-->

Memahami Teori Ulrich Beck : Era Modernitas Menciptakan Risiko, Beserta Contohnya

Masyarakat risiko sebenarnya dapat dilihat sebagai sejenis masyarakat industri karena kebanyakan risikonya itu berasal dari adanya industri.
Memahami Teori Ulrich Beck Era Modernitas Menciptakan Risiko, Beserta Contohnya

Sosiologi Info - Masyarakat risiko sebenarnya dapat dilihat sebagai sejenis masyarakat industri karena kebanyakan risikonya itu berasal dari adanya industri.

Bagaimana Sosiologi kenamaan asal Jerman Ulrich Beck dalam perspektifnya perihal masyarakat risiko yang justru ada saat modernitas menyentuk kehidupan masyarakat ? 

Yuk simak ulasan singkat, memahami pemikiran Ulrich Beck, beserta contoh fenomena sosial kemasyarakatnya. 

"Sejarah distribusi risiko menunjukkan, seperti kekayaan, risiko melekat pada pola pembagian kelas, hanya saja secara terbalik...,"

Sekilas memahami pemikiran Ulrich Beck. Era modernitas memang memberikan dua dampak kepada kehidupan masyarakat, yaitu dampak positif dan negatif. 

Pada saat era modern juga membawa manusia berada dalam ketergantungan, seperti misalnya dampak positif dari adanya kemajuan teknologi, adanya kemajuan penerbangan (ada pesawat), kereta api (bahan uap : batubara, maupun diesel : solar, dan lainnya). 


Kemudian, pesatnya perkembangan kendaraan roda dua dan empat sehingga menyebabkan polusi udara yang mencemari udara dan lingkungan kehidupan masyarakat. 

Inilah era modernitas yang dimana manusia sebagai mahluk sosial, sebagai ilmuan dari penemuan-penemuan kemajuan itu, penyebab untuk mendatangkan atau menciptakan risiko.

Giddens menyebutkan modernitas adalah kultur berisiko. Ini bukan berarti kehidupan sosial saat ini lebih berbahaya dari pada dahulu. Bagi kebanyakan orang, itu bukan masalah. 

Konsep risiko menjadi masalah mendasar baik dalam cara menempatkan aktor biasa, maupun aktor yang berkemampuan spesialis-teknis dalam organisasi kehidupan sosial. 

Modernitas mengurangi risiko menyeluruh bidang dan gaya hidup tertentu, tetapi pada waktu bersamaan memperkenalkan parameter risiko baru yang sebagian besar atau seluruhnya tidak dikenal di era sebelumnya. 

Istilah yang diperkenalkan oleh Ulrich Beck dalam perspektifnya tentang masyarakat risiko atau risk society. Istilah itu melekat pada Beck Sosiolog asal Jerman.

Sebenarnya dapat kita lihat sebagai sejenis masyarakat industri karena memang kebanyakan risiko yang ada pada masyarakat berasal dari kemajuan industri itu sendiri. 

Beck dan Giddens memang menolak gagasan yang mengatakan masyarakat telah memasuki era post-modern. Menurut Beck, kita masih terus berada dalam kehidupan modern, walaupun dalam bentuk modernitas baru. 

Ia mengatakan tahap klasik modernitas sebelumnya berkaitan dengan masyarakat industri, sedangkan kemunculan modernitas baru berkaitan dengan masyarakat berisiko. 

Masyarakat berisiko sebenarnya dapat dilihat sebagai sejenis masyarakat industri karena kebanyakan risikonya itu berasal dari adanya industri. 

Menurut Beck, ia menuturkan ringkasan perspektifnya perihal : 

Sebagaimana modernisasi melarutkan struktur masyarakat feodal abad 19, dan menciptakan masyarakat industri. Modernisasi kini melarutkan masyarakat industri dan melahirkan tipe modernitas lain. Tesis buku ini adalah kita kini menyaksikan bukan akhir, tetapi awal modernitas yakni modernitas diluar rencana masyarakat industri klasik. 

Beck mengatakan dalam bukunya Risk Society bahwa telah terjadi perubahan besar dari modernitas awal menuju modernitas lanjut. Berbeda dengan modernitas awal dimana individu relatif mudah memprediksi dan merencanakan masa depan. 

Dalam modernitas lanjut, individu justru dihadapkan dengan risiko, serta ketidakpastian yang sangat besar. Masyarakat risiko, dimana individunya untuk dapat meminimalisir adanya dampak atau risiko, sehingga dapat memperoleh keamanan dan kepastian pada setiap kehidupan masyarakat. 

Beck menyebut masyarakat baru atau yang baru muncul ini modernitas refleksif, sebuah proses individualisasi yang kini terjadi di Barat. Agen-agen semakin bebas dari paksaan struktur dan semakin mampu menciptakan secara refleksif diri mereka sendiri, serta dimana masyarakat itu mereka hidup. 

Ia melanjutkan pentingnya hubungan sosial dalam refleksitas, yaitu bentuk baru hubungan sosial dan jaringan sosial kini tergantung pada pilihan orang secara individual, ikatan sosial pun makin reflektif, dengan demikian ikatan sosial itu dibentuk, dipelihara, dan terus menerus diperharui oleh individu. 

Masyarakat era modernitas menciptakan risiko. Kita memang menyadari akan risiko yang timbul akibat adanya modernitas disemua lini kehidupan bermasyarakat.
 
Risiko yang sebagian besar diciptakan oleh adanya sumber kekayaan dalam masyarakat modern. Misalnya karena adanya pesatnya kemajuan industri, dapat mempengaruhi efek samping menimbulkan akibat berbahaya, bahkan mematikan. 

Ya, bagi masyarakat hal ini disebabkan karena adanya globalisasi secara menyelurh di dunia ini. Beck berpendapat, dengan menggunakan ruang dan waktu, bahwa risiko modernitas ini tak hanya terbatas pada satu tempat saja atau tak terbatas dalam waktu. 

Selanjutnya, kelas sosial yang merupakan sentral dalam masyarakat industri dan risiki adalah fundamental dalam masyarakat berisiko, risiko dan kelas bukannya tidak berhubungan. Menurut Beck menuturkan, bahwa : 

Sejarah distribusi risiko menunjukkan, seperti kekayaan, risiko melekat pada pola pembagian kelas, hanya saja secara terbalik, kekayaan terakumulasi di puncak (kelas atas), sedangkan risiko terakumulasi di dasar (kelas bawah). 

Hingga taraf tertentu, risiko ternyata tidak menghapus tetapi justru memperkuat masyarakat berkelas. Kemiskinan, menghimpun risiko yang berlimpah. Sebaliknya, kekayaan (dalam pendapat, kekuasaan atau pendidikan) dapat membeli keselamatan dan kebebasan dari risiko. 

Tentunya, hal ini menjadi renungan kita, dimana masyarakat berisiko ini terpusat pada negara atau bangsa yang miskin, sedangkan bangsa yang kaya mampu menyingkirkan risiko yang ada. 

Negara maju yang kaya justru malah mendapatkan keuntungan dari pada risiko yang mereka ciptakan untuk negara miskin atau negara dibawah mereka (negara maju). 

Beck menegaskan bahwa tak ada seorang individu kaya atau sebuah negara kaya, bangsa yang kaya pembuat risiko dapat menghindari atau aman dari risiko yang dibuatnya. 

Disinilah, Beck menyebut adanya efek bumerang, pengaruh atau efek samping dari risiko yang dapat menyerang kembali ke pusat pembuatnya sendiri. 

Dengan demikian sudah memungkinkan, bahwa agen modernisasi itu sendiri jelas ketularan bahaya atau risiko yang mereka lepaskan. 

Contoh Fenomena sosial dalam masyarakat berisiko di era modernitas. Penjelasan diatas setidaknya mendapakan bayangan dan gambaran betapa ketidakpastian akan keamanan dan perlindungan akan adanya kemajuan di era modernitas sekarang ini. 

Seperti adanya kemajuan teknologi, adanya kemajuan moda transportasi, udara, darat, laut, tidak bisa menjamin akan tidak adanya risiko yang dihasilkan. 

Moda transportasi udara, pesawat terbang, sampai saat ini belum ada maskapai yang dapat menjamin keamanan penumpang saat terbang, bisa saja terjadi kecelakaan, risiko inilah yang belum bisa diminimalisir oleh si pembuat teknologi.

Malah si pembuat sendiri lah yang juga menjadi korban dari risiko yang diciptakan sendiri oleh si pembuat. Inilah efek bumerang yang Beck sebutkan. 

Contoh lainnya, pesatnya masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua dan empat, menambah beban polusi udara. 

Ini tentunya menganggu iklim, pencemaran udara, serta menimbulkan efek samping dan risiko dari adanya polusi udara kepada kehidupan masyarakatnya sendiri. 

Atau banjir yang terjadi karena adanya penebangan hutan, galian tambang, sehingga resapan dan daya tampung air tidak bisa atau tidak mencukupi sehingga banjir pun menerjang masyarakatnya. 

Disinilah era modernitas yang disampaikan oleh Beck memberikan efek samping yang merugikan masyarakat, baik yang diuntungkan si pembuatan kemajuan dan si pemakai dari kemajuan tersebut.

Nah, itulah sekilas memahami pemikiran Ulrich Beck Era Modernitas Menciptakan Risiko, Beserta Contoh Fenomena Sosial kemasyarakatan yang bisa kita lihat sehari-harinya. 

Sumber Referensi Bacaan :

Buku : Teori Sosiologi Modern Edisi Keenam oleh George Ritzer - Douglas J Goodman

https://repository.ugm.ac.id/135213/1/52-228-1-PB.pdf

http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2016/08/E-JURNAL6.pdf

Sumber Foto : Dokumentasi Sosiologi Info

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !