Faktor Faktor Penting dalam Public Speaking
Faktor Faktor Penting dalam Public Speaking
Penulis oleh : Sandewa Jopanda (Mahasiswa Sosiologi Universitas Riau 2017)
Sosiologi Info - Faktor penting dalam public speaking. Public speaking bukanah sebuah kemampuan yang dibawa sejak lahir
melainkan bakat yang bisa dipelajari.
Kebanyakan orang sulit mempelajarinya
dikarenakan kurangnya pengetahuan akan public speaking yang sebenarnya.
Sebagai
ilmu yang dapat dipelajari tentunya public speaking memiliki faktor-faktor
penting.
Faktor Faktor Penting dalam Public Speaking
Menurut penelitian DR. Albert Mehrabian, seorang profesor dari UCLA
University (dalam Bintang, 2014:14) bahwa faktor komunikasi personal adalah :
1.
7% dari Kata-kata
Kata-kata memang memiliki pengaruh
terkecil. Namun kata-kata tetap saja
berperan penting dalam public speaking.
Tidak mungkin sebuah diskusi, presentasi, pidato, seminar, workshop,
dan acara sejenisnya berlangsung tanpa
kata-kata. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
Bahwa public speaking merupakan kegiatan berinteraksi
yang didalamnya memerlukan kontak
sosial dan komunikasi. Komunikasi akan terjadi bila ada kata-kata (kalimat) dari seseorang kepada lawan
bicaranya.
2. 38% dari Nada Suara (Intonasi)
Seorang public speaker tidak
mungkin menggunakan nada yang sama dari awal
sampai akhir dia berbicara.
Variasi dari setiap tekanan nada (intonasi) menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi
para pendengar. Sebagai contoh, perhatikan
perbedaan kata-kata berikut ini.
* Saya pintar = kalimat ini bernada datar sehingga lebih
seperti sebuah pernyataan.
* Saya ? Pintar ? = kalimat ini
mengandung nada yang tinggi mengakibat- kan
kalimat ini lebih terdengar seolah tidak
percaya.
3. 55% dari Bahasa Tubuh (Gesture)
Bahasa tubuh (gesture) mempunyai
pengaruh paling besar dalam public speaking.
Tubuh mampu melakukan gerakan-gerakan lucu.
Atau unik yang akan mengundang audiens tertawa.
Sebuah public speaking akan kering bila hanya dengan kata-kata indah tanpa memberikan
gerak tubuh.
Tidak perlu memberikan gerak tubuh yang terlalu rumit cukup dengan
gerakan-gerakan sederhana.
Contohnya
kita bisa menunjukkan kepalan tangan dan menyuruh
audiens untuk berkata “bom” saat melihatnya.
Kemudian, saat melihat kepalan tangan tadi terbuka,
suruhlah audiens untuk berujar “bas” dan terakhir lemparkan tangan yang terbuka
ke audiens dengan dibarengi kata “tis”.
Pembelajaran public speaking tidak
mungkin dengan sekali atau dua kali latihan kemudian menjadi ahli public
speaking. Banyak tantangan yang akan dihadapi, seperti rasa takut.
Rasa takut
menjadi kendala yang sering dirasakan bagi para pemula public speaking.
Pengetahuan kita bisa jadi sangat luas, namun saat berdiri didepan banyak
orang, otak kita menjadi susah untuk berpikir.
Hasil penelitian Neurologist di
Brussels, menunjukan bahwa rata-rata orang dapat berpikir 800 kata per menit.
Rata-rata trainer hanya dapat berkata 120 kata per menit.
Ini membuktikan bahwa
trainer sekalipun akan kehilangan banyak kata ketika tampil di depan publik.
Menurut Iensufiie (2010:191) didalam sebuah komunikasi secara verbal, ada empat
unsur yang harus diperhati-kan, yaitu:
1. kata-kata yang diucapkan,
2. Intonasi suara,
3. Gerakan tubuh (body languange),
dan
4. Arti yang ditangkap.
Dalam hal ini, makna dari setiap
ucapan dan gesture public speaker harus dapat dimengerti audiens atau pendengar.
Sehingga tidak terjadi kesalah-pahaman.
Dan perbedaan arti yang dimaksud di public speaker dengan pendengarnya.
Pemilihan kata
haruslah baik dan jelas agar ketika menampilkan
materi pendengar terhindar dari kebingungan disebabkan kata-kata yang ambigu.
Hal yang hampir sama dijelaskan
oleh seorang public speaker kelas dunia, yakni King (2007:27). Dia menjelaskan
2 syarat utama dalam public speaking. Pertama, Kata-kata dan yang kedua adalah
bahasa tubuh (gesture).
Untuk menjadi public speaker yang
baik tentunya kita perlu memperluas wawasan dan mempertajam daya nalar kita
agar ketika berdiri dihadapan publik kita mampu menguasai suasana tempat kita
bicara.
Daya nalar akan sangat berguna
dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dalam sebuah diskusi,
rapat, seminar, workshop, dan lain sebagainya.
Berdasarkan pendapat para ahli
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ada empat faktor penting dalam public
speaking.
Dimana faktor-faktor tersebut harus bisa dikuasai oleh setiap orang
yang ingin belajar mengenai public speaking.
Setelah memahami dan menguasainya,
latihan harus dilakukan agar menambah kepercayaan diri sehingga dalam
penyampaian nantinya tidak menimbul-kan ketidakmenarikan.
Berikut 4 faktor
penting dalam public speaking.
1. Kata-kata,
2. Nada suara (intonasi),
3. Bahasa tubuh (Gesture), dan
4. Arti yang ditangkap.
Simpulan
Public speaking
adalah suatu kemampuan mengekpresikan gagasan dengan cara komunikasi yang
efektif untuk memengaruhi, mengubah opini, mengajar, mendidik, memberikan penjelasan
serta memberikan informasi di-hadapan publik Ada banyak lagi alasan pentingnya public speaking.
Terutama
untuk mahasiswa yang tentu begitu memerlu-kan hal ini. Berdasarkan penjelasan
dari para ahli tersebut dapat disimpulkan ada 6 alasan penting public speaking. Berikut 6 alasan
pentingnya public speaking tersebut.
1.Dapat
meningkatkan penghormatan dan penghargaan dari orang lain,
2.Dapat
meningkatkan citra diri lebih smart
dan berbakat,
3.Dapat
digunakan sebagai metode pendidikan,
4.Dapat
memberikan informasi secara jelas,
5.Dapat
digunakan sebagai alat mencari kedudukan, dan
6.Membuka
jalan kesuksesan.
Begitu
pentingnya public speaking sehingga
kita perlu memperhatikan faktor-faktor dalam memahaminya.
Agar nantinya
mendapatkan kelancaran dalam berbicara nantinya. Ada banyak faktor-faktor
penting dalam public speaking.
Namun, Berdasarkan penjelasan dari para ahli
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ada 4 Faktor penting dalam public speaking yaitu:
1.
Kata-kata,
2.
Nada suara (intonasi),
3.
Bahasa tubuh (Gesture), dan
4.
Arti yang ditangkap.
Sumber
Refrensi :
Widyanto
Bintang : Powerful Public Speaking
Tikno
Iensufiie. Leadership untuk Profesional
dan Mahasiswa
Larry
King. How To Talk To Anyone, Anytime,
Anywhere
Ronny
H Mustamu. “Menjadi Pembicara Publik Handal: Fenomena Public speaker antara
kebutuhan atau tren”. Jurnal Komunikasi
Islam
Soerjono
Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar