Geliat Partai Politik di Indonesia dalam Perspektif Alex Inkeles, Ini Pemikiran dan Peran Penting Partai
Sosiologi Info - Berikut ini pembahasan dan ulasan tentang Geliat Partai Politik di Indonesia dalam Perspektif Alex Inkeles, Ini Pemikiran dan Peran Penting Partai.
Melihat Geliat Partai Politik di Indonesia
Dewasa ini, pembicaraan mengenai partai politik adalah sebuah problematika yang kemudian melatarbelakangi algoritma.
Wawasan politik di tengah masyarakat apalagi detik-detik menjelang pemilu 2024 nanti.
Bicara mengenai partai politik, maka secara tidak sengaja kita telah mengawasi masa depan politik Indonesia.
Sebagai pondasi demokrasi, partai politik memiliki kedudukan yang strategis dalam mengawasi dinamika demokrasi kearah yang lebih substansial.
Bahkan kehadiran partai politik dapat mewujudkan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengawasi arah pembangunan Indonesia yang akan dating.
Dinamika modernisasi bagi studi politik telah mengisyaratkan suatu bentuk proses meningkatnya kompleksitas masalah-masalah manusia yang memerlukan tindakan politik.
Secara umum, politik menjadi urusan yang melingkupi diferensiasi peran sekaligus juga mengintegrasikan struktur organisasional.
Modernitas peran dan struktur organisasional politik mengisyaratkan keberadaan partai-partai politik yang bertindak sebagai mata rantai penghubung antara publik dan pemerintah.
Komisi Pemilihan Umum atau KPU telah menyampaikan, bahwa lembaga KPU telah resmi membuka pendaftaran partai politik calon peserta pemilu 2024.
Sesuai dengan aturan KPU (PKPU) Nomor 3 dan 4 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu.
Tercatat ada Sembilan parpol yang sudah menyerahkan dokumen pendaftaran partai calon peserta pemilu 2024.
Kesembilan partai tersebut adalah PDI Perjuangan, Partai Keadilan Persatuan (PKP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Partai Reformasi, Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), Perindo, NasDem, Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Daulat Indonesia (Pandai).
Berangkat hal ini, perlu peninjauan kembali apakah modernisasi politik dalam konteks parpol sudah mulai berlangsung atau belum.
Hal ini mengingat bahwa pentingnya kita merujuk apabila melihat pada kondisi politik Indonesia saat ini, dimana semakin banyaknya geliat partai baru yang ikut mewarnai isu perpolitikan nasional.
Dalam rumusan Huntington (1983: 42-43) modernisasi politik melibatkan tiga pola, yaitu rasionalisasi wewenang, diferensiasi struktur dan perluasan peran serta massa bidang politik.
Dengan motivasi dan orientasi yang kuat terhadap pengembangan organisasional politik, sesungguhnya organisasi-organisasi politik di Indonesia.
Mampu menjadi instrumen utama dalam perubahan ke arah modernisasi dalam kehidupan politik.
Merujuk pada situasi dan kondisi masalah yang ada, maka setidaknya ada dua solusi yang diketengahkan.
Pertama, ialah merevitalisasi format demokrasi dengan merumuskan strategi untuk memperbaiki kelembagaan pemilu.
Sebagai pesta demokrasi rakyat dengan mereformasi sistem pemilu agar lebih partisipatif,kondusif, efektif dan efisien.
Kedua, revitalisasi demokrasi akan menuntun pada upaya untuk memodernisasi partai politik.
Sistem pemilu yang lebih ramah dan menerapkan rekrutmen yang lebih berbasis pada pengalaman, kompetensi dan komitmen anggota.
Untuk mewujudkan aspirasi masyarakat sekaligus memperjuangkan kepentingan umum, maka dibutuhkannya sebuah tindakan untuk melakukan modernisasi.
Modernisasi ialah memilih tujuan untuk pembangunan SDM partai politik yang luwes dan kokoh untuk memenuhi tuntutan tuntutan terhadap aspirasi publik yang diajukan.
Pembangunan partai politik yang luwes membutuhkan perubahan-perubahan yang signifikan, khususnya pada badan partai politik itu sendiri.
Begitu pula dengan ulasan diatas yang ditulis dalam metode penulisan analisis deskriptif ini dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai catatan pertimbangan.
Bagi seluruh partai politik di indonesia, akankah lingkaran permasalahan ini akan terus-terusan berkembang biak tanpa ada obat penawar sekalipun?
Tentu tidak, dengan hal semacam ini adalah bentuk aspirasi inspiratif dari bagian masyarakat yang mencoba peduli untuk menjadi pemerhati politik.
Partai politik di Indonesia harus mampu melakukan pembenahan kelembagaan dengan melakukan penguatan internal partai.
Komitmen terhadap fungsi partai akan membangun demokrasi dan modernisasi parta. Jika penguatan internal telah dilakukan.
Kekuatan demokratisasi partai akan terdorong keluar sehingga dapat menjadi efek gelombang bagi peran serta masyarakat menuju arah manusia modernisasi kehidupan politik.
Kajian Pustaka
Dalam penulisan ini juga akan diperkuat dengan beberapa kajian pustaka yang akan dilampirkan dimulai dari :
1. Menurut Pakar Ilmu Politik, mendiang Miriam Budiardjo dalam bukunya Partisipasi dan Partai Politik.
Tinggi atau rendahnya partisipasi politik di masyarakat menjadi indikator penting bagaimana perkembangan berdemokrasi di negara tersebut.
Semakin tinggi tingkat partisipasi politik masyarakatnya, maka itu menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap perkembangan politik di negara mereka.
Sebaliknya, semakin rendah angka partisipasi politik masyarakat di suatu negara menjadi pertanda kurang baik.
2. Kemudian Arsyi dalam International Journal of Government and Social Science berjudul Modernisasi Partai Politik di Era 4.0
Dijelaskan bahwa Modernisasi partai politik ialah dinamika modernisasi politik yang mengisyaratkan suatu proses.
Meningkatnya kompleksitas masalah-masalah manusia yang memerlukan tindakan politik.
Secara umum dapat dikatakan bahwa politik menjadi urusan yang melingkupi diferensiasi peran sekaligus mengintegrasikan struktur organisasional.
3. Menurut Alex Inkeles perhatian utama sosiologi adalah hubungan sosial, lembaga dan masyarakat yang menjadi unit analisis sendiri dalam ilmu sosiologi.
Kajian sosiologi selalu berkaitan dengan adanya hubungan-hubungan sosial masyarakat,proses-proses sosial.
Struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, konflik sosial yang selalu ada didalam suatu masyarakat (Puji Qomariyah,2008:9).
Peran Penting Partai Politik
Sebagai penutup daripada sekelumit ulasan ini, dapat kita simpulkan bahwasannya dalam era reformasi ini.
Partai politik menjadi salah satu institusi yang memiliki peran penting dan tak jauh kalah pentingnya kondisi internal SDM partai itu sendiri.
Karena mau tak mau, sadar tak sadar seluruh pimpinan struktural fungsional menjadi lokomotif arah partai sebagai wadah pemangku aspirasi masyarakat.
Partai politik diyakini sebagai instrumen yang strategi bagi perkembangan demokrasi. Modernisasi partai politik ialah dinamika modernisasi politik yang mengisyaratkan.
Suatu proses meningkatnya kompleksitas masalah-masalah manusia yang memerlukan tindakan politik.
Secara umum dapat dikatakan bahwa politik menjadi urusan yang melingkupi diferensiasi peran sekaligus mengintegrasikan struktur organisasional.
Modernitas peran dan struktur organisasional politik mengisyaratkan keberadaan partai-partai politik yang bertindak sebagai mata rantai yang menghubungkan publik dan pemerintah.
Hendaknya kajian ini dapat menjadi penyuluh bagi pemerintah sebagai pemangku kebijakan sekaligus yang mengatur kedaulatan birokrasi negeri.
Merancang dan melahirkan ketentuan ketentuan hukum memang tidak semudah mengoreksi kesalahan.
Namun disisi itu harus ada upaya dalam penyempurnaan dan menyempurnakan hukum yang berlaku.
Sekaligus semoga tafsiran keadaan dalam tulisan ini menjadi pegangan untuk masyarakat sebagai pelangsung regulasi negara agar tidak terombang-ambing.
Dengan hal-hal yang dirasa melemahkan hak, wewenang dsb. Nah itulah pembahasan diatas tentang pemikiran Alex Inkeles.
Demikianlah ulasan tentang Geliat Partai Politik di Indonesia dalam Perspektif Alex Inkeles, Ini Pemikiran dan Peran Penting Partai.
Penulis oleh Yudhistira Ananta
Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik
DAFTAR PUSTAKA
A. Y. (2022). MODERNISASI PARTAI POLITIK DI ERA 4.0. International Journal of Government and Social Science, 8, 81-83. T. M. (1948). Gerpolek (Gerakan Politik Ekonomi.
Yuningsih, N. Y. (2020). Partai dan Modernisasi Politik. Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Unpad.