-->

Definisi Paradigma Perilaku Sosial : Memahami Teori, Metodelogi, dan Contohnya

Pengertian paradigma perilaku sosial dalam sosiologi, yang meliputi pokok-pokok persoalan, teori-teori, metodelogi dan contohnya.
Definisi Paradigma Perilaku Sosial : Memahami Teori, Metodelogi, dan Contohnya
Sosiologi Info - Pengertian paradigma perilaku sosial dalam sosiologi, yang meliputi pokok-pokok persoalan, teori-teori, metodelogi dan contohnya. Yuk baca ulasannya.

Sebagai pedoman dalam melihat berbagai fenomena sosial, paradigma atau cara pandang dalam ilmu sosial terutama Sosiologi menjadi penting.

Menurut Kuhn, paradigma merupakan cara mengetahui realitas sosial yang dikonstruksi oleh mode of thought atau mode of inquiry tertentu, yang kemudian menghasilkan mode of knowing yang spesifik.

Masih kata Kuhn, seperti dikutip oleh Ritzer, paradigma adalah gambaran fundamental dari pokok bahasan dalam ilmu pengetahuan.

Kamu bisa membaca ulasan singkat berbagai paradigma dalam Sosiologi dibawah ini, klik saja :

1. Tiga Paradigma dalam Sosiologi oleh George Ritzer
2. Paradigma Fakta Sosial
3. Paradigma Definisi Sosial

Nah, kalau sudah membaca ketiga artikel diatas kamu boleh lanjut membaca ulasan singkat tentang Paradigma Perilaku Sosial, yuk baca.



Sekilas paradigma perilaku sosial. Paradigma perilaku sosial dikembangkan oleh B F Skiner dengan memakai pendekatan Behaviorisme dari Ilmu Psikologi.

Berkat Skiner, dalam memberikan pemahaman teori, gagasan dan praktek yang dilakukannya, ia telah memegang peranan penting dalam pengembangan Sosiologi Behavior.

Memang, Skiner mengkritik kedua paradigma fakta sosial dan definisi sosial, ia mengatakan kedua paradigma itu bersifat mistik, dan tidak ilmiah.

Karena memberikan pemahaman atau perspektif yang bersifat teka teki, serta tidak dapat diterangkan secara rasional.

Seperti dalam paradigma fakta sosial, terdiri atas struktur sosial dan pranata sosial yang menjadi objek studi dalam paradigma ini.

Kedua paradigma bisa saja menjauhkan Sosiologi dari objek studi berupa barang sesuatu yang konkrit - realistis.

Perilaku manusia yang nampak serta kemungkinan pandangannya (Behavior of Man and Contingencies of Reinforcement), itulah yang menurut Skiner sebagai objek studi sosiologi yang konkrit - realistis.

Dimana perilaku yang tampak, memungkinkan pengulangan atau perulangan yang dilakukan manusia itu sendiri.

Bagi Skiner, pengertian kultur yang diciptakan paradigma fakta sosial dinilai mengandung ide yang bersifat tradisional khususnya dalam hal mengenai nilai-nilai sosial.

Dalam pengertian kultur tak perlu disertai unsur mistik, yaitu ide dan nilai sosial. Alasannya karena orang tidak dapat melihat secara nyata ide dan nilai-nilai dalam mempelajari masyarakat.

Memang sih, yang terlihat jelas adalah bagaimana manusia itu hidup, memelihara keluarga/anaknya, cara berpakaian, mengatur kehidupan keluarganya bersama, serta contoh lainnya.

Kebudayaan masyarakat yang tersusun atas tingkah laku, dan dengan pola-pola yang sudah terpola. Dengan demikian, untuk memahami tingkah laku yang terpola tersebut, tidak diperlukan konsep seperti ide dan nilai nilai sosial.

Sama halnya, Skiner juga mengecam paradigma definisi sosial. Ia berusaha menghilangkan konsep voluntarisme Talcott Parsons, khususnya Sosiologi.

Menurut Skiner, voluntarisme Parsons mengandung ide autoomous man, maksudnya manusia serba memiliki kebebasan dalam bertindak seakan-akan tanpa kendali.

Bagi Skiner, pandangan yang menganggap manusia yang serba bebas itu berarti memberikan pandangan yang bersifat mistik dan berstatus metafisik, itulah yang disarankan untuk menghapusnya dari dalam Ilmu Sosial.



Sekilas pokok persoalan paradigma perilaku sosial. Paradigma perilaku sosial memusatkan perhatiannya kepada hubungan antara individu dan lingkungannya.

Seperti yang sudah dijelaskan, paradigma ini memusatkan perhatiannya kepada hubungan antar individu dan lingkungannya, terdiri dari :

(a) bermacam-macam objek sosial, dan
(b) bermacam-macam objek non sosial

Yang mana terdiri atas macam-macam objek sosial (seperti norma hukum, agama, pendidikan, keluarga, dan lainnya) dan non objek sosial (seperti biologis, geografis, dan lainnya).

Gejala objek sosial dan non sosial, menghasilkan akibat atau perubahan sosial dalam faktor lingkungan yang menimbulkan perubahan terhadap tingkah laku manusia itu sendiri.

Secara singkat, pokok persoalan dalam sosiologi dari paradigma perilaku sosial adalah tingkah laku individu yang berlangsung dalam hubungannya dengan faktor lingkungan.

Yang mana menghasilkan akibat-akibat atau perubahan dalam faktor lingkungan yang menimbulkan perubahan terhadap tingkah laku.

Bagi paradigma perilaku sosial individu kurang dalam memiliki kebebasan, tanggapan yang diberikannya ditentukan oleh sifat dasar stimulus yang datang dari luar dirinya (lingkungan).

Tidak hanya itu, fokus utama paradigma perilaku sosial terletak pada pemberian hadiah atau penguatan (reward).

Yang menimbulkan perilaku yang diinginkan dan hukuman (punishment) yang mencegah perilaku yang tak diinginkan.

Sekilas teori-teori dalam paradigma perilaku sosial.
Memahami paradigma perilaku sosial dalam ilmu sosial terkhususnya Sosiologi. Ada dua teori yang termasuk dalam paradigma ini, yaitu :

(1) Teori Behavioral Sociology (Perilaku)
(2) Teori Exchange (Pertukaran)

Teori Behavioral Sosiologi dibangun dalam rangka menerapkan prinsip psikologi perilaku ke dalam sosiologi. 

Teori ini memusatkan perhatiannya pada tingkah laku yang terjadi dalam lingkungan aktor dengan tingkah laku aktor.

Konsep dasar Behavioral Sosiologi yang menjadi pemahamannya adalah reinforcemant yang dapat diartikan sebagai ganjaran (reward). 

Teori Exchange tokoh utama dalam teori ini adalah George C Homans. Maksud dalam teori ini adalah sebagai reaksi terhadap paradigma fakta sosial, terutama menyerang ide Durkheim, yaitu dengan :

(1) Pandangannya tentang emergence
(2) Pandangannya tentang psikologi
(3) Metode penjelasan dari Durkheim, 

dan untuk lebih lengkapnya Beli dan Baca bukunya secara mandiri, dan kalau gak bisa coba cari di perpustakaan pinjam saja, pasti boleh.

Metodelogi yang bisa digunakan dalam paradigma perilaku sosial. Metode dalam paradigma perilaku sosial memang bisa menggunakan kuesioner, interview, dan observasi.

Tetapi, metode yang lebih banyak digunakan dalam paradigma ini adalah metode eksperimen dalam penelitiannya.

Jangan salah, dulu memang iya kita menganggap bahwa metode eksperimen hanya dilakukan dalam laboratorium. Namun, sekarang eksperimen juga dapat dilakukan di lapangan.

Metode eksperimen mempunyai keutamaan yaitu memberikan kemungkinan terhadap peneliti untuk mengontrol dengan ketat objek dan kondisi sekitar penelitian.

Tidak hanya itu, metode ini memungkinkan untuk membuat penilaian atau pengukuran dengan tingkat ketepatan tinggi terhadap efek dari perubahan tingkah laku aktor yang ditimbulkan dengan sengaja dalam eksperimen tersebut.

Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan kita sebagai peneliti masih harus mengamati perilaku lebih lanjut aktor-aktor yang sedang diteliti. Variabel dalam penelitian ini lebih fokus kepada individual saja. 

Contoh fenomena sosial dalam paradigma perilaku sosial. Pokok persoalan dalam paradigma ini adalah perilaku individu terhadap hubungan antara lingkungannya. 

Dalam fenomena sosial masyarakat, kita dapat melihat berbagai fenomena yang mana lingkungan dapat memberikan pengaruh terhadap individu.

Misalnya, dalam objek sosial, sebagaimana dunia pendidikan ada penguatan yang membuat seseorang semangat dalam belajar maupun mendapatkan prestasi, sebut saja lomba, dan event bergengsi lainnya.

Nah, dari situ individu akan memacu dirinya untuk bisa berperilaku sesuai dengan capaian dari apa yang hendak ia tuju, untuk mencapai juara 1 nasional lomba esai, seseorang akan berlatih dan belajar menulis dengan baik.

Maupun contoh-contoh fenomena sosial lainnya, yang bisa kita analisis dalam paradigma perilaku sosial. Silahkan berpikir dan belajar mandiri untuk menemukan fenomena sosial yang lebih komprehensif lagi.

Sumber referensi yang bisa kamu baca :

Buku Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda oleh George Ritzer
Buku Teori-Teori Sosial  Dalam Tiga Paradigma oleh Prof DR I B Wirawan

Paradigma Perilaku Sosial Dengan Pendekatan Behavioristik (Telaah Atas Teori Burrhusm Frederic Skinner), oleh Mustaqim | Email : qiem67@yahoo.co.id | Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam (IAI) Ngawi 

Sumber Foto :
Dok.Pribadi Saat  Mengikuti Event Debat Nasional di Semarang
Bacground : Foto dok.internet

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !