-->

Contoh Tindakan Rasionalitas Max Weber Disaat Pandemi Covid-19

Contoh Tindakan Rasionalitas Max Weber : Gaya Hidup Baru Masyarakat Disaat Situasi Pandemi Covid-19.

Contoh Tindakan Rasionalitas Max Weber : Gaya Hidup Baru Masyarakat Disaat Situasi Pandemi Covid-19

Sosiologi Info - Situasi Pandemi Virus Covid-19 membuat masyarakat untuk berpikir sesuai dengan tindakan sosialnya. Ada empat tindakan sosial yang dipopulerkan oleh Max Weber, yaitu Tindakan Rasionalitas Instrumen/Sarana-Tujuan, Tindakan Rasionalitas Nilai, Tindakan Rasionalitas Afektif/Afektual, dan terakhir Tindakan Rasionlitas Tradisional. 

Disaat sekarang situasi Pandemi Virus masyarakat akan bertindak sesuai dengan tindakan sosial yang ada, bisa saja bertindak secara rasionalitas intrumental (tujuan), atau tindakan sosial lainnya. 

Nah, berikut ini, kiriman esai dari Ema Parwanti Aka Marwasidmi Jurusan Sosiologi Agama UIN Raden Intan Lampung. 

Baca Juga : Ada Empat Tindakan Sosial Weber

Tindakan Sosial Rasionalitas Intrumental Max Weber. Salah satu teori besar yang dikemukakan oleh Max Weber. Tindakan Sosial Weber mengarah pada suatu tindakan pada tujuan dan motivasi individu dalam struktur sosial. Weber memandang dunia akan terbentuk dengan adanya suatu tindakan sosial dimana struktur sosial adalah sesuatu yang dihasilkan dari tindakan itu sendiri. 

Konsep dasar dari Tindakan Sosial ialah sebuah Rasionalitas. Dalam kehidupan sehari-hari kata rasional sudah sangat familiar di telinga kita, sebagai makhluk sosial yang hidup di lingkungan masyarakat, kita seringkali berfikir bahwa apa yang kita lakukan dalam menghadapi masalah atau persoalan kita memerlukan solusi, maka solusi yang kita ambil seharusnya tepat dan masuk akal (rasional). 

Baca Juga : Omnibus Law Ditolak Mayarakat, Bukti Pertentangan Kelas

Dalam analoginya Rasionalitas yaitu sebagai tindakan yang selalu di kaitkan dengan kesesuaian atau kemasukakalan suatu tindakan. Sebaliknya ketidakrasionalan dikaitkan dengan ketidakmasukakalan dan ketidaktepatan, disini kita beranggapan bahwa rasionalitas merupakan suatu keharusan dalam kehidupan bermasyarakat.

Pentingnya rasionalitas dalam suatu tindakan sosial sama pentingnya dengan seorang pelaku sosial ataupun individu sebagai unsur terkecil dalam sosiologi yang bersifat internal yaitu menciptakan kenyataan sosial. 

Terlebih dalam hal suatu pengamatan kehidupan bermasyarakat sekarang ini, kita sebagai individu dalam masyarakat yang sedang merasakan suatu masa pandemi dimana suatu pilihan gaya hidup merupakan fenomena sosial yang menjadi bagian dari prioritas kehidupan sehari-hari.

Pandemi Covid-19 sebagai Contoh Tindakan Rasionalitas Max Weber

Ketika Pandemi tak juga mereda, telah menganggu beberapa sektor kehidupan sehingga mau tidak mau yang sebelumnya aktivitas masyarakat diberhentikan, sementara waktu dengan dalih demi keselamatan bersama, kini mulai berjalan perlahan dengan semestinya. Aturan-aturan baru diberlakukan demi mengurai pandemi. 

Dari aturan-aturan baru tersebut gaya hidup masyarakat mau tidak mau juga harus menyesuaikan. Gaya hidup masyarakat sekarang ini berpusat pada kepentingan protokol kesehatan, jika dulu kesehatan hanya sebatas dengan bugarnya kesehatan jasmani dan rohani lain, dengan masa pandemi sekarang ini Kesehatan bukan lagi pasal fisik jasmani dan rohani melainkan suatu bentuk tindakan dan kesadaran.

Namun apa yang menjadi suatu tindakan dan kesadaran itu berdasarkan rasionalitas atau kemasuk akalan dari para individu-invidu itu sendiri. Di Indonesia sendiri kasus melonjakya Pasien Covid-19 terus saja naik, ini terjadi karena banyaknya suatu tindakan sosial yang muncul berdasarkan dua sudut pandang yang menjadi parameter gaya hidup di masa pandemi seperti sekarang. 

Baca Juga : Melalui Pembelajaran Sosiologi : Kita Jeli dan Sadar Melihat Penindasan pada Masyarakat Minoritas

Bagi satu sisi dimasa pandemi, menghindari virus sangat menjadi prioritas, berbagai cara dan upaya dilakukan agar dapat terhindar dari paparan virus tersebut untuk itu individu dalam sudut pandang seperti ini menerapkan atau mengubah beberapa gaya hidup mereka seperti mempertimbangkan kesehatan.

Untuk itu merubah cara mereka bagaimana memandang betapa pentingnya kesehatan fisik baik jasmani maupun rohani, ketika segala hal yang terdahulu sempat dipandang sepele mulai dari merubah kebiasaan mereka seperti sering mencuci tangan disetiap kesempatan.

Handsatinizer menjadi sebuah bagian kebutuhan primer, masker merupakan kewajiban bagi setiap individu, serta hal-hal lainnya yang memenuhi kebutuhan gizi seimbang, menjaga pola makan, mengkonsumsi vitamin, serta olahraga yang sangat dianjurkan.

Semua itu berubah menjadi sebuah pertimbangan gaya hidup baru dalam masa pandemi seperti sekarang ini segala sesuatu tindakan-tindakan para individu masyarakat berdasarkan tingkat kerasionalan atau kemasukakalan mereka sebagai para pelaku masyarakat didalam struktur sosial kehidupan. 

Baca Juga : Cara Memahami 12 Konsep Dasar Sosiologi Beserta Contoh Fenomena Sosialnya

Dalam satu sisi ini mereka juga mempertimbangkan gaya hidup terhadap sebuah perekonomian seperti halnya merubah gaya hidup agar tidak bersikap konsumtif dimasa pandemi karena terganggunya sektor perekonomian ini yang berakibat beberapa kebijakan-kebijakan yang dapat merugikan semua kalangan. 

Ada juga beberapa gaya hidup baru demi terus berjalannya struktur sosial kehidupan seperti dalam pendidikan, dunia kerja serta menyangkut lainnya dimana kebijakan baru diterapkan, dengan segala sesuatunya dibatasi, dan dianjurkan segala aktivitas dikerjakan dari rumah. 

Di sisi lain yang berlawanan jika tindakan sosial dimasa pandemi tidak berdasarkan rasionalitas dalam menyikapi sebuah kesadaran maka akan terjadinya beberapa pelanggaran-pelanggaran atas sikap dalam menanggapi sebuah kebijakan-kebijakan baru. 

Bagi yang tidak sepenuhnya paham terhadap seberapa bahayanya virus yang tengah menjadi pandemi, mereka akan sulit dalam mengubah gaya hidup bagaimana harus dilakukan semestinya, ketidakrasionalan yang mereka miliki pasti memiliki alasan.

Baca Juga : Menurut Bourdieu : Kekerasan Simbolik yang Rakyat Alami saat Pandemi, Benarkah ?

Beberapa alasan dari mereka cukup beragam, ada alasan kenapa mereka masih tidak mengubah gaya hidup, seperti tidak menerapkan protokol kesehatan atau yang lainnya adalah karena ruang lingkup tingalnya merasa aman-aman saja karena belum adanya salah satu individu atau masyarakat yang terjangkiti hal seperti ini biasanya berada didaerah yang bukan kota-kota besar semisal kecamatan atau perdesaan.

Sedangakan alasan lain mereka mempertimbangkan gaya hidup dimasa pandemi adalah karena kurangnya segala kebutuhan hidup akibat menjadi korban dampak pandemi, serta melonjaknya harga barang pelindung diri seperti masker, handsatinizer ataupun yang lainnya maka mereka akan berpikir ulang dalam menerapkan gaya hidup baru.

Terlebih saat kebijakan untuk segala sesuatu aktivitas dilakukan dirumah. Ini akan menimbulkan kebimbangan yang semakin menjadi, terkhusus bagi masyarakat dengan rata-rata yang berpendapatan rendah terlebih lagi didaerah perkotaan. Dua pilihan yang akan sama-sama berdampaknya bagi kelangsungan hidup mereka.

Jika mereka diam dan berada dirumah menantikan sumbangsi pemerintah maka setidaknya mereka akan merasakan kelaparan, Sedangkan jika mereka berada di luar tetap bekerja besar peluang juga kemungkinan untuk terpapar virus. Inilah yang menjadi pertimbangan gaya hidup di masa pandemi terlebih lagi dalam pilihan mereka melakukan sebuah tindakan.

Kesimpulannya. Masyarakat sekarang akan bertindak secara rasionalitas instrumental, yaitu tindakan yang didasarkan pada aspek tujuan. Seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumuman atau istilah sekarang 4 M, serta cara-cara penceghahan lainnya.

Anjuran ini sebagai cara untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 yang masih belum terkendali sampai saat ini di Indonesia. Oleh karena itu, tindakan-tindakan rasionalitas saat situasi pandemi bisa mempengaruhi dan menekan angka penyebaran virus.

Penulis : Ema Parwanti Aka Marwasidmi Jurusan Sosiologi Agama UIN Raden Intan Lampung

Follow Instagram : @marwasidmi

Edito : Admin

Sumber Referensi :

1. Buku Doyle Paul Johnson “Teori Sosiologi Klasik dan Modern 1” 

2. Buku Pip Jones “Pengantar Teori-teori Sosial Dari Teori Fungsionalisme hingga post-modernisme

Sumber bacaan lainnya yang bisa kamu baca sebagai tambahan :

https://medium.com/@ariefism/mengenal-pemikiran-max-weber-9e5793dcb619

Sumber Foto Ilustrasi : https://id.pngtree.com/so/masker

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !