-->

Ada 6+ Bentuk Interaksi Sosial dan Contoh Fenomenanya

Bentuk-bentuk interaksi sosial dibagi atas dua bagian yaitu bentuk interaksi sosial asosiatif dan disosiatif. Mau tau apa aja ? Yuk baca !

Ada 6+ Bentuk Interaksi Sosial dan Contoh Fenomenanya

Sosiologi Info  - Bentuk-bentuk interaksi sosial dibagi atas dua bagian yaitu bentuk interaksi sosial asosiatif dan disosiatif. Mau tau apa aja ? Yuk baca !

Pengertian Interaksi Sosial. Interaksi sosial adalah suatu hubungan antar dua atau lebih individu, dimana perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki perilaku individu yang lain atau sebaliknya. 

Menurut Gillin, agar interaksi sosial akan terjadi apabila memenuhi dua syarat, yaitu :

1. Adanya kontak sosial, dan 

2. Adanya komunikasi. 

Baca Juga : Pengertian Interaksi Sosial, Ciri-Ciri dan Contohnya 

Dua bentuk interaksi sosial. Menurut Gillin dan Gillin menyebut bahwa terdapat dua bentuk interaksi sosial, yaitu  bentuk interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif. 

Bentuk interaksi sosial asosiatif yaitu bentuk interaksi sosial yang mengarah kepada hal-hal yang dapat mempererat hubungan sosial dan menghasilkan kerjasama antar kedua belah pihak yang bersangkutan.

Pada interaksi sosial asosiatif lebih kepada bersifat positif yang mengarah kepada kesatuan dan kerjasama kedua belah pihak.

1. Cooperation/Kerjasama. Ini terjadi apabila kedua belah pihak yang memiliki kepentingan secara bersama, saling menguntungkan, serta adanya persamaan tujuan.

Contohnya : Kerjasama bisa kita lihat pada saat perayaan HUT RI setiap 17 Agustus para pemuda, masyarakat dan kelompok masyarakat saling bahu membahu dan bergotong royong dalam mempersiapkan perayaan tersebut.

2. Akomodasi. Ini adalah bagian upaya untuk meredakan pertentangan yang terjadi dalam masyarakat, baik secara individu, kelompok, dan organisasi. 

Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan dan mencegah terjadinya konflik yang dapat membesarnya suatu pertentangan. 

Contohnya : Saat terjadinya konflik antar ormas maka akan diambil jalan tengah yang tidak dapat menimbul konflik lebih besar lagi, seperti berdialog untuk meredam konflik. 

3. Asimilasi. Ini merupakan percampuran dua budaya atau lebih yang mana disertai dengan menghasilkan budaya baru. 

Proses asimilasi ini, adanya budaya baru yang terbentuk berbeda dari budaya yang ada sebelumnya. 

Contohnya : Budaya pacaran remaja yang ada di Indonesia dan budaya cara makan, gelar pernikahan, prasmanan, bisa jadi contoh bagaimana asmilasi terjadi adanya pengaruh barat yang membentuk budaya baru.

4. Akulturasi. Berbeda dengan asimilasi, percampuran kebudayaan pada model ini (akulturasi) tidak ada budaya yang dihilangkan dan tidak ada budaya baru terbentuk.

Percampuran kedua budaya atau lebih ini tetap saling berinteraksi, tetapi budaya masing-masing tetap dipertahankan keunikannya.

Contohnya : Masuknya Agama Hindu - Buddha di Indonesia, yang tidak persis dengan apa yang ada di India. Itu karena adanya akulturasi dari adanya perpaduan kepercayaan Animisme dengan Dinamisme.

Baca Juga : Syarat-Syarat terjadinya Interaksi Sosial

Bentuk interaksi sosial Disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang mengarah kepada pertentangan yang terjadi antar kedua belah pihak, baik antar individu, maupun kelompok sosial yang ada di masyarakat.

1. Persaingan atau kompetisi. Bentuk interaksi sosial model ini merupakan proses sosial yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bersaing untuk mendapatkan keuntungan atau kemenangan, tanpa melakukan kekerasan.

Contohnya : Persaingan saat mengikuti even/lomba yang setiap individu akan bersaing dengan yang lainnya untuk menentukan pemenang dari lomba tersebut. 

2. Kotravensi. Bentuk interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk rasa tidak suka yang diperlihatkan secara langsung atau terus terang, maupun secara tersembunyi, baik oleh individu ataupun sekelompok masyarakat.

Nah, pada kotravensi yang difasilitasi dengan baik akan menjadi persaingan yang baik juga. Tetapi, jika disampaikan dengan buruk dapat memberikan pengaruh untuk terjadinya konflik.

Contohnya : Bisa kita lihat pada saat demo buruh yang berjalan dengan damai, tertib, namun ketika ada provokator yang sengaja membuat gaduh, maka konflik pun terjadi antar petugas keamanan dan para buruh.

Baca Juga : Ada 10 Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial dan Contohnya

3. Konflik Sosial. Bentuk interaksi sosial disosiatif ini merupakan proses sosial yang terjadi antara individu maupun kelompok sosial yang saling menentang, menjatuhkan, bahkan saling memberikan berlawanan, dan adanya kekerasan atau kontak fisik.

Contohnya : Perebutan lahan sengketa yang terjadi antar masyarakat baik secara individu maupun kelompok sosial. Konflik lahan ini sering terjadi di Indonesia, bahkan banyak korban yang berjatuhan. 

Nah itulah bentuk-bentuk interaksi sosial yang dibagi menjadi dua yaitu bentuk interaksi sosial asosiatif dan disosiatif. 

Sumber referensi : klik 1 | 2 | 3 | 4 |

Sumber foto : dok.pribadi

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !