-->

Ini Fokus Teori Konflik Perspektif Randall Collins dan Contoh Fenomena Sosialnya

Konflik alternatif Randall Collins fokus pada stratifikasi sosial, dan contoh fenomena sosialnya.

Ini Fokus Teori Konflik Perspektif Randall Collins

Sosiologi Info - Konflik alternatif Randall Collins fokus pada stratifikasi sosial. Ia mengatakan konflik tidak sesederhana seperti yang disampaikan oleh Marx, yaitu antara pemilik modal dengan bukan pemilik modal.

Menurut Collind, konflik terjadi antara kapitalis uang dengan peminjam modal, konflik antara debitor dengan kreditor atau konflik antara penjual dengan konsumen. 

Teori Konflik Aternatif. Perspektif konflik alternatif merupakan teori konflik yang tidak mengikuti asumsi Marxian. Ada tiga tokoh yang ikut dalam teori konflik alternatif ini, yaitu Ralf Dahrendorf, Lewis Coser, dan Randall Collins. 

Randall Collins adalah seorang anak penjabat kementerian luar negeri. Randall Collins lahir pada 29 Juli 1941, usianya sekarang 79 tahun. 

Ia tumbuh dan berkembang dari keluarga yang berada di lingkungan berlatar pemerintahan. Sewaktu kecil, Ia lebih menghabiskan waktu di Berlin pada akhir Perang Dunia II. 

Randall Collins pernah menyambangi Moskow, Jerman, dan Amerika Selatan. Tentunya, sebagai anak diplomat, Ia tertarik dengan pemikiran Goffman yaitu perihal wajah depan dan wajah belakang yang sering dijumpai dalam dunia diplomasi.

Nah itulah sekilas perkenalan singkat mengenai Randall Collins. Yuk sekarang kita coba membaca dan memahami pemikiran dari Randall Collins tentang konflik yang mana Ia fokus pada stratifikasi sosial yang ada pada organisasi masyarakat.

Baca Juga : Teori Konflik dalam Perspektif Ralf Dahrendorf

Fokus Teori Konflik Perspektif Randall Collins. Konflik alternatif Randall Collins fokus pada stratifikasi sosial, yaitu sebuah institusi yang menyentuh beberapa ciri-ciri kehidupan, meliputi kesehatan, politik, karir, keluarga, club, komunitas, gaya hidup, dan lainnya.

Ia juga mengatakan bahwa perselisihan relatif jarang terjadi, apalagi perusakan fisik. Kondisi yang terjadi sebenarnya hanya manuver untuk memisahkan hubungan organisasi.

Pemisahan hubungan organisasi ini karena adanya perselisihan atau adanya saling tarik menarik kekuasaan antar individu dalam organisasi tersebut.

Teori konflik sama sekali tidak meninggalkan teori solidaritas sosial, cita-cita sosial, sentimen sosial, dan perasaan. 

Ia berpendapat bahwa kekuasaan, otoritas atau pengaruh merupakan sifat dari suatu proses interaksional, bukan merupakan sifat dari kepribadian individu.

Menurutnya mengenai karyanya yang lebih awal, sumbangan utamanya kepada teori konflik adalah menambahkan suatu level mikro kepada teori-teori level makro tersebut. 

Khususnya, Ia berusaha menunjukkan bahwa startifikasi dan organisasi didasarkan pada interaksi-interaksi kehidupan sehari-hari.

Randall Collins menjelaskan bahwa fokusnya pada konflik tidak bersifat ideologis, dimana Ia tidak mulai dengan pandangan politis, bahwa konflik itu baik atau buruk. 

Tetapi, lebih kepada, Ia menjelaskan memilih konflik sebagai fokus berdasarkan alasan realistis, konflik mungkin adalah proses sentral dalam kehidupan sosial. 

Tidak seperti orang-orang lain yang mulai dan menetapkan di level masyarakat, Ia mendekati konflik dari suatu sudut pandang individu karena akar-akar teoritisnya terletak di dalam fenomenologi dan etnometodologi. 

Baca Juga : Teori Konflik Menurut Perspektif Lewis A Coser

Memang, Ia lebih menyukai teori-teori pada level individual dan berskala kecil. Menurutnya, bahwa sosiologi tidak dapat berhasil pada level mikro saja, teori konflik tidak dapat dilaksanakan tanpa level analisis masyarakat.

Randall Collins mengarahkan analisisnya pada konflik struktural (Makro) pada level individual (Mikro). Interaksi Sosial yang terjadi di masyarakat tersusun dalam sistem stratifikasi dan organisasi sosial tertentu.

Contoh Fenomena Sosialnya. Menurut Randall Collins, organisasi merupakan sebuah arena konflik. Konflik antar suatu organisasi dengan organisasi lain ataupun konflik di dalam organisasi itu sendiri. 

Interaksi sosial yang dilakukan oleh individu berkaitan dengan adanya kepentingan, kekuasaan, kekayaan, status sosial, yang masing-masing ingin dicapai oleh individu dalam organisasi sosial tersebut.

Nah, inilah yang menjadi konflik sosial itu ada antar individu dalam organisasi, yaitu adanya perebutan kepentingan yang juga adanya paksaan dari yang berkuasa pada saat itu dan berkuasa atas yang dikuasi.

Perselisihan yang ada pada organisasi, baik antar organisasi maupun antar individu yang ada dalam organisasi tersebut. 

Disinilah terjadinya kerusakan ikatan emosianal antar individu dan organisasi, karena adanya manuver yang bisa saja menentang aturan-aturan atau silang pendapat dengan individu yang lainnya.

Terbukti bahwa, konflik yang ada tidak menimbulkan kerusakan secara fisik, melainkan hanya terjadi kerusakan hubungan sosial atau ikatan emosial saja.

Contohnya bisa kita lihat pada organisasi politik (partai politik), organisasi masyarakat lainnya, organisasi keagamaan, dan lainnya.

Disitu tidak bisa dihindarkan kepentingan dan perebutan kekuasaan terjadi sehingga konflik tidak bisa dihindarkan, pasti akan terjadi antar individu. 

Itulah terjadi karena adanya ego emosinal yang dimiliki oleh individu yang meninginkan dirinya untuk berada pada otoritas tertinggi dalam organisasi tersebut.

Baca Juga : Otoritas Kekuasaan Weber Yuk Baca

Coba kita lihat, misalnya pada organisasi politik, akhirnya berlomba-lomba untuk mendirikan partai politik, karena adanya ketidakpahaman atau kepentingan untuk berkuasa oleh individu terkait, yang mana sesama pendiri partai, sesama anggota saling konflik.

Disinilah kita bisa melihat bagaimana manuver-manuver individu itu terjadi untuk memberikan pengaruh atas otoritas yang ingin dicapainnya, seperti menjadi ketua umum.

Nah itulah sekilas bagaimana pemikiran konflik Randall Collins yang bisa menjadi konflik alternatif untuk melihat fenomena sosial kemasyarakatan, dan beserta contoh diatas. 

Teman-teman bisa membaca secara mandiri buku-buku yang berkaitan dengan topik ini, saya sudah cantumkan dibawah ya untuk referensi bacaannya, 

Sumber Referensi :

Buku Rekontruksi Teori Sosial Modern oleh Zainuddin Maliki

Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma oleh Prof DR I.B Wirawan

http://eprints.umm.ac.id/44198/3/jiptummpp-gdl-rosmalihar-51653-3-babii.pdf

Sumber Foto : https://www.drrandallcollins.com/about

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !