-->

Perilaku Menyimpang dalam Perspektif Sosiologis dan Contohnya

Perilaku Menyimpang dalam Perspektif Sosiologis dan Contohnya
Perilaku Menyimpang dalam Perspektif Sosiologis dan Contohnya

Sosiologi Info - Bagaimana penjelasan dari perilaku menyimpang dalam perspektif sosiologis yang terjadi di masyarakat pada kehidupan sehari harinya.

Nah untuk menjawab pertanyaan diatas, kamu bisa membaca penjelasan singkat berikut ini mengenai topik perilaku menyimpang menurut sosiologis. Yuk baca.

Perilaku Menyimpang

Kehidupan sosial yang terus terjalin antara setiap individu di dalam suatu masyarakat, dan kelompok sosial, sudah tentu tidak selalu berjalan dengan sesuai norma dan nilai. 

Bisa saja dalam proses dan hubungan sosial itu terjadi perilaku menyimpang yang dilakukan oleh sebagian orang maupun sebagian kelompok masyarakat. 

Baca Juga : 10 Contoh Perilaku Menyimpang di Sekolah dan Solusinya 

Itu bisa saja terjadi, apalagi dengan kompleksitasnya kehidupan masyarakat membuat seseorang terjebak dalam melakukan perilaku menyimpang tersebut.

Ada tiga perspektif untuk menentukan suatu perilaku menyimpang yaitu perspektif absolutist, normative, dan reactive. 

Penjelasan dari ketiga perspektif yaitu pada perspektif absolutist memberikan pendapat bahwa kualitas atau karakteristik perilaku menyimpang bersifat instrinsik.

Terlepas dari bagaimana ia dinilai. Perilaku menyimpang ditentukan bukan dengan norma, kebiasaan atau aturan sosial. 

Selanjutnya, perspektif normative memberikan pendapat bahwa perilaku menyimpang bisa didefinikan sebagai setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri.

Dengan kehendak masyarakat atau kelompok tertentu di dalam masyarakat tersebut. Nah dengan demikian, sebuah tindakan dikatakan menyimpang atau tidak.

Ditentukan oleh batasan batasan norma kemasyarakatan atau budaya. 

Kemudian, untuk persepktif reactive, mengatakan perilaku menyimpang dapat ditemukan dalam bagaimana secara aktual ia dinilai. 

Baca Juga : Ada 10 Contoh Perilaku Penyimpangan Positif dan Negatif di Masyarakat

Pada realitasnya di kehidupan sosial masyarakat perilaku menyimpang ini bisa dilakukan oleh individu maupun kelompok yang lebih besar lagi.

Perilaku menyimpang dilakukan oleh seseorang karena sudah tidak sesuai lagi dengan nilai, norma yang telah menjadi konsensus.

Tapi, hal itu dilakukan menyimpang oleh seseorang yang mana justru malah berseberangan dengan suatu norma dan nilai masyarakat tersebut. 

Lalu bagaimana pandangan sosiologis dalam melihat suatu perilaku menyimpang di dalam masyarakat tersebut. Yuk baca dibawah ini ya.

Persepktif Sosiologis dalam Memandang Perilaku Sosiologis

Ada berbagai teori sosiologi yang memberikan penjelasannya terhadap perilaku menyimpang dalam masyarakat, baik teori klasik maupun sosiologi modern. 

Kita mulai dari tokoh sosiologi Emile Durkheim, yang menjelaskan konsep anomie. Dimana situasi tanpa norma dan arah yang mengakibatkan.

Adanya tindakan yang tidak selaras dengan kultur terhadap kenyataan sosial. Kemudian, ada tokoh sosiologi Robert K Merton.

Dimana ia mencoba untuk menghubungkan anomie dengan penyimpangan sosial. Dia mengatakan sebagai akibat dari proses sosialisasi.

Individu belajar untuk mengenal tujuan tujuan penting dalam kebudayaan dan mempelajari cara untuk mencapai suatu tujuan itu yang selaras dengan kebudayaan tersebut.

Nah dimana jika kesempatan dalam mencapai tujuan tidak ada atau tidak mungkin terjadi, maka biasanya individu akan mencari suatu alternatif.

Maupun perilaku alternatif yang biasanya perilakunya itu menyimpang. Merton membagikan ada empat perilaku menyimpang dalam masyarakat.

Yaitu ada inovasi, ritualisme, peneduhan diri atau retreatisme, dan pemberontakan atau rebellion.

Penjelasan dan pemahaman dari keempat tipe jenis perilaku menyimpang oleh Merton yaitu sebagai berikut :

1. Inovasi

Perilaku seseorang yang menerima suatu tujuan secara langsung dari budaya namun ia menolak cara cara yang telah disepakati dan diterima oleh masyarakat banyak dan luas. 

Contohnya seseorang untuk mencapai sukses maupun hidup layak pasti ia akan bekerja keras sesuai dengan pekerjaan halalnya.

Namun, ada sebagian orang yang bekerja dengan cara yang tidak disepakati oleh masyarakat atau menyimpang. Seperti mencuri, merampok, menipu, dan contoh penyimpangan lainnya. 

2. Ritualisme

Perilaku ini terjadi manakala seseorang menerima cara cara yang diperkenankan secara kultural tapi menolak tujuan tujuan dari kebudayaan tersebut. 

Contohnya, seseorang pengendara motor yang menggunakan helm, lengkap dengan spion, dan sim, bukan karena takut kecelakaan atau demi keselamatan berlalu lintas. 

Melainkan ia takut dalam mendapatkan tilang jika melanggar hal tersebut. 

3. Retreatisme

Perilaku menyimpang ini terjadi apabila ketika seseorang menolak baik baik cara maupun tujuan yang diperkenankan dalam budaya masyarakat.

Tanpa ia mengganti budaya yang baru tersebut. Contohnya bisa kita lihat pada orang pemabuk, orang pecandu obat, dan orang yang menjadi gepeng di jalanan, serta contoh lainnya.

4. Rebellion

Pada perilaku ini terjadi ketika seseorang yang menolak baik cara cara maupun tujuan yang ada di masyarakat yang diperkenankan secara budaya.

Dengan menggunakan sebauh budaya baru atau konsep baru. Contohnya yaitu reformasi yang terjadi dalam agama yang memunculkan adanya agama Kristen.

Begitu juga contoh adanya reformasi di Indonesia pada tahun 1998 yang mengubah masa orde baru menjadi era reformasi hingga sekarang.

Nah itulah sekilas penjelasan dan pemahaman mengenai topik pembahasan tentang Perilaku Menyimpang dalam Perspektif Sosiologis dan Contohnya.

Sumber Referensi : 

Perilaku Menyimpang dalam Perspektif Sosiologis oleh Suyato Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta |https://journal.uny.ac.id 

https://brainly.co.id/

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !