-->

Teori Sosiologi Menurut Ahli : Makro, Mikro, Meso

Apa Saja Teori Sosiologi Menurut Ahli : Makro, Mikro, Meso, Ini Penjelasannya.
Teori Sosiologi Menurut Ahli : Makro, Mikro, Meso

Sosiologi Info - Teori Sosiologi ada tiga jenis menurut Lenski yang dikenal dengan Makro, Mikro dan Meso. Apa itu ?

Bagaimana pemahaman Teori Sosiologi yang dibagi tiga jenis itu ? Berikut penjelasannya.  

Penulis : Alumnus Sosiologi Universitas Riau (UNRI), Sandewa Jopanda

Teori Sosiologi yang Jarang Digunakan Peneliti

“Kenapa pakai grand theory? Cari yang lebih membumi dong!”

Kebanyakan mahasiswa sosiologi selalu diajarkan mengenai grand theory atau teori besar dari tokoh-tokoh ternama. 

Di kampus ternama sekalipun, pengenalan dan pendalaman akan teori yang lekat (membumi) minim sekali. 

Baca Juga : Teori Interaksionisme Simbolik Herbert Blumer : Profil, Perspektif, Contohnya

Tetapi lumrah dijumpai perkataan dosen seperti diatas. Sementara pengetahuan akan jenis-jenis teori kurang dipahami. 

Kali ini, sosiologi.info akan mengenalkan pada jenis-jenis teori sosiologi. Meskipun pelacakan sumber sangat sulit oleh karena dokumen aslinya tidak ditemukan. 

Di dunia maya, bahkan banyak yang mengutip tanpa menyebutkan sumber yang jelas. 

Gerhard Lenski (dalam Dirjen guru dan tenaga kependidikan, 2016) adalah satu dari beberapa ahli sosiologi yang menjabarkan mengenai jenis-jenis teori sosiologi. 

Pembagian ini dimaksudkan bukan untuk mendikotomi suatu teori, tetapi mengklasifikasikan agar memudahkan pelajar memahami suatu kasus dalam perspektif teori yang benar. 

Artinya, ketika mempelajari sosiologi, seorang sosiolog harus tau betul letak teori tersebut dalam klasifikasi mana. 

Kemudahan itu pun akan memberikan gambaran teori yang mana akan dipakai. Lenski menyudahi perdebatan antara makro dan mikro oleh pendahulu sebelumnya. 

Lenski memberikan 3 jenis teori sosiologi yang sekarang dikenal dengan Makro, Mikro, dan Meso. Berikut penjabaran atas 3 teori itu. 

Mikro Sosiologi

Mikro berarti kecil artinya dalam teori sosiologi mikro membahas hal-hal kecil didalam objek disiplin ilmunya (masyarakat). 

Unit terkecil dalam masyarakat adalah keluarga (Soekanto, 2017). Didalam keluarga ada individu.

Maka penelitian yang berkaitan dengan individu yang seminimal-minimalnya berhubungan atau memiliki dampak.

Terhadap orang lain bisa menjadi kajian (pengetahuan, sikap, keterampilan, sistem nilai diri). 

Collins (1998) menyebutkan beberapa teori yang masuk dalam teori mikro adalah teori ritual interaksi (Durkheim dan Goffman), teori status sosial (Goffman), dan teori pertukaran, dan teori relasi sosial.

Meso Sosiologi

Meso dianggap wilayah analisa tengah antara klasifikasi mikro dan makro. Pada bagian ini tidak berlaku satu orang lagi.

Melainkan suatu kesatuan individu yang biasanya kita kenal dengan masyarakat, kelompok, atau komunitas. 

Hal ini bisa ditafsirkan seperti lingkungan sekolah, kampus, komunitas/klub, lembaga kemasyarakatan.

Kelompok sebaya yang semuanya lengkap dengan atribut yang dimilikinya, seperti sistem nilai, norma masyarakat, aturan, stereotip, stigma sosial, dan lain-lain.

Collins (1988) mengatakan bahwa meso meliputi: teori jaringan yang menjelaskan efek jaringan dari tindakan individu dan kepercayaannya, jaringan dan ekonomi, dan jaringan kekuasaan. 

Salah satu teori yang penulis tangkap dari penjelasan Collins ialah teori modal sosial dari Fukuyama, dimana ada jaringan, norma, dan kepercayaan yang menjadi unsurnya. 

Makro Sosiologi

Makro adalah bagian paling besar dan berada secara global atau umum. Cakupannya tidak hanya pada masyarakat di satu tempat saja.

Melainkan bisa menjangkau secara lebih luas misalnya suatu negara, atau komunitas dunia dsb. 

Hal inilah yang menjadikan efek psikologisnya berpengaruh sangat besar terhadap perubahan-perubahan individu dan masyarakat. 

Kajian makro misalnya struktur politik, ideologi, lingkungan global.

Teori-teori yang temasuk dalam fokus makro misalnya teori evolusi, teori sistem (Talcott Parsons), teori fungsionalis, teori ekonomi politik (Hegemoni dari Gramsci), teori konflik, dan perubahan sosial (Collins, 1988).

Pada dasarnya suatu teori bisa dipergunakan pada cakupan yang bisa saja berbeda. 

Misalnya teori sistem sosial dari Talcott Parsons yang bisa digunakan untuk menelaah organisasi atau institusi bahkan di tingkat tapak.

Tetapi banyak sekali sebenarnya teori-teori turunan, dan pembaharuan yang terjadi dewasa ini. 

Berdiskusi dengan dosen pada mata kuliah teori akan memberikan kita tambahan informasi. 

Nah itulah pejelasan sekilas mengenai Teori Sosiologi Menurut Ahli : Makro, Mikro, Meso, Ini Penjelasannya.

Disclaimer: Artikel ini ditulis untuk membantu memilah perbedaan antara jenis-jenis teori yang ada. Sekian dari artikel kali ini, semoga membantu!

Sumber Referensi :

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. 2016. Modul Guru Pembelajar SMA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Soekanto, Soerjono. 2017. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers 

Collins, Randals. 1988. Theoritical Sociology. San Diego: Harcourt College Pub

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !