-->

Memahami Teori Elit Sosial Charles Wright Mills, Beserta Contohnya

Kajian Charles Wright Mills, kelompok elit yang berkuasa terdiri atas orang-orang yang menduduki posisi dominan, di bidang politik, militer, ekonomi.
Terbaru ! Memahami Teori Elit Sosial Charles Wright Mills, Beserta Contohnya

Sosiologi Info - Kajian Charles Wright Mills, tentang kelompok elit yang berkuasa terdiri atas orang-orang yang menduduki posisi dominan, yaitu di bidang politik, militer, dan ekonomi. Mari kita sama-sama memahami teori kuasa elit sosial menurut Mills.

Contoh fenomena sosial yang bisa menggambarkan kepentingan dominasi elit yaitu pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak (Pilkada) di Indonesia saat Pandemi Virus Corona masih mengintai masyarakat. 

Peran Cukong dalam Pemilihan Kepala Daerah. Pilkada Serentak resmi diselengarakan saat Pandemi Virus Covid-19 atai Corona masih membayangi masyarakat. Dikhawatirkan penyelenggaraan Pilkada Serentak akan menambah klaster baru penyebaran virus.

Tren kasus yang masih belum terkendali di Indonesia, serta tren penyebaran yang masih ada, membuat pelaksanaan Pilkada menuai pro dan kontra. Saya tidak akan membahas lebih jauh, silahkan untuk informasi Covid-19 bisa kita baca tren peningkatannya untuk di Indonesia.

Tidak ada yang bisa menjegal penundaan Pilkada Serentak yang akan diikuti oleh 270 daerah di Indonesia. Tahapan pelaksanaan pun sedang berlangsung, mulai dari pencalonan, masa kampanye, dan pemilihan pada 9 Desember 2020 mendatang.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menilai keterpilihan mayoritas calon kepala daerah via pemilihan kepala daerah tidak terlepas dari peran cukong.

Demikian dikatakan Mahfud saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema Memastikan Pilkada Sehat : Menjauhkan Covid-19 dan Korupsi yang disiarkan melalui kanal Youtube resmi Pusat Studi Konstitusi Fakultas Hukum Universitas Andalas, Jumat (11/9/2020).

"Di mana-mana, calon-calon itu 92% dibiayai oleh cukong dan sesudah terpilih, itu melahirkan korupsi kebijakan," kata Mahfud.

Pelaksanaan Pilkada yang dikebut oleh Pemerintah membuat masyarakat bertanya, kenapa harus dilaksanakan saat masih pandemi virus. Sementara, sekolah diliburkan, serta pembatasan orang dalam melakukan kegiatan, sebut PSBB, PSBM, sebagai upaya untuk mencegah penularan.

Dalam pelaksanaan Pilkada Serentak juga disarankan agar dengan taat dalam melaksanakan protokol kesehatan, baik untuk pasangan calon, agar dapat berhati-hati dalam kampanye, dan masyarakat sebagai konstituen juga mesti hati-hati.

Seperti yang disampaikan oleh Mahfud, kepala daerah yang mencalonkan ini, 92 persen itu dibiayai oleh Cukong, sehingga saat terpilih nantinya akan menghasilkan korupsi kebijakan.

Mills dalam kajiannya The Power Elite, menyampaikan bahwa kuasa elit sosial yang mendominasi ada tiga. Dengan terlaksananya, Pilkada Serentak yang akan mengganti posisi kuasa atau kepala daerah yang akan berkuasa.

Disinilah, ada pertanyaan yang menjadi buah bibir, yaitu perihal siapa yang sebenarnya berkuasa dan mengendalikan sistem yang sudah ada untuk mendapatkan serta menentukan suatu kebijakan.

Siapa yang akan mengontrol jalankan pemerintahan setelah pemimpin baru menduduki tahta kuasa di 207 daerah yang menggelar Pilkada Serentak ? 

Nah, para Sosiolog tertarik untuk mencari jawaban tersebut. Seperti, pemberlakuan undang-undang, atau hukum yang itu sendiri bisa jadi sebagai produk dari siapa yang mengatur. 

Balik, lagi, apakah benar demokrasi yang dilaksanakan di Indonesia pasca reformasi menjadi hak rakyat, karena kekuasaan sepenuhnya berada di tangan masyarakatnya, atau malah hanya segelitir orang saja yang menjadi kuasa, sebagaimana kelompok elite sosial ?

Menurut Mills ada tiga kelompok elit sosial. Memang, kajian yang dilakukan Mills dalam The Power of Elite pada saat itu menggambarkan kondisi masyarakat Amerika.

Amerika yang dikenal sebagai negara adidaya, ternyata sebagai negara besar tidak lepas dari pengaruh dominasi kelompok elit.

Mereka berkuasa, teridiri atas orang-orang yang posisinya dominan baik itu dalam bidang politik, ekonomi, militer, serta yang terlibat dalam pengusaha, penguasa, dan petinggi militer.

Menurut Mills, ketiga kelompok elit (politik, ekonomi, dan militer), mereka saling bekerjasama untuk mempertahankan dan menguatkan posisi dominasinya.

