-->

Ibnu Khaldun Lebih Unggul dari Comte, Ini Alasannya !

Ibnu Khaldun, telah meringkas temuanya kedalam lembaran kitab yang diberi nama “Solidaritas Sosial”.

Ibnu Khaldun Lebih Unggul dari Comte, Ini Alasannya !
Sosiologi Info - Dua tokoh penting sosiologi, yaitu ada Ibnu Khaldun dan Comte. Intelektual Barat menyebut Bapak Sosiologi Dunia adalah Comte. 

Namun, intelektual timur tidak beranggapan demikian. Comte hanya menemukan metode hukum tiga tahap yang dalam pandangan barat telah banyak mengadopsi dari pemikiran barat ketika itu. 

Yuk baca lebih lanjut !

Ibnu Khaldun Peletak Dasar Ilmu Sosiologi. Banyak yang mengira bahwa yang mencetuskan ilmu sosiologi pertama kali adalah Auguste Comte.

Jauh sebelum Comte, telah rampung buku yang berjudul “Muqaddimah” hasil maha karya Ibnu Khaldun 500 tahun yang lalu sebelum Comte lahir. 

Baca Juga : Sekilas Tentang Ibnu Khaldun

Di dalam buku tersebut jelas dijelaskan tentang dasar-dasar ilmu sosiologi, yaitu Teori Ashobiyyah. Singkatnya yaitu perasaan satu kelompok atau yang biasa disebut dengan “Solidaritas Sosial”. 

Timbul secara alamiah dalam kehidupan manusia karena adanya ikatan, baik ikatan darah maupun ikatan kaum, sedangkan Auguste Comte baru hidup awal abad 18-an atau 200 tahun yang lalu.

Begitu banyak pujian yang disematkan kepada Ibnu Khaldun karena jasa-jasanya yang menemukan konsep-konsep sosiologis, bahkan bukan hanya sosiologi, ada juga ekonomi, politik dan sejarah yang juga menjadi temuan-temuan Ibnu Khaldun.

Baca Juga : Tiga Tingkatan Masyarakat Menurut Ibnu Khaldun 

Seperti dibidang ekonomi, Ibnu Khaldun menemukan kurva Laffer (Arthur: 2004). Dibidang politik, Ibnu Khaldun memisahkan system pemerintah dan urusan politik di masyarakat (Turner: 1970).

Walaupun Auguste Comte diakui sebagian pihak sebagai “Bapak Sosiologi Dunia” oleh intelektual Barat. Namun, intelektual timur tidak beranggapan demikian dengan Comte diberi gelar tersebut. 

Alasannya pertama, Comte hanya menemukan metode Hukum Tiga Tahap yang dalam pandangan barat telah banyak mengadopsi dari pemikiran barat ketika itu. Sedangkan Ibnu Khaldun, telah meringkas temuannya kedalam lembaran kitab yang diberi nama “Solidaritas Sosial”. 

Alasannya kedua, tahun terbit jelas Ibnu Khaldun lebih unggul dari Comte. Kedua hal demikian sebagai batas lintas pengetahuan yang telah sering dibuka dan dikenal dunia dari masa ke masa.

Sebagai seorang muslim/Islam, Ibnu Khaldun hafal Qur`an dan telah banyak menalaah kitab-kitab sejarah ulama dimasanya.

Baca Juga : Tiga Generasi Umur Suatu Negara Menurut Ibnu Khaldun

Perkembangan keilmuan Ibnu Khaldun tidak begitu saja didapatkan, tetapi melalui proses Panjang dengan mengikuti dan hadir disetiap peristiwa politik-sejarah-sosial yang terjadi di zamannya.

Terlahir sebagai keturunan bangsawan, tidak menjadikan Ibnu Khaldun merasa lebih tinggi dari masyarakat disekitarnya. Sifat wara`(menjauhkan diri dari syubhat) yang dimiliki menjadikan masyarakat senang berada di dekat Ibnu Khaldun. 

Baca Juga : Intelektual Barat Puji Ibnu Khaldun, Sebagai Bapak Sosiologi Dunia ?

Kepiawaian dalam bermasyarakat telah menempatkan posisi Ibnu Khaldun pada posisi yang tinggi sehingga masyarakat mendengarkan setiap nasehat dari Ibnu Khaldun.

Artikel 1 | Penulis : Muhammad Irsyad Suardi | Mahasiswa Magister Sosiologi Universitas Andalas (UNAND), Kota Padang, Sumater Barat

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !