilu Legislatif (Pileg) 2014?
2. Berdasarkan berita tersebut, jumlah pemilih yang tidak memberikan hak pilihnya (golongan putih/Golput) pada Pilpres 2014 sebesar 30 %.
Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan Pilpres 2014 (27,7%) dan Pilpres 2004 (24%).
Berkaitan dengan hal tersebut, coba Anda identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya angka Golput tersebut!
3. Apakah Golput dapat dikatakan sebagai bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?
4. Menurut Anda, apa dampak terburuk ketika tingkat partisipasi rakyat pada pemilihan umum terus mengalami penurunan?
5. Coba Anda rumuskan solusi untuk mencegah terus menurunnya tingkat partisipasi rakyat pada kegiatan pemilihan umum!
Jawabannya yaitu;
1. Salah satu hal yang menyebabkan partisipasi masyarakat yang menurun adalah kurang puasnya masyarakat terhadap kinerja lemba eksekutif.
Masyarakat menganggap badan eksekutif hanya sebagai sebuah simbolik tanpa pembuktian kinerja yang baik.
Hal ini terbukti dari hasil survei KPU yang mengatakan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja di semua sektor pemerintahan turun hingga 40%.
Sekitar 90,2 % dari responden pun menyebut tidak puas terhadap kinerja partai politik.
Selain itu, penyelenggara juga memperketat daftar pemilh khusus tambahan yang menyebabkan tidak maksimalnya hak pilih masyarakat.
Hal ini disebabkan karena proses adminstratif yang tidak sesuai dengan regulasi. Padahal keinginan masyarakat itu cukup tinggi dalam pemilu.
2. Faktor penyebab meningkatnya golput
> Faktor sosial ekonomi seperti pendidikan, pekerjaan dan keadaan ekonomi sangat memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam masyarakat.
> Faktor Psikologi dan pilihan yang rasional turut berpengaruh dalam pemilihan.
Dalam hal ini masyarakat kurang percaya terhadap janji-janji yang sudah diberikan, kenyataannya tidak terlaksanakan sebagai mana mestinya
> Faktor lainnya seperti tidak terdaftar dalam pemilihan, tidak datang ke TPS dengan berbagai alasan sehingga tidak bisa menghadiri pemilihan
3. Golput bukan bentuk dari pelanggaran hak, karena sejatinya golput adalah hak dari warga negara tersebut untuk memilih.
Tetapi golput juga tidak baik lantaran satu suara menentukan bagaimana jalannya orang-orang dalam pemerintahan itu.
4. Dampak terburuk ketika tingginya Golput di Indonesia adalah program dari calon Presiden tidak didukung oleh masyarakat. Hal ini karena visi dan misi yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
5. Solusi mencegah tingginya golput seperti berkomunikasi dengan masyarakat terkait pentingnya menggunakan hak pilih pada saat pemilu.
Kemudian juga gencar melakukan sosialisasi dengan masyarakat dan memberikan edukasi sejak dini melalui lembaga pendidikan di sekolah.
Nah itulah jawaban dari pertanyaan soal di Tugas Berita Terkait Kasus-Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban warga Negara PKN Kelas 12 SMA Halaman 2, 3.
Disclaimer :
1. Jawaban tersebut tidaklah menjadi kunci jawaban yang mutlak benar 100 persen
2. Silahkan adik adik mencari jawaban relevan lainnya sesuai pertanyaan tugas tersebut
3. Tambahkan lagi referensi bacaan agar dapat memperkaya pemahaman adik-adik dalam proses belajar.