Maka, tidak heran, kalau ada seorang penjabat tinggi militer bisa menjadi kapitalis, dan seorang kepala pemerintah dari sipil menerapkan gaya pemerintahan seperti militer.

Mills mengatakan, bahwa kekuasaan elit dengan bentuk piramida kekuasaaan, yaitu bagian paling puncak di duduki elit berkuasa.

Elit yang berkuasa tadi menguasai tiga sektor, yaitu sebagai berikut :

-Lapis pertama adalah pengusaha, penguasa dan militer

-Lapis kedua adalah pemimpin opini lokal, cabang legislatif pemerintah, dan beragam kelompok berkepentingan. 

-Lapis ketiga adalah orang tidak memiliki kekuasaan dan orang yang tidak terorganisasi baik secara ekonomi dan politik.

Adapun dua faktor  yang memunculkan kekuasaan elit : 

-Pertama, alat kekuasaan dan kekerasan yang sudah melebur. 

-Kedua, sifat yang saling tergantung antara elit yang dikontrol kaum elit yang diatas. 

Kesadaran kohesif elit sosial bisa bersatu karena ada tiga faktor, yaitu :

-Kesamaan psikologis

-Kesamaan kepentingan

-Interaksi sosial.

Adanya dominasi kelas elit di Amerika ini, menurut Mills merupakan perkembangan yang cukup baru, pada era sebelumnya yang belum ditemukan.

Ini bisa dilihat bagaimana beberapa keputusan penting di negara adi daya seringnya tidak menggambarkan apa yang menjadi kesadaran kolektif masyarakat. 

Malah lebih mementingkan kepentingan elit sosial, seperti mengalihkan isu nasional menjadi isu internasional.

Salah bentuk dominasi kelas elit itu, bagaimana mereka berusaha memperoleh dukungan politis rakyat demi kepentingan mobilitas vertikal mereka secara ekonomi dan politik.

Tidak hanya itu, dominasi elit juga telah dilakukan pada media massa yang merupakan sebagai alat mereka untuk mendominasi masyarakat.

Memang betul, pada saat sekarang media massa mempunyai posisi, serta peran strategis dalam menyampaikan isu-isu nasional.

Isu-isu itu mereka (elit yang mendominasi) disampaikan pada media massa sebagai alat bagi elit dalam meraih dukungan kekuasaan.

Dengan semakin aktifnya elit menyampaikan informasi di media massa, akan memberikan dampak positif dan menjadi keuntungan mereka dalam menggiring opini.

Nah, memang ada perbedaan secara kultur antara Amerika dan Indonesia, tapi pada kasus fenomena sosial saat pandemi Covid-19 masyarakat dibuat bingung oleh para penguasa.

Disatu sisi, masyarakat Indonesia harus menerapkan protokel kesehatan, bahkan sampai sekolah pun diliburkan untuk dapat mengurangi jumlah yang positif Covid-19.

Namun, apa yang terjadi, Pilkada Serentak di 270 daerah malah digelar dengan mengedepankan protokol kesehatan, katanya.

Apa yang dikatakan Mills dalam kajiannya, memang benar, tiga kelompok elit yang sekarang ada di Indonesia, sama-sama menyepakati Pilkada Serentak untuk dilangsungkan.

Dengan media massa yang dimiliki penguasa, dimiliki elit politik, sama-sama mengampanyekan Pilkada Serentak akan berlangsung aman dengan mengedepankan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan, atau kita kenal dengan 4 M.

Masyarakat pun dibuat heran, sekolah, perkuliahan diliburkan, untuk menghindari kontak dengan orang lain. Lah ini malah, melangsungkan kegiatan Pilkada Serentak ditengah pandemi Covid-19. 

Kesimpulannya, dengan dominasi elit sosial yang dimiliki oleh mereka yang duduk dalam kekuasaan, baik itu mereka yang berkuasa pada bidang politik, ekonomi, dan petinggi militer, akan mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk mempertahankan kekuasaan dan dominasi mereka.

Contoh lainnya, yaitu Pengesehan UU Omnibus Law yang mendapatkan penolakan dari masyarakat, karena dianggap cacat, dan hanya mementingkan kaum elit saja, buruh malah dikesampingkan.

Ini menjadi bukti, bahwa kajian Mills tentang kuasa elit masih relevan untuk kita Mahasiswa Sosiologi dalam mengkaji fenomena sosial kemasyarakatan yang terbaru. SIlahkan dikembangkan lagi ya kawan-kawan.

Baca Juga : Kata Mills Para Elit Bekerjasama untuk Kepentingan Elit

Sumber Referensi :

-https://www.cnbcindonesia.com/news/20200911184503-4-186256/wow-mahfud-sebut-92-calon-kepala-daerah-dibiayai-cukong

-https://mediaindonesia.com/read/detail/329475-kpu-pilkada-serentak-2020-akan-jadi-role-model

-https://ensiklo.com/2015/09/22/kuasa-elit-sosial-menurut-c-wright-mills/

Sumber foto ilustrasi :

-http://infopublik.id/kategori/nusantara/482461/pemerintah-tidak-tunda-pelaksanaan-pilkada-serentak-9-desember-2020

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !