-->

Secara Sosiologis, Tiga Tugas Pokok Seorang Pemimpin

Memberikan suatu kerangka pokok yang jelas. Dimana kerangka pokok itu dapat dijadikan pegangan bagi masyarakat.

Sosiologi Info - Memberikan suatu kerangka pokok yang jelas. Dimana kerangka pokok itu dapat dijadikan pegangan bagi masyarakat.

Debat perdana pemilihan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 sudah terlaksana pada 17 Januari 2019. Debat perdana ini membahas tentang Hukum, HAM dan Terorisme. 

Kita sudah melihat bagaimana proses debat berlangsung, kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden masing-masing berdiri dan berargumentasi sesuai dengan pendirian dan visi misi mereka dalam bidang Hukum, HAM, dan Terorisme.

Debat perdana ini pun menuai berbagai kritikan, mulai dari perihal kisi-kisi debat, para pendukung paslon yang mengganggu pandangan (pendukung yang berada di belakang kedua paslon), serta kritikan perihal penyampaian visi dan misi atau argumen perihal tema debat yang kurang memuaskan dari kedua jawaban dan argumen masing-masing paslon. 

Ada yang bilang, bahwa kok malah tim sukses kedua paslon yang bagus ya dalam menyampaikan visi dan misi serta argumentasi perihal tema debat perdana tersebut. Lebih menguasai deh tim sukses dari pada kedua paslon presiden dan wakil presiden. 

Masih banyak lah ocehan masyarakat yang menilai debat perdana kurang memuaskan, menurut versi masing-masing.

Sebagai seorang pemimpin, sudah seharusnya kedua paslon menyadari bahwa mereka harus memberikan contoh dan teladan kepada masyarakat. Yah, masak debat pakai kisi-kisi, ada contekan, emmzz..

Pasalnya, jutaan pasang mata yang menyaksikan debat perdana tersebut. Lalu, bagaimana bisa kita yakin terhadap visi dan misi kedua pasangan calon, jika hal kecil saja mereka kesampingkan. 

Kerangka pokok dalam visi dan misi pun tidak secara detail, singkat, padat, dan jelas, mereka menyampaikannya. Terpaku pada apa yang diintruksikan oleh tim sukses yang telah ada di belakang panggung. Sebagai seorang pemimpin, mempunyai kerangka pokok berpikiri yang besar sudah sewajarnya ada dan menjadi pedoman bagi pemimpin dalam menjalankan roda kepemimpinannya.

Jiwa seorang pemimpin, seperti halnya pepatah menyebutkan :

Di muka memberi tauladan
Di tengah-tengah membangun semangat 
Dari belakang memberikan pengaruh

Nah, itu tadi bagaimana seorang pemimpin dapat diharapkan menempati ketiga kedudukan, yaitu sebagai pemimpin di muka, pemimpin di tengah-tengah, dan pemimpin di belakang. 

Memang, harus kita akui menilai seorang pemimpin tidak hanya melalui cara bagaimana ia berdebat di depan umum, seperti halnya debat perdana lalu, ya tetapi setidaknya kita mempunyai penilaian tersendiri. 

Pemimpin harus berani berada di depan, menyampaikan ide dan gagasan yang sesuai dengan visi dan misi besar mereka untuk Indonesia. Tidak hanya sekadar janji politik.

Bagaimana kita akan memilih, jika pilihan itu tidak memungkinkan untuk kita pilih ? Haruskan kita tidak memilih ? Sedangkan kita wajib untuk memilih salah satu dari ke dua paslon presiden ?

Nah, semoga saja untuk debat selanjutkan kita diberikan keyakinan untuk menentukan pilihan kita sebagai masyarakat, dan tentunya debat yang berlangsung sesuai dengan tujuan besar dan cita-cita Indonesia di masa mendatang. 

Dengan harapan agar kedua paslon, baik Jokowi atau Prabowo yang terpilih nanti pada Pemilu 2019 dapat melaksanakan tugas-tugas pokoknya sebagai seorang Presiden Indonesia. Nah, berikut ini secara Sosiologis tugas-tugas pokok seorang pemimpin, sebagai berikut :

Secara Sosiologis, Berikut Tugas Pokok Seorang Pemimpin

-Memberikan suatu kerangka pokok yang jelas. Dimana kerangka pokok itu dapat dijadikan pegangan bagi masyarakat. Dengan adanya kerangka pokok tersebut, maka dapat disusun suatu skala prioritas mengenai keputusan-keputusan yang perlu diambil untuk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi (yang sifatnya potensial atau nyata).

Visi dan Misi yang menjadi pegangan seorang pemimpin. Jika visi dan misi ini sesuai dengan kerangka pokok, serta ide atau gagasan yang Ia punya, maka akan berjalan sebagaimana mestinya. Dan tidak hanya tim sukses saja yang menjalankan visi dan misi tersebut. 

Sangat diperlukan ikut campur dari ide besar seorang pemimpin (presiden tersebut). Jangan hanya mengandalkan tim sukses saja. 

-Mengawasi, mengendalikan serta menyalurkan perilaku warga masyarakat yang dipimpinnya. Seorang pemimpin bangsa, harus aktif dalam menyalurkan ide-ide kecil masyarakat yang ia pimpin, tidak memilah mana yang didahulukan, ia harus bisa membagi sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri. 

Tidak ada tebang pilih, semua diberlakukan sama, baik itu dalam perlakuan hukum, dan hal lainnya, serta bisa memberikan aura positif dan aura semangat (optimisme) kepada masyarakat dalam segala bidang, dengan harapan ada nya peningkatan hasil dari proses optimisme tersebut.

-Bertindak sebagai wakil kelompok di luar kelompok yang dipimpin. Pemimpin, seorang Presiden dipilih atas dasar pemilihan umum (pemilu) seluruh masyarakat mempunyai hak yang sama untuk melakukan pemilihan, sehingga nanti terpilihlah Presiden yang baru, dan tentunya dengan konstituennya yang berbeda juga. 

Bisa jadi, ketika si A memilih no x, dan pilihannya tidak menang, maka masyarakat tersebut juga bagian dari konstituen yang menjadi pemenang tadi. Disinilah seorang pemimpin harus bisa bertindak sesuai dengan keinginan masyarakat, baik yang tidak memilih dia, ataupun yang memilihnya pada saat pemilu berlangsung. 

Begitu juga, berlaku adil, tidak hanya pada kelompok yang ia pimpin, kelompok yang diluar ia pimpin pun, sudah sewajarnya memberikan aura positif. 

Seorang pemimpin juga bisa menerapkan bagaimana proses kepemimpinan itu inging Ia jalankan, yah kalau kita di Indonesia tepatnya cara Demokratis yang menjadi pilihan kita bersama. 

Berikut ini adalah cara atau metode kepemimpinan, yaitu :
-Cara otoriter
-Cara demokratis
-Cara Bebas

"Debat saja ada kisi-kisi, ada contekan. Mana ide besar untuk Indonesia ?"

Sumber Refrensi : Buku Sosiologi Suatu Pengantar oleh Soerjono Soekanto Tahun Cetak 2007 

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !