-->

Teori Konflik Menurut C Wright Mills

Teori Konflik Menurut C Wright Mills.
Teori Konflik Menurut C Wright Mills

Sosiologi Info - Apa saja pandangan dan pemahaman dari C Wright Mills mengenai konflik ? Simak yuk penjelasan teori konflik menurut tokoh sosiologi satu ini. 

Mau tahu lebih lengkap, bagaimana kita memandang konflik versi dari tokoh kritis yang satu ini, menjadi penting untuk dipelajari. Yuk baca.

Sekilas Memahami Pemikiran Mills 

Ada beberapa tokoh penting dalam sosiologi juga memberikan pandangannya mengenai konflik, mulai dari Karl Marx, Lewis Coser, Jonathan Turner, Ralf Dahrendorf, dan masih ada lagi lainnya.

Pembahasan mengenai konflik memang menarik untuk dipelajari. Apalagi di masyarakat sendiri pastinya akan muncul, berbagai perselihan dan konflik tersebut. 

Ada juga yang menyebutkan bahwa konflik itu selalu mengarahkan kepada hal yang negatif. Namun, ada juga yang mengatakan konflik bisa mengarahkan kepada hal yang positif.

Memang ada banyak pandangan dan perspektif yang diberikan para tokoh maupun ahli mengenai konflik yang terjadi di masyarakat.

Nah pada kesempatan kali ini kita akan mengulas sekilas pemahaman konflik dari tokoh yaitu konflik Menurut C Wright Mills.

Charles Wright Mills ialah tokoh sosiolog asal Amerika yang lahir di Waco Texas pada tanggal 28 Agustus 1916. 

Ia meninggal dunia di West Nyack, New York, pada tanggal 20 Maret 1962. Mills memang dikenal sebagai tokoh pemikir radikal yang kaya akan gagasan, terbuka dan berani. 

Ia dikenal sebagai seorang sosiolog yang intens dalam mengamati realita negara dan kekuasaan. 

Kemudian ia terkenal dengan mengemukakan teori yang sangat terkenal yaitu power elite theory. 

Itulah sekilas mengenal tokoh sosiologi yang populer dengan karya karya fenomenalnya, dalam pemikiran dan perspektifnya.

Lalu bagaimana pandangannya mengenai konflik ? Simak dibawah ini ya penjelasan dan ulasannya, yuk baca.

Teori Konflik dalam Perspektif Mills

Memahami pemikiran Mills tentang konflik mari kita lihat, baca pelan pelan ya. 

Mills mengatakan bahwa untuk dapat menciptakan suatu masyarakat yang baik diatas dasar pengetahuan dan pembentukannya tersebut.

Merupakan menjadi tanggungjawab kaum intelektual pada sosialisasi liberal dan mendukung revolusi di Cuba.

Serta mengutuk reaksi Amerika atas revolusi di Cuba itu karena yakin bahwa revolusi di Cuba akan menyatukan sosialisme revolusioner dan kebebasan. 

Tema tema yang dibahas secara mendalam dan khusus dalam Sosiologi Mills ada hubungan antara alienasi dan birokrasi serta kekuasaan kaum elite.

Baca Juga : Teori Elit Sosial Mills dan Contohnya

Pertama, Sekilas Memahami Alienasi Birokrasi

Menurut Mills menjelaskan kesulitan ekonomi yang dialami oleh pekerja pada masa lampau telah diganti.

Dewasa ini oleh ketidakpuasan psikologis yang berakar pada alienasi. Kaum pekerja dari apa yang mereka kerjakan. 

Dia memandang para pekerja ini yang bekerja di kantor apatis, takut dan dibentuk oleh kebudayaan massa. 

Dimana dalam masyarakat modern, mereka yang mempunyai kekuasaan sering kali menggunakannya secara tersembunyi.

Dengan tujuan guna melakukan manipulasi manipulasi. Oleh sebab itu, Mills berpendapat birokrasi itu identik dengan manipulasi. 

Menurutnya sistem rasional itu menyembunyikan kekuasaan mereka hingga tidak seorang pun yang mengerti dengan perhitungan mereka. Bagi biokrasi, dunia adalah objek manipulasi. 

Kedua, Kekuasaan Kelompok Elite

Bagi Mills sendiri di Amerika pada saat itu, dikuasai oleh sekelompok elite yang berkuasa, dimana terdiri dari orang orang yang memproduksi posisi dominan dalam bidang.

Politik, militer dan ekonomi. Dimana ketiga bidang kekuasaan itu mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya.

Hingga orang orang yang berkuasa pada bidang tersebut, bekerjasama untuk menciptakan kelompok elute yang berkuasa di Amerika.

Oleh karena itulah tidak akan mengherankan seorang pejabat tinggi militer bisa menjadi seorang kapitalis.

Begitu juga kepala pemerintahan bisa menerapkan gaya pemerintahannya seperti tentara. Mills menjelaskan bahwa ia percaya dimana kekuasaan itu bisa didasarkan atas faktor faktor lain.

Memang dan bukan pada hak milik semata mata. Namun, demikian, kepentingan yang sama pada kelompok elite inilah yang telah mempersatukan mereka dan mempertahankan ekonomi.

Nah itulah sekilas saja gambaran dasar yang bisa teman teman baca sumber referensi dibawah ya. Lalu, bagaimana konflik dalam pengertian sosiologis ? 

Dimana konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih. Yang mana salah satu pihak saling menyingkirkan pihak lainnya.

Dengan cara menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya, dan lemahnya seseorang atau sekelompok orang. 

Memang pada setiap eleman masyarakat ataupun para pembuat kebijakan akan menyumbangkan terjadinya konflik tersebut. 

Ya mungkin tidak menyadarinya, bahaya yang mengancam disintegrasi sosial di dalam kehidupan sosial masyarakat. 

Dimana akan berdampak pada keutuhan negara. Mills mengatakan konflik dalam masyarakat terjadi karena adanya perbedaan kepentingan, dan sumber daya.

Ia melanjutkan bahwa struktur sosial diciptakan melalui konflik antara masyarakat yang berbeda kepentingan dan sumber daya. 

Apalagi pada saat ini memang terkadang posisi pemerintah kerap tidak ajeg menjadi pemicu utama timbulnya konflik di masyarakat. 

Dengan adanya perbedaan kepentingan antara masyarakat dan pemerintah dalam pembangunan negera memang kerap menimbulkan suatu pertentangan terbuka.

Memang konflik sosial ini biasanya terjadi karena adanya satu pihak atau kelompok yang merasa kepentingannya atau haknya direbut oleh pihak tertentu. 

Dengan cara cara yang tidak adil, istilah ini dikenal dengan sebutan surplus value dalam pandangannya Karl Marx. 

Pada intinya masyarakat tidak akan terlepaskan dari adanya dinamika sosial dan konflik. Apalagi dalam proses dan hubungan sosialnya.

Pasti ada saja perselihan dan konflik yang membayangi kehidupan masyarakat sehari harinya. Dengan demikian konflik menjadi pewarna dalam berbagai kehidupan manusia.

Nah itulah sekilas pemahaman, penjelasan dan perspektif atau pandangan mengenai Teori Konflik Menurut C Wright Mills. Semoga bermanfaat ya rekan rekan pembaca.

Sumber Referensi :

http://repository.uinsu.ac.id/9291/1/SISTEM%20SOSIAL%20INDONESIA.pdf

http://eprints.umm.ac.id/37498/2/jiptummpp-gdl-hyanbastia-51350-2-babi.pdf

http://journal2.um.ac.id/index.php/jsph/article/view/9395/pdf

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